11 - Masa Lalu Seijuuro

1.7K 267 18
                                    

Seijuuro berjalan menuju taman, ia pikir, ia butuh menenangkan hatinya dan menjauhkan pikiran negatif dari kepalanya. Seijuuro duduk disalah satu bangku taman di sana.

Keping demi kepingan memorinya dimasa lalu mulai terlihat. Masa lalu adalah hal yang tidak ingin ia ingat kembali. Seolah dia kembali merasakan sakit yang sama seperti waktu itu.

"Aku yang terlalu memaksa atau.."

Seijuuro sebenarnya hanya meminta (Name) untuk istirahat, tapi melihat penolakan itu, membuat Seijuuro seperti mengingat sesuatu.

Selama menjadi bagian keluarga barunya, sejahat apapun Seijuuro, ia tetaplah seorang kakak yang menyayangi adiknya. Begitu pula pada kelima saudara lelakinya.

"Kenapa aku teringat pada okaa-san dan otou-san..?"

Seijuuro menutup kelopak matanya, menyembunyikan keindahan netra merah marunnya. Ia melihat kedua orangtuanya yang meninggal di depannya.

×××

"Okaa-san?"

"Seijuuro? Kemarilah, sayang."

Seijuuro berjalan mendekati wanita yang terbaring di ranjang, ia khawatir dengan kesehatan wanita itu yang tiap hari semakin parah.

"Apa okaa-san lapar? Mau aku buatkan roti?"

"Tidak perlu, cukup duduk di sini," ibu Seijuuro menepuk sisi ranjang yang kosong, dan Seijuuro menuruti apa yang dikatakan ibunya, lalu ia duduk dan mengusap rambut ibunya.

Suara ketukan pintu membuat Seijuuro yang harus membukakan pintu itu. Ternyata ayah Seijuuro yang baru pulang.

"Sei, bagaimana kabar ibu mu?"

"Masih sakit, otou-san."

"Pergilah ke kamar dan belajar, setelah itu tidur, dan jangan dekati kamar ibumu jika kau mendengar teriakan."

"Baik, otou-san."

Malam itu, Seijuuro mendengar teriakan dari kamar ibunya dan suara tangisan, sebenarnya Seijuuro sangat ingin melihat apa yang terjadi sebenarnya, tetapi kakinya kaku untuk digerakan, seolah perkataan ayahnya itu menyihir tubuhnya untuk tidak mendekati kamar ibunya.

Entah perasaan Seijuuro saja atau ia mendengar seperti suara ayahnya yang menangis?

Pagi pun tiba, Seijuuro segera berlari menuju kamar ibunya, dan ia melihat selang infus dan juga alat-alat lain yang asing bagi dirinya, terlihat di dekat ibunya.

"Okaa-san apa ini?"

"Itu membantu okaa-san untuk terus hidup," ucap ibu Seijuuro lembut.

"Okaa-san, aku baca dari buku, kalau orang yang sakit harus banyak istirahat, lebih baik okaa-san tidur saja," ucap Seijuuro.

"Tidak, okaa-san ingin bercerita padamu, sebentar."

"Tidak mau, aku ingin okaa-san tidur dulu."

"Ayo Seijuuro, ini tidak akan lama, nanti okaa-san tidur."

"Baik, tapi okaa-san harus menepati janji."

𝐊𝐢𝐬𝐞𝐤𝐢 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang