Wajah familiar yang sudah lama ingin sekali kutemui, tetapi yang membuatku terheran adalah dari semua momen pertemuan yang telah kuperhitungkan, momen pertemuan ini tidak ada satu kalipun terlintas dipikiranku.
"kurasa aku juga manusia, tidak mungkin bisa mengetahui segalanya" batinku sambil tersenyum kecil.
"ya, lama tak jumpa ya Erina-chan" sapaku balik kepada wanita didepanku yang adalah Erina, wanita yang kutemui enam bulan lalu di event tak terlupakan dalam hidupku dan disaat yang bersamaan, wanita yang kutetapkan sebagai heroine hidupku ini.
"sejujurnya aku sama sekali tak menduga kedatanganmu ini tapi, aku akan lebih senang jika kau mau menjelaskannya Erina" sambungku.
"hmm, kurasa kau benar. Akan menyebalkan jika aku langsung membawamu ke organisasi tanpa menjelaskan apa-apa kepadamu. Tetapi sebelumnya, aku punya pertanyaan yang aku ingin kau jawab"
"apa itu?"
"mengenai namaku, bagaimana kau mengetahuinya waktu itu? kita sama sekali tidak berkenalan waktu itu dan lagi, kau juga mmeberiku nama palsumu" Tanya Erina kepadaku dengan wajah serius.
Jujur saja, yang kuperhatikan saat itu bukanlah pertanyaan Erina ataupun alasan mengapa dia datang ke rumahku, melainkan penampilannya. Jika itu wanita lain, mungkin aku masih cuek, tetapi penampilan Erina ini, dia mengenakan rok medium, sedangkan pakaian entah bagaimana menjelaskannya dia seperti mengenakan busana asimentris dengan warna monokrom yang terlihat artsy. Intinya dilihat darimanapun dia seperti mengenakan pakaian yang umumnya dikenakan wanita untuk kencan pertama.
Hal ini mudah untuk kuketahui, karena aku pernah melakukan searching mengenai hal semacam ini.
"kurasa satu lagi hal tidak berguna yang kulakukan. Padahal aku sama sekali tidak pernah berkencan" batinku sambil merasa agak down.
"well, karena kau kau bertanya kurasa aku akan menjawabnya begini. Itu semua karena Byakko" jawabku merespon pertanyaan Erina sehentinya aku dari khayalanku.
"Byakko?"
"hmm yep. Karena waktu didalam realm milik Byakko waktu itu, dia mencoba mengakses ke kenanganku melalui pikiranku, jadinya sebagai bentuk counter measure yang kulakukan, aku mencoba melakukan hal yang sama kepadanya. Akhirnya, baik aku maupun Byakko, mendapat informasi mengenai diri masing-masing. Kurasa ini juga menjelaskan bagaimana kau mengetahui nama asli dan alamatku kan?"
"ya, kau benar. Semua informasinya kudapatkan dari Byakko, tapi mengetahui bahwa kau juga bisa melakukan hal yang sama dengan Byakko. Kau ini, entah aneh atau jenius aku sama sekali tidak tahu" tambah Erina dengan nada bingung sambil memegang keningnya dan sedikit menggelengkan kepala.
"kurasa lebih baik menyebutnya kebetulan saja" jawabku dengan senyum kecil sambil menutup mata. Terlihat sekilas seperti senyum tulus yang sedikit iseng.
"tunggu sebentar" sebutku kepada Erina.
Aku membalikkan badanku dan berjalan menuju arah dapur. Aku mengambil beberapa minuman dan sebuah pudding yang sempat kubeli sebelumnya,sebenarnya pudding dan minuman ini adalah bekal untukku sambil menonton anime.
"ya, kurasa demi wanita cantik, berkorban sedikit tak apalah" batinku.
"kurasa akan tidak sopan jika aku tidak menyediakan minuman dan makanan kecil kepada tamu yang datang, bagaimana kalau pembicaraannya kita bicarakan sambil minum!?" aku berkata kepada Erina sambil berjalan kearah tempat duduk dari arah dapur.
Aku menyediakan pudding dan minuman yang telah ku ambil ke meja di depan Erina. Erina yang saat itu berdiri sambil memandangku dengan serius, kemudian memejamkan matanya tanda mengerti dan kemudian mengambil posisi duduk.
Dalam keadaan normal harusnya orang minum dulu baru memakan cemilannya tapi, Erina langsung mengambil pudding yang telah kusediakan dan kemudian mencicipnya.
"hm..hmm umai (enak)" kata Erina sambil matanya terbuka lebar seteah mencicip pudding yang kusediakan.
"ini dimana kau membelinya?" Tanya menambahkan dengan wajah penasaran.
et..tto..bahan-bahannya kubeli di supermarket tapi, kalau pudding aku sendiri yang membuatnya.
"heee" respon Erina terhadap jawabanku.
Ya aku sendiri tidak terlalu suka memasak atau membuat hal seperti ini, tapi sejak aku menonton anime tentang memasak musim lalu, aku menjadi ketagihan dan mencoba membuat masakan-masakan yang berada didalam anime tersebut. Tetapi sebaiknya alasan ini kurahasiakan sajalah.
"aku memang terkejut dengan kemampuan memasakmu, tapi langsung keintinya saja. Tujuan kedatanganku ke sini adalah untuk membawamu ke organisasi. Jujur saja, setelah membaca laporanku enam bulan lalu organisasiku tidak percaya mengenai seorang warga sipil biasa yang bisa mengalahkan Drag dan memakai potensi Byakko ke tingkat yang lebih tinggi."
"tapi kenapa sekarang? Bukannya enam bulan sudah terlewati" tanyaku yang heran dengan lamanya waktu antara interval laporan dan tindakan oleh organisasi ini.
"karena kau adalah warga biasa, dibutuhkan beberapa persiapan agar kau dapat bergabung dalam organisasi. Persiapan itu sendiri membutuhkan waktu, makanya-"
"aku cukup mengerti hal itu, jadi intinya organisasi ingin aku bergabung, bukan hanya sekedar ingin melihatku. Bukannya itu aneh" aku memotong pembicaraan Erina dan mengganti jenis pertanyaanya agar informasi yang ada menjadi jelas bagiku.
"itu karena akulah yang membuat laporan, dalam organisasi sendiri peringkatku cukup tinggi. Tidak mempercayai apa yang kukatakan sama saja dengan mencari masalah denganku atau lebih tepatnya keluargaku Atau seperti itulah" Erina menjawab pertanyaanku dengan nada yang santai sambil melanjutkan memakan pudingnya.
Secara teknis meski aku pernah mendapatkan sedikit informasi mengenai Erina saat Byakko mencoba mengakses memoriku. Aku sama sekali tidak tahu nama lengkap Erina, tapi berdasarkan kata-katanya tadi, dapat disimpulkan bahwa Erina juga merupakan seorang Levian.
Ini cukup memusingkan, awalnya kupikir dia datang karena Haru yang meminta atau sejenisnya tetapi ternyata bukan, melainkan karena alur yang berbeda. Berarti Erina sama sekali tidak tahu mengenai hubunganku dengan Haru.
"hehehe, ini akan menjadi sedikit menarik sekarang" batinku

KAMU SEDANG MEMBACA
The Weakest Strongest
FantasyDunia menyimpan banyak rahasia, Pertemuan Rei yang seorang mahasiswa biasa dengan seorang yang misterius merubah jalan hidupnya. Reinhart seorang yang malas melibatkan diri terhadap hal-hal merepotkan tetapi selalu tanpa sengaja terseret dalam hal-h...