4 - Kagami Taiga

2.7K 398 43
                                    

(Name) pergi ke sekolah bersama keenam kakak lelakinya. Ia sangat bahagia bisa bersekolah seperti anak seumurannya. Di tahun pelajaran baru ini (Name) memiliki prinsip untuk mendapat nilai tinggi dan menjadi juara kelas! Seperti Seijuuro dan Shintaro.

Mereka pergi dengan jalan kaki untuk menghemat keuangan. (Name) melihat pohon Sakura yang bermekaran sepanjang jalan dimusim semi ini. Musim semi terbaik yang pernah (Name) alami.

"(Name)-cchi mau ikut ekskul apa ssu?" tanya Ryouta sambil mengimbangi langkah (Name) yang kecil darinya.

"Aku tidak tahu. Aku tidak punya keahlian khusus," jawab (Name) jujur.

"Sungguh?"

"Iya, di panti asuhan aku hanya belajar merajut dan memasak."

"Bagaimana (Name) kalau kau ikut kelas musik nanodayo?" saran Shintaro.

"Apakah aku akan bisa?"

"Tidak dicoba, siapa yang akan tahu?" ucap Seijuuro sedikit menoleh ke belakang.

"Iya, (Name)-chan, semuanya dimulai dari nol. Jadi cobalah, siapa tahu di sana bakat (Name)-chan." Tetsuya menasehati (Name).

"Aku pasti selalu mendukung (Name)-chin. Dan aku yakin (Name)-chin bisa melakukannya."

"Arigatou nii-chan! Akan ku coba."

Gerbang SMA Teikō terlihat di depan mata, (Name) tersenyum melihatnya. Banyak siswa baru yang mulai mendaftarkan diri untuk ikut ekskul sesuai dengan bakat dan keinginan mereka.

"Aku dan Shintaro duluan, kami harus mengurusi beberapa hal. Dan (Name) kau harus sendiri sekarang. Karena siswa kelas dua harus membantu di aula."

"Malas."

"Daiki..."

"Ayo, Dai-chin~"

Atsushi menyeret Daiki menuju aula sekolah, diikuti Tetsuya dan Ryouta di belakang. Kini (Name) ditinggal sendiri.

Memang, bukan saatnya ia dimanjakan, ia sama seperti siswa lainnya. Diperlakukan sama dan tidak dibedakan.

"Oke, (Name). Kau pasti bisa!" (Name) menyemangati dirinya.

Brug!

"Aww.."

"Maaf!"

Ada yang menabrak (Name) dari belakang. (Name) melihat ke belakang siapa yang telah menabraknya itu.

"Kau tidak apa-apa?"

"Aku baik-baik saja."

Ternyata seorang pemuda berambut gradasi merah hitam, dan yang membuat (Name) bingung, alisnya beda dari orang lain. Pemuda itu membantu (Name) untuk berdiri.

"Aku minta maaf karena sudah menabrakmu. Aku buru-buru, sampai jumpa!"

Bahkan aku belum mengetahui namanya.

(Name) menghela nafas lalu ia mulai berjalan lagi mencari tempat pendaftaran.

"Selamat datang siswa, siswi baru SMA Teikō."

Sambutan kepala sekolah adalah hal yang membosankan. (Name) menahan kantuknya sedari tadi. Jika ia terkena virus bosan, otomatis rasa ingin terlelap menyerangnya.

"Sambutan dari Ketua OSIS."

Mendengar itu (Name) memasang wajah cerianya. Pasalnya, sang kakak tertuanya akan memberi sambutan. (Name) yang menjadi adiknya bangga memiliki kakak seperti Seijuuro.

"Selamat pagi semuanya."

Suara bariton itu membuat kaum hawa menjerit histeris. Seijuuro termasuk dalam lelaki tertampan di sekolahnya. Dan incaran para gadis yang ingin memiliki kekasih sempurna seperti Seijuuro.

Setelah sambutan dari Seijuuro selesai. Seperti biasa ketika MOS seperti ini, anggota pengurus OSIS membuat sebuah permainan.

"Nah, adik-adik semua. Kalian kami beri kertas dengan bentuk setengah hati. Tugas kalian adalah cari setengah hati lagi! Yang tidak mendapat belahan jiwanya akan mendapatkan hukuman! Waktunya dua menit, dimulai dari sekarang!"

"Aku harus berpasangan dengan siapa?"

(Name) kebingungan harus dengan siapa pasangannya? (Name) mendapat hati sebelah kiri, artinya ia harus mendapat hati sebelah kanan.

"Permisi hati milikmu bagian kanan?"

"Maaf, aku bagian kiri."

"Hati milik kamu bagian kanan?"

"Maaf aku sudah ada pasangan."

"Tersisa 30 detik lagi!"

"Aku tidak mau dihukum!" (Name) buru-buru mencari.

"Ayo! 10 detik lagi!"

"A―"

"Hei! Hatimu yang kiri 'kan?"

"Ah, kau!"

"Kau!"

(Name) terkejut dengan pemuda yang bertanya padanya. Dia adalah orang yang telah menabraknya tadi pagi.

"Lima, Empat."

"Ah, iya hatiku yang kiri."

"Jadi pasanganku saja!"

"Oke."

"Selesai! Yang sudah dapat hatinya silahkan pergi ke kelas masing-masing. Dan yang tidak dapat pasangan, terpaksa kami beri hukuman!"

"Kau kelas berapa?"

"1-2. Kau sendiri?"

"Sa-sama."

"Siapa namamu? Aku (Fullname), panggil aku (Name)." (Name) mengulurka tangannya hendak berkenalan.

"Aku Kagami Taiga. Nice to meet you."

"A-apa?"

"Ma-maksudku, yoroshiku nee."

"Mau ke kelas bersama?" tawar (Name).

"Oke, ayo."

Dari kejauhan Daiki melihat (Name) yang berjalan bersama Kagami menuju kelas. "Jadi namanya Kagami Taiga, ya."

"Jangan sok keren Daiki-cchi, memangnya kau ini penjahat seperti dalam film?"

"Aku keren, ya saat bilang begitu?"

"Tidak juga." Atsushi angkat bicara.

Tanda perempatan terlihat didahi Daiki.

"Kalian kenapa masih di sini? Bukannya membantu nanodayo."

"Capek tahu. Istirahat sebentar."

"(Name)-chin sudah dapat teman baru."

"Benarkah? Bukannya bagus?" Seijuuro mendekati saudaranya.

"Tapi dia laki-laki. Aku takutnya (Name) dijadikan mainnannya!"

"Daiki-kun jangan berprasangka buruk terlebih dahulu." Tetsuya menenangkan Daiki.

"Kita lihat saja gerakan siswa bernama Kagami Taiga itu. Asal kalian jangan terlalu memperlihatkan rasa tidak suka di hadapannya."

Kagami Taiga. Apakah kau bisa menjadi teman baik untuk (Name)?

つづく


















Pendek? Iya :") Makasih udah sempetin baca! Apalagi pas kalian ngomen :3

Lucemia❥!

𝐊𝐢𝐬𝐞𝐤𝐢 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang