Chapter 9

12 2 0
                                    

"konsentrasi terhadap aliran energy dalam tubuh, lepaskan sedikit demi sedikit, bentuk, dan kontrol. Yosh, sepertinya berjalan lancar" batinku.

Aku kemudian membuka mataku perlahan sambil menstabilkan aliran Ki yang terhempas keluar dari dalam tubuhku.

Dalam dua minggu ini, aku berlatih membangkitkan Ki ku dan mencoba agar dapat mengontrolnya.

–[2 minggu yang lalu]

"baiklah aku terima tawaranmu untuk ikut denganmu dan bergabung ke organisasimu itu atau apapun sebutannya. Tapi dengan satu syarat,-"

"ouh...dan syaratmu adalah!?" balas Erina menyambung perkataanku yang belum selesai

"(menghela nafas) makanya dengar dulu sampai aku selesai bicara. Aku akan bergabung ke organisasimu itu dalam dua minggu lagi, dan dalam dua minggu ini, aku ingin kau mengajariku bagaimana caranya menggunakan Ki, dasar-dasarnya pun tak apa, selama aku bisa menggunakan Ki dan mengontrolnya"

Tentu saja, mencoba untuk bergabung dengan suatu organisasi dimana semua anggotanya adalah pengguna Ki, sedangkan aku sendiri tidak bisa menggunakan Ki adalah suatu kebodohan. Jujur saja, sebenarnya aku ingin berada dalam kondisi over power dalam dalam hal ini kemudian bergabung ke organisasi tapi, kurasa percuma.

"percuma untuk saat ini" bicaraku kepada diriku sendiri

"ha? Apa kau bilang sesuatu" komentar Erina yang kemungkinan mendengarku saat aku bebicara sendiri tadi.

"hmm.. bukan apa-apa. Jadi bagaimana? Apa kau setuju dengan syaratku" tanyaku kepada Erina yang terlihat sedang memikirkan dari persyaratanku sebelumnya.

"baiklah kurasa mengajarkanmu dasar-dasarnya bukanlah masalah. Tetapi,-"

"hmm"

"jujur saja, baik Byakko maupun aku sama sekali menganggap kalau orang sepertimu akan berbahaya jika sampai bisa menggunakan Ki. Tetapi, jika kau mau berjanji seandainya kau nanti bisa menggunakan Ki mu dengan baik, kau tidak akan menggunakannya untuk hal yang salah, aku bersedia mengajarimu" Erina mengatakan itu dengan nada yang serius.

Secara spontan meski hanya dugaan, batinku mengatakan dasar Erina mengatakan hal itu adalah karena hal seperti itu pernah terjadi sebelumnya. Meski sebenarnya aku tidak terlalu peduli sih.

"meski caramu mengatakan itu sangat serius, tapi dengan krim pudding yang menempel di bibirmu itu, entah kenapa aku sama sekali tidak bisa menganggapmu dengan serius. Hehe" responku terhadap kata-kata Erina dengan nada meledeknya sedikit.

"ah..aha..pokoknya jika kau mau berjanji untuk tidak menggunakan Ki mu untuk hal yang salah maka aku akan setuju untuk mengajarkanmu" jawab Erina dengan nada malu, wajahnya sedikit memerah dan tentu saja, dia mengatakan itu setelah membersihkan krim pudding yang berada dibibirnya sebelumnya.

"ok setidaknya aku dapat menjanjikan hal itu" aku merespon dengan senyum kecil di bibirku karena melihat respon Erina yang sedikit cute menurutku.

Lagipula jika aku perlu alasan untuk mendapatkan kekuatan kurasa itu adalah agar aku dapat melidungi apa yang ingin kulindungi dan tentu saja agar aku dapat santai jika nantinya harus melawan musuh-musuh yang merepotkan.

--[Waktu saat ini]

"sepertinya kau sudah mempelajari dasar-dasarnyadengan baik. Perkembanganmu dalam dua minggu ini tidaklah buruk" komentar Erina yang entah datang dari mana terhadap Rei yang saat itu sedang menstabilkan Ki nya.

"tetapi juga tidaklah luar biasa, benarkan?"

"ya begitulah, anggap saja normal. Meski begitu, harusnya kau bersyukur bisa berkembang normal, normal yang kumaksud adalah kau bisa berkembang normal sama seperti orang-orang lain seperti didalam organisasi yang umumnya memang berasal dari keluarga yang mempelajari Ki. Justru kau bisa dianggap luar biasa jika dibandingkan dengan warga sipil pada umumnya yang bahkan belum tentu bisa membangkitkan Ki nya meski di bimbing sekalipun" respon Erina terhadap pertanyaan Rei.

"aku tak pernah bilang kalau aku sama sekali tidak bersyukur kok"

"oh iya, dengan ini sudah pas dua minggu berlalu. Jadi, kapan kau akan membawaku ke academy organisasimu itu?" aku menyambung perkataanku mengingatkan Erina bahwa dengan begini persyaratannya sudah terpenuhi.

"ah,mengenai itu. ambil ini" Erina menjawabku sambil memberiku sebuah amplop.

"ini?"

"tiket pesawatmu dan sebuah alamat berada didalamnya. Pergilah ke alamat tersebut saat kau sudah turun dari pesawat, jadwal penerbangannya adalah besok, aku juga sudah mentransfer semua biaya yang kaubutuhkan ke rekeningmu jadi gunakanlah dengan bijak"

Setelah mengatakan itu Erina kemudian berbalik pergi meninggalkanku.

"oh, dan juga. aku akan memberitahumu ini. Satu, aku akan berangkat duluan jadi kau akan berangkat sendiri ke organisasi. Dua, saat kau sudah bergabung dan berbicara dengan atasan kemungkinan kau akan resmi menjadi anggota setelah itu, tetapi jangan sampai dengan sengaja kau mencariku. Dan tiga, meski kita tak sengaja bertemu berpura-puralah kita sama sekali tidak pernah bertemu. Itu saja, dan sebaiknya kau mengingat itu" setelah mengatakan itu dia kemudian berbalik pergi dan tidak berbalik lagi.

Aku memperhatikannya pergi sampai kemudian pandangan mataku tidak dapat melihatrnya lagi.

"benar-benar tubuh yang indah, bahkan dari belakangpun bisa membuat laki-laki terpukau. Dalam dua minggu ini aku dilatih olehnya tetapi sekalipun tidak ada pendekatan yang kulakukan. Arhhh... sial, bagaimana mau pendekatan dia Cuma datang tiba-tiba pada jam yang ditentukan, mengatakan sepatah dua kata, suruh sini suruh sana dan kemudian pergi, jika dipikir lagi sekalipun aku tidak pernah dapat menyentuhnya, bahkan dalam latih tanding pun aku tidak bisa menyentuhnya. Menyebalkan!!" aku berbicara kepada diriku sendiri lagi seperti kebiasaan yang betul-betul sudah tak bisa hilang

" meski begitu, sampai sekarang pun aku masih belum tahu nama lengkapnya" batinku serius.

"ya sudahlah, untuk saat ini pulang dulu dan menyiapkan barang-barang untuk keperluan besok. Akhirnya aku akan dapat ke tempatmu, kuzu Haru. Sebaiknya kau tidak bersenang-senang sendiri disana hahaha"

Mengatakan hal itu Rei berjalan pulang meninggalkan tempat latihannya yang sebanarnya berada di dalam suatu tempat di dalam hutan yang tidak mungkin dapat dijangkau manusia pada umumnya.

--[Kindragh Academy]

Terlihat sosok Haru yang sedang berlatih menggunakan katananya, beberapa saat kemudian tubuhnya bergetar menggigil.

"perasaan ini!?, (menghela nafas) kuharap bukan seperti yang kupikirkan" batinnya.


The Weakest StrongestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang