49: Sebuah Kerencaman Silam

35 3 0
                                    

Termenung,
Lalu loceng berbunyi untuk menunda masa,
Mengembalikan pada malam kita bertemu,
Dan entah kemana malam itu telah pergi,

Ada mimpi yang aku tanam pada bumi,
Siapa tahu tumbuh mewangi di kaki langit,
dan harumannya pulang,
Seperti sirih yang pulang ke gagang.

Kita telah menghukum dan mengadili,
Tiba masa menarik nafas panjang.

Epilog SepiWhere stories live. Discover now