"Ah, Mai-chan, kau sungguh lembut!"
"... ya! Ukh! Di sana!!"
Alis mengerut tajam. Berkedut dua kali sebelum tangan akhirnya mengangkat ember biru, tanpa belas kasihan...
Byuuur!!
...menyiramkannya pada sosok yang masih asyik dalam mimpinya.
"AH! IBUUU!"
"Makan itu Mai-chan! Segeralah turun, Satsuki ada di bawah," perintah mutlak diberikan dan segera meninggalkan ruangan.
Dan untuk ke sekian kalinya pagi ini, Aomine Daiki harus menelan kepahitan menyadari kesenangan yang ia lakukan dengan Mai-chan kesayangannya semalam hanyalah mimpi belaka. Ditambah kenyataan bahwa kasurnya basah kuyup.
"Oh, shit!"
Kuroko no Basket Fanfiction Indonesia
Story of Aomine Daiki
Oleh AomineRin1410Kuroko no Basket milik Fujimaki Tadatoshi
Sebuah cerita kolaborasi bersama member Kurobas_Is_Life
Flag 1.0
Si Panther PemalasMulut itu menguap lebar. Dengan cueknya kelingking terarah mengorek lubang telinga yang dirasa gatal, setelah puas mengorek didekatkan ke hidung, menghirup aroma daki telinga yang busuk bercampur aroma pagi kota Tokyo.
Gadis berambut merah muda yang sejak tadi berjalan di sisi, sebut saja Momoi Satsuki, mengernyit, "Dai-chan kau jorok!" komentarnya pada sosok yang puluhan centi lebih tinggi itu.
Sosok yang dikomentari, Dai-chan alias Aomine Daiki, melirik, "Sesukaku, 'kan?" jawabnya tak acuh kemudian sedikit mempercepat langkah.
"Setidaknya hargailah orang lain. Bau dakimu menjijikkan, tahu!" omel Momoi.
Aomine menguap lagi, kali ini lebih lebar--hampir seperti kudanil--kemudian dengan santainya mengangkat bahu.
"Mou~ Kau selalu membuatku terkena masalah! Dan aku tak mau menanggung, ya, jika daki dekilmu itu membuat seseorang menggamparmu!" gadis itu menggembungkan pipi kesal.
"Iya iya!"
Puas dengan perdebatan kecil tersebut, keduanya kembali hening. Saat ini dua remaja itu sedang dalam perjalanan menuju sekolah mereka, Perguruan Touou. Selepas menaiki bus, keduanya berjalan kaki dengan santai menuju bangunan sekolah yang tak jauh dari halte tempat mereka diturunkan.
"Oh, ya... Tugas kelompok Sejarah itu bagaimana ya?" tanya Momoi ketika keduanya berhenti untuk menyeberang jalan.
Aomine menguap acuh hingga Momoi menggeplaknya gemas kemudian menjawab, "Mana kutahu!" ia menarik Momoi dan menyeret gadis itu hingga sampai di seberang.
.
"Jangan bolos!" pesan Momoi setelah mengganti sepatu pantofel coklat dengan sepatu kanvas. Gadis itu harus mengunjungi ruang klub karena ada sesuatu miliknya tertinggal di sana.
"Bawel, Satsuki," decih Aomine kemudian melangkah dengan menenteng tasnya di bahu, membelok di ujung koridor dan menghilang ke atap.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Aomine Daiki [✓]
FanfictionSedikit cerita tentang kehidupan Aomine Daiki. Antara cinta, persahabatan dan persaingan. Seorang gadis pendiam yang menyimpan beribu cerita mengerikan. Naluri panther yang liar pun perlahan tertarik, secara naluriah hendak melindungi mangsa yang be...