Flag 3.4

499 51 2
                                    

(Name) membuka mata cepat. Menyelisikan pandang ke sekeliling apato sempitnya saat bunyi ribut terdengar. Gadis itu menyibak selimut, bangkit dari futon lalu menghampiri dapurnya.

“Hah?”

KnB Fanfiction Indonesia

The Story of Aomine Daiki
Oleh AomineRin1410

KnB milik Fujimaki Tadatoshi

Sebuah cerita kolaborasi bersama member Kurobas_Is_Life

Flag 3.4
Dandelion yang Layu

Aomine menguap lebar. Pagi-pagi buta Yoshio meneleponnya, memyuruhnya bergegas ke ruang OSIS.

Saat Aomine tiba, ia disambut (Name). Juga Yoshio yang duduk di singgasananya dengan dahi tertutup perban.

“Daiki, akhirnya kau datang juga,” sapa Yoshio setelah Aomine duduk.

“Ada apa?” tanya Aomine setelah mengiyakan.

Yoshio menunjukkan flashdisk USB 16GB dan mengayun-ayunkannya di tangan dengan gaya bagai model minuman isotonik.

“Aku menyusun rencana. Dan ada berkas yang kudapat,” gadis itu berujar setelah hening mengisi.

“Kepalamu?”

Yoshio susah payah menatap perban di kepala, “Salah satu usaha. Kau dan (Surname)-san telah berjuang. Jadi kuputuskan melakukan sesuatu juga.”

“Bukankah kau diserang?” (Name) bertanya khawatir.

“Aku memang diserang,” Yoshio berujar bangga.

Aomine dan (Name) mengernyit.

“Sudahlah, itu bohong. Aku diserang di Kyoto, dan aku memang sengaja membiarkan diriku diserang,” Yoshio berujar dengan nada serius.

“Kau mendapatkan sesuatu?” tanya Aomine.

Yoshio mengangguk, “Aku diserang. Kuambil fotonya sebelum ia mendorongku. Sei-nii sudah melacaknya tapi sayang sekali orang yang kucurigai itu ditemukan tewas,” Yoshio menjelaskan dengan santai namun serius.

“Siapa orang itu?” tanya (Name) ragu-ragu.

Yohio mengerling menatapnya, sebuah senyum aneh terukir, “Hoshizora Aiha.”

***

(Name) menggeretakkan gigi kuat-kuat. Bunyi peraduannya membuat Aomine di sisi berjengit.

“Kau mau menuduh putriku? Salah apa dia padamu?!” Nyonya Hoshizora berseru jengkel, tak terima saat dua tamu yang seperti pasangan kekasih itu tiba dan menodong tuduhan pada putrinya.

(Name) mendecih, “Aku mengatakan fakta,” ujarnya tak peduli sopan santun.

“Dia bahkan sudah mati!” Nyonys Hoshizora bersikeras bahwa anaknya tak bersalah.

“Dia hanya gadis baik biasa yang ingin sekolah! Dan memiliki kisah romansanya sendiri!” Nyonya Hoshizora berujar keras.

The Story of Aomine Daiki [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang