Chapter 13

8 0 0
                                    

"Jadi ini transporter ya"

Terlihat didepan Rei suatu ruangan yang cukup luas, di tengah ruangan itu terlihat suatu alat yang terlihat seperti suatu teknologi modern.

Jika diperhatkan dengan seksama dibagian tengah perangkat terlihat suatu pijakan yang sedikit bercahaya, dengan disekelilingi oleh pilar-pilar melengkung, juga terdapat tangga untuk naik kepijakan bercahaya di perangkat transporter tersebut.

"Yo..maaf membuatmu menunggu" suara yang tiba-tiba terdengar dari arah belakangku sambil menepuk pundakku, yang ternyata adalah Ramiel.

"ouh..kau sudah datang, jadi sekarang bagaimana?" tanyaku kepada Ramiel yang masih tidak tahu harus berbuat apa selanjutnya.

"kau mendapat surat izinnya kan?"

"hmm.. maksudmu lembar yang ini" jawabku sambil memperlihatkan lembaran izin yang kudapatkan dari Kagura tadi.

"yosh..ayo kita mulai. Team black gehenna. Mulai quest" kata Ramiel sambil berjalan mendahului ku ke arah penjaga yang berdiri di bawah tangga perangkat transporter.

"oioi..apa-apaan team black gehenna..hmm..tapi lumayan juga sih hahaha"

Aku mengikuti Ramiel menuju ke arah penjaga yang berdiri di bawah perangkat transporter, sembari menunjukkan lembaran izin yang kudapatkan, petugas itu memberikan arahan kepadaku dan Ramiel untuk menuju kearah transporter dan berdiri di atas ijakan bercahaya yang kulihat sebelumnya.

Saat berdiri dipijakan aku dalam hati tertegun melihat perangkat ini, aku cukup menyukai hal-hal berbau teknologi dan sering membaca-baca artikel mengenainya, akan tetapi ini pertama kalinya kau melihat yang seperti ini.

"apa mungkin..gabungan dari teknologi modern manusia dan sihir ya?" sekilas terlintas didalam hatiku kalimat itu.

Sebenarnya aku tidak terlalu yakin sih, akan tetapi satu-satunya yang membuatku kepikiran adalah dasar dari melakukan teleportasi itu sendiri. Jika dipikirkan dalam konsep fisika maka memecah massa menjadi partikel-partikel molekul dan menyusunnya kembali, meski pernah dilakukan pada benda mati tetapi, belum pernah dilakukan pada manusia. Soalnya meski tubuh dapat disusun kembali, tetapi jiwa dan roh yang berada didalamnya belum tentu bisa bersatu kembali.

"Hei..Ramiel" kataku kepada Ramiel yang juga berdiri disampingku

"hmm.. kenapa Rei ?"

"apa mungkin konsep dasar kerja dari transporter ini ada-"

Belum selesai aku menyelesaikan kalimatku kepada Ramie, perangkat transporter telah aktif. Seluruh suara dan kalimat yang ingin kuucapkan benar-benar memudar dan seluruh pandanganku berwarna putih.

[ISRAEL]

Pandanganku yang seluruhnya putih kemudian perlahan-lahan mulai kembali normal, hal yang pertama kusadari adalah aku berdiri disuatu bukit yang tinggi, dimana saat aku memandang ke bawah aku dapat melihat sebuah danau yang terbentang luas. Satu-satunya aliran air yang masuk kedanau tersebut berasal dari suatu sungai saja.

"tunggu dulu, sebuah danau luas yang terlihat tenang dengan satu-satunya aliran sungai yang masuk kedalamnya..yang berarti jika sungai itu adalah sungai yordan berarti danau ini.."

"yep..ini tujuan kita..laut mati" kata Ramiel yang tiba-tiba saja memotong kebiasaan berbicara sendiriku.

Kami berjalan di pesisir laut mati mencari petunjuk mengenai penampakan duyung yang terddaftar di dalam quest.

"disini dikatakan dalam beberapa bulan terakhir, banyak turis dan warga lokal yang melihat sesosok wanita berkaki ikan di laut mati, orang yang melihat sosok tersebut keesokan harinya menghilang atau kehilangan ingatannya mengenai hari sebelumnya. Rasio orang hilang dan kehilangan ingatan adalah 3:7. Yang berarti dari 10 orang yang melihat duyung tersebut 3 orang diantaranya menghilang dan tujuh orang untuk alasan misterius kehilangan ingatannya" kataku berbicara sendiri sambil membaca kertas print out yang berisikan deskripsi dari quest yang kami jalani.

"menurutmu apa persamaan dari orang-oang yang hilang dan kehilangan ingatannya?" Tanya Ramiel kepadaku sambil berjalan mengitari pesisir laut mati bersamaku.

"akan sulit mengetahuinya tanpa mengetahui orangnya kan" jawabku

"ya benar juga..dan dibanding mengitari pesisir tanpa ada hasil, sebaiknya kita mengunjungi korban saja"

"ya kurasa juga begitu"

Kami pun berhenti mengitari pesisir laut mati dan kemudian berjalan ke arah pemukiman warga local dimana terdapat rumah beberapa korban yang kehilangan ingatannya sambil mencari informasi.

[pesisir laut mati disisi lain]

"kumohon bebaskan putriku, aku sudah mengikuti kemauanmu menculik orang-orang yang memiliki potensi sihir, aku sudah melakukan yang kamu mau jadi kumohon.." belas seorang wanita berekor ikan.

"arg ha ha ha. 4 bulan dan kau Cuma menemukan 3 orang, 100 orang. Carikan aku 100 orang berpotensi sihir kemudian aku akan membebaskan putrimu"

Setelah mengatakan itu pria paruh baya itu kemudian pergi meninggalkan duyung itu yang mana Cuma bisa manangis dan menatap ke pasir.

"97 orang lagi, tunggu aku saying. Ibu pasti akan membebaskanmu" duyung itu kemudian kembali menyelam ke dalam laut mati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Weakest StrongestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang