21 - Bohong

973 164 16
                                    

"Hufft, untung didetik terakhir Kagami-cchi mencetak skor, jadi kita menang ssu."

Kagami langsung tersenyum bangga, mendengar Ryouta memujinya. Mereka kini sedang berada di ruang ganti dan setelah itu pulang ke rumah.

"Ngomong-ngomong, selama pertandingan aku tidak melihat (Name)-chan," ucap Tetsuya.

Ryouta yang tengah minumpun ikut bicara, "benar, Tetsu-cchi. Di bangku pentonton tidak ada (Name)-cchi."

Selama mereka berbincang dan mengganti baju, pintu ruang ganti terbuka oleh Ren.

"Ren-kun darimana saja?" tanya Tetsuya.

"Aku habis mengantar (Name)-chan pulang ke rumah."

Daiki langsung heboh mendengarnya, "ada apa dengan (Name)?!"

Kiseki Bersaudara beserta Kagami mengerumuni Ren, seolah-olah Ren adalah penjahat yang sedang disidang.

"Entahlah, (Name)-chan hanya memintaku mengantarnya pulang lebih awal, saat aku tanya kenapa, (Name)-chan tidak mau menjawab. Jadi aku tidak mau memaksa (Name)-chan."

"Kita juga harus segera pulang dan tanyakan pada (Name) secara langsung, ayo." Seijuuro berjalan keluar terlebih dahulu lalu disusul dengan saudaranya yang lain.

Kagami kembali menatap Ren lebih serius dari biasanya.

"Ren senpai, kau tidak berbohong 'kan?"

"Untuk apa aku berbohong?"

×××

"(Name)-chan sedang berada di kamarnya tidur, dia bilang butuh istirahat."

"Hufft, aku kira kenapa ssu."

"Okaa-chin yakin (Name)-chin hanya kelelahan saja?"

"Tentu saja, yakin. Kalian sangat khawatir pada (Name)-chan, ya?"

Shintaro pergi menuju kamar (Name) untuk memeriksanya. Saat melihat (Name) tertidur pulas diatas ranjang. Shintaro duduk di sisi ranjang lalu memegang dahi (Name) serta pipinya apakah suhu tubuhnya normal atau tidak.

Gerakan nafas (Name) normal, dan suhu tubuhnya juga. Mungkin (Name) terserang sakit kepala mendadak jadi ia meminta Ren untuk mengantarnya pulang lebih awal.

"Bagaimana keadaan (Name)?" Seijuuro bertanya setelah Shintaro keluar dari kamar (Name).

"Baik-baik saja, yang dikatakan Ren benar. (Name) hanya kelelahan saja nanodayo."

"Besok kalau bisa (Name) tidak usah sekolah, biarkan dia istirahat," saran Daiki.

"Tapi bagaimana kalau (Name)-cchi menolak ssu?"

"Kita lihat saja keadaan (Name) besok."

×××

(Name) tertawa canggung saat keenam kakak laki-lakinya begitu mengkhawatirkannya, bahkan selama sepuluh menit lebih ia harus mendengarkan ceramah dari mereka, ditambah lima menit dari ibunya yang mengatakan jika terjadi sesuatu beritahu saudara yang lain agar tahu apa yang dilakukan.

Dalam sisi lain (Name) senang mendengar dan melihat ada orang yang masih peduli dengannya.

Hari ini (Name) tidak pergi ke gym seperti biasanya, setelah pelajaran selesai, dia disuruh pulang lebih awal oleh ayahnya, tentu saja (Name) senang. Selama beberapa bulan terakhir ia jarang mendapat waktu bersama ayah angkatnya ini.

Saat melewati gerbang sekolah ia melihat Fuyuki berdiri di sana, seperti sengaja menunggunya.

"(Name)-chan!"

Kilatan kejadian soal rasa sakit yang dilakukan oleh Fuyuki membuat tubuh (Name) kembali bergetar, bahkan tangannya sekarang berkeringat. (Name) mengambil nafas dalam lalu mengeluarkannya lagi, bisa jadi itu tidak sengaja.

"Aku menunggu (Name)-chan, loh. Ayo kita  pulang!" Fuyuki menggandeng tangan (Name).

(Name) mencoba menyamai langkah Fuyuki yang tampak terburu-buru itu.

"Fuyuki-chan tidak dijemput mobil lagi?"

"Tidak, supirku bilang bannya kurang angin, jadi lebih baik aku jalan kaki saja bersama (Name)."

(Name) tersenyum dan  mengangguk menanggapinya, pada saat sampai di pertigaan mereka berdua berhenti.

"Ah, kita berpisah di sini, Fuyuki-chan."

"Hmm, sayang sekali ya.."

Tiba-tiba pegangan tangan Fuyuki di pergelangan tangan (Name) mengerat, hingga (Name) merintih kesakitan.

"Fu-Fuyuki lepaskan, sakit.."

"Tidak!"

(Name) terkejut mendengar suara Fuyuki yang membentaknya seperti itu, bahkan tatapan mata Fuyuki berubah seketika. Sama seperti tatapan dua orang itu.

"Aku tidak akan melepaskan dan membuat kita berpisah (Name)-chan. Kau harus membayarnya dengan nyawamu jika menginginkannya."

Setelah itu, (Name) tidak tahu apa yang terjadi. Hanya kegelapan yang ia ingat.

つづく


























Hayoo siapa yang kangen sama ff ini? :3

yumiapink♡

𝐊𝐢𝐬𝐞𝐤𝐢 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang