Prolog (Part 2)

35 2 0
                                    


"cling,shht"

aku mendengar suatu suara seperti tombak tertancap sesaat setelah aku berbalik untuk hendak pulang. Karena penasaran aku berbalik dan melihatnya.

Sejujurnya meski mungkin aku terlihat tenang, aku cukup terkejut melihat apa yang terjadi, tombak putih yang digunakan oleh wanita itu terlembar dan tertancap di tanah tepat dibelakangku.

Tanpa pikir panjang aku dapat menyimpulkan bahwa wanita itu telah dikalahkan atau sedang dalam kondisi terpojok. Jujur saja ini adalah saat yang terpat untuk lari karena setelah wanita itu pasti saya yang selanjutnya akan menjadi korban monster itu.

Tak kusangka wanita yang kupikir kuat itu dapat dikalahkan. Karena penasaran aku melihat ke gang itu untuk mengetahui apa yang tejadi. Sesosok wanita yang awalnya tampak tidak jelas karena tertutupi gelapnya gang itu sekarang sedang tergeletak di di tanah. Sosoknya pun terlihat jelas,

wanita dengan rambut berwarna pirang panjang, tubuh yang sangat bagus bahkan terlihat seperti model, bahkan, meski kulihat dari belakang aku dapat menyimpulkan bahwa wajahnya sangat cantik.

"aku memang suka dengan wanita cantik dan manis, tapi tidak berarti aku juga ingin mengorbankan nyawaku, yang jelas jika aku muncul disana berlagak seperti superhero, sedetik setelah momen keren itu aku pasti akan dibunuh" kataku berbicara kepada diriku sendiri lagi.

Meski begitu aku tetap memegang tombak wanita itu dan mencoba menariknya dari tanah tanpa sepengetahuan monster itu.

Meski aku tidak tahu apa yang terjadi, aku tiba-tiba berada dalam suatu ruang putih bercorak hitam, sesosok harimau mucul begitu saja dihadapanku sekilas setelah aku cukup terkejut. Dalam situasi ini, otakku berfikir, sebuah tombak putih corak hitam, ruangan dengan warna yang sama, dan sesosok harimau. Aku sudah cukup dapat meyimpulkannya, kemudian harimau dihadapanku mulai berbicara

"hai manusia, kau terlihat tenang untuk ukuran manusia biasa yang secara spontan ditransfer ke dimensiku" kata harimau itu berbicara tiba-tiba.

" hmm, lumayan terkejut., tak kusangka aku akan bertemu dengan sesosok heavenly beast Byakko. Bahkan di transfer ke dimensinya. Jujur saja ini sangat mengejutkan. Tapi setelah melihat semua yang terjadi, maaf saja aku tidak akan memberikan ekspresi yang kamu harapkan"jawabku sesaat setelah harimau itu berbicara."dengan memanggilku ke dimensi ini, aku yakin kau pasti menginginkan sesuatu dariku, benar bukan Byakko?" Tanyaku menyambungkan perkataanku sebelumnya.

"Hahaha, sepertinya kau manusia yang lumayan pintar, tapi langsung mengetahui identitasku bahkan sebelum aku memperkenalkan diri sungguh mengejutkan. Bagaimana kamu dapat mengetahuinya, Hooman?"Tanya balik Byakko kepadaku.

"Oh, ayolah, aku tidak suka saling menjawab hal yang tidak penting seperti ini, begini saja semua pertanyaan itu akan kujawab nanti, untuk sekarang kumohon pinjamkan aku kekuatanmu, aku ingin menyelamatkan majikanmu itu" jawabku balik kepada Byakko.

"Tak kusangka kita memikirkan hal yang sama hooman. Baiklah, aku akan menjelaskan situasinya dengan singkat. Dengarkan baik-baik, monster yang kau lihat itu disebut drag, bagaimana itu terbentuk, organisasi kami masih menyelidikinya.kemudian-",

" sudah cukup, nanti saja informasi detailnya, aku sudah cukup mengerti garis besarnya, sekarang bagaimana kau akan meminjamkan kekuatanmu padaku." Kataku sambil memotong pembicaraan Byakko.

"hmm, baiklah. Cobalah untuk focus, kau pasti akan langsung mngerti dengan sendirinya" kata Byakko. Aku mencoba memfokuskan pikiranku, ternyata benar aku merasakan seperti suatu aliran Ki atau energy mengalir ke tubuhku, selain itu tak ada banyak perbedaan yang kurasakan, kemungkinan energy tadi menambahkan kekuatan fisik ku juga. Saat itu juga, monster yang berada dihadapan wanita itu hendak melakukan serangan terakhir kepada wanita itu, secara spontan tubuhku bergerak kedepan dan menangkis serangan monster itu, serta menendang monster itu cukup jauh kebelakang.

Tombak yang tadinya ku pegang alias Byakko juga berubah menjadi sebuah sheated katana, sepertinya dia menyesuaikan dengan style yang cocok untukku. Situasiku saat ini, benar-benar mirip seperti seorang tokoh karakter utama yang menyelamatkan sang heroine haha meski terlihat kalem jujur saja kupikir ini adalah hal yang menarik.

,

The Weakest StrongestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang