Sesampainya di rumahnya Rei benar-benar tidak tanggung-tanggung, dia langsung mengambil sebotol minuman soda dari kulkasnya, menyiapkan makanan kecil dan kemudian membawanya ke kamarnya. Sejak awal kuliah aku sudah berteman dengannya, kurasa sikapnya yang santai seperti itu merupakan daya Tarik sendiri untuknya.
"hei, sampai kapan kau akan melamun seperti itu. aku sudah menyiapkan semua kebutuhanku, sekarang cepat mulai berceritalah, sebelum aku mulai lelah dan tertidur"ucap Rei dengan nada santai nan mengejek ittu.
Meski begitu, senyum kecil muncul di wajahnya seakan-akan mengatakan, ceritakan saja semuanya, aku akan menerima semuanya dan tetap berpikir jernih meski mungkin nantinya aku adalah musuh.
"kurasa kau benar juga, hmm baiklah kurasa aku akan memulai dari menceritakan mengenai diriku dulu" ucapku kepada Rei dengan nada serius dan siap mengatakan semuanya.
"seperti yang kau tahu, nama keluargaku adalah Kusanagi, bukankah itu sudah terdengar sangat familiar bagimu? Terutama kau yang seorang otaku dalam hal-hal beginian"jelasku kepada Rei
"kalau maksudmu adalah Kusanagi yang merupakan katana yang digunakan untuk mengalahkan, menyegel atau apalah Orochi ya kurasa aku tahu" jawab Rei dengan nada santainya yang tidak berubah.
"kalau begitu dengan pikiran tajammu itu harusnya kau sudah menyimpulkannya bukan, keluargaku adalah keturunan yang memegang dan menjaga pedang Kusanagi yang menyegel Orochi-."
"tunggu sebentar, lalu apa hubungannya antara dirimu dengan organisasi? Lalu mahkluk yang disebut Drag itu juga"Tanya Rei dengan wajah yang tidak mengerti dan sedikit serius. Cukup jarang juga Rei membuat wajah serius seperti itu, membuatku merasa ingin mengejeknya. Tapi kurasa bukan waktunya untuk hal seperti itu.
"sebenarnya cukup banyak, itu karena dulunya aku adalah anggota organisasi itu. menyebutnya organisasi juga cukup salah karena sebenarnya selain bergerak sebagai sebuah organisasi untuk mengalahkan Drag, organisasi itu juga merupakan sebuah academy" jelasku menambahkan.
"Academy?" Tanya Rei herannya, memotong penjelasanku.
"ya, seperti yang ku bilang, academy. Sebenarnya, semua orang yang berasal dari keluarga special sepertiku, berkewajiban memasuki academy tersebut. Ketetapan itu sudah berlangsung selama 500 tahun. Di akademi tersebut, kami dilatih menggunakan kemampuan yang kami miliki, kemampuan ini umumnya merupakan kemampuan bawaan yang sudah kami miliki sejak lahir. Kami menyebutnya Levian, merupakan Ki special yang hanya terbentuk pada beberapa keluarga tertentu, dan keluargaku kusanagi adalah salah satunya." Aku menjelaskannya secara detail kepada Rei dengan tatapan serius sambil menghayati sendiri ceritaku.
"tentu saja, hal itu membuat seharusnya aku memasuki academy itu juga. Tetapi, sejak saat ayahku membuang ibuku dari keluarga dan mengirimnya ke negeri ini, tentu saja aku lebih memilih untuk keluar dari academy itu dan hidup bersama ibuku. Ibuku satu-satunya orang di keluarga kusanagi yang dapat mengekang segel Orochi yang kadang sering mengamuk dan menggoyahkan segelnya, tetapi sejak ibuku kehilangan kekuatannya, dia dibuang begitu saja oleh keluarga kusanagi, terutama oleh ayah. Sialan-"sambil menghayati ceritaku dan mengingat bayang-bayang masa lalu, perasaan jengkel, emosi dan marah serta sedih keluar begitu saja. Mengenai ibuku yang kehilangan kekuatannya, kurasa itu menjadi cerita di lain waktu
"Oi, bagaimana kalau kau minum dulu baru melanjutkan, kau mulai terbawa perasaan tuh" Rei memotong pembicaraanku dan seperti biasanya, dengan nada santainya. Tapi aku tahu kalau dia mulai khawatir padaku.
"ah, terima kasih" aku meminum minuman yang telah disuguhkan Rei sejak tadi, setelah perasaanku mulai tenang aku mulai kembali melanjutkan ceritaku.
"tentu saja, keluargaku tidak ingin aku untuk menyusul ibuku, tetapi dengan berbagai pertimbangan dan perdebatan yang kulakukan. Aku berhasil mendapat persetujuan mereka dan akhirnya menyusul ibuku sampai Negara ini-"
"tunggu sebentar, bukannya ibumu bermarga kusanagi? Yang berarti ibumu adalah anggota keluarga original kusanagi, sedangkan ayahmu bukan. Lalu mengapa keluargamu atau aku sebut saja klan mu, soalnya begitu lebih keren, lebih mendukung ayahmu dan juga membuang ibumu?" Tanya Rei kepadaku lagi seketika setelah memotong pembicaraanku.
"ayahku memang bukanlah anggota keluarga original kusanagi, tetapi dia adalah salah satu orang penting dalam organisasi dan disaat yang bersamaan merupakan anggota dari salah satu keluarga special Levian seperti kusanagi. Nama asli ayahku adalah George Pendragon, sepertinya aku tak perlu menyebutkan asal-usul dari marganya kan Rei" tanyaku kepada Rei meyakini dia pasti sudah tahu mengenai marga Pendragon milik ayahku.
"huahaha, ini semakin menarik saja kusanagi, pendragon? Baru dua keluarga Levian dan keduanya sudah nama-nama mitos yang bahkan seharusnya mungkin hanya sekedar legenda saja. Tapi sepertinya tidak ya. Dan melihat dari kata-katamu tentang posisinya, itu berarti dia menggunakan pedang itu kan Haru?" Tanya Rei memastikan sesuatu kepadaku.
Tanpa banyak pikir panjang, aku sudah tahu apa yang dimaksudkan Rei.
"ya, tentu saja. Dia adalah satu-satunya dikeluarganya yang diwariskan dan dapat menggunakan pedang legenda dari King Arthur, Excalibur." Jawabku kepada Rei memastikan pertanyannya dengan wajah yang serius sekaligus mengisyaratkan kepada Rei bahwa ayahku itu bukanlah orang biasa bahkan diantara kami, para pengguna Ki special, Levian.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Weakest Strongest
FantasiDunia menyimpan banyak rahasia, Pertemuan Rei yang seorang mahasiswa biasa dengan seorang yang misterius merubah jalan hidupnya. Reinhart seorang yang malas melibatkan diri terhadap hal-hal merepotkan tetapi selalu tanpa sengaja terseret dalam hal-h...