47: Burger Kolonel & Hujan

50 4 2
                                    

Disebalik dinding kaca,
Ada rintik-rintik hujan,
Bunyi-bunyi perut yang brengsek,
Kelaparan dan kesakitan.

Kolonel yang membuat burger,
Menebar merata dunia,
Tuan-tuan alim cara Tua cuba mendunia,
Namun berjabat erat dengan pendusta.
"Terima saja tak boleh menggeleng".

Para pembesar bukan Raja,
Para Raja bukan dewa,
"Ulama jadid dikata maling",
Tuan alim muda hilang dimana.
Barangkali berlaman sosial sampai kiamat.

Kita perlukan suara keturunan Adam hingga ke Ahmad,
Bangkit memikul derita rak'yat!
Bukan menjadi pak turut!
Menjaga periuk nasi!
Jangan memalukan darah pendeta alim yang muda,
Seperti mana dahulunya Hamka dan Zaaba!

Hujan sudah reda,
Moga anak-anak muda hidup kembali.

Epilog SepiWhere stories live. Discover now