Chapter 5

10 2 0
                                    

"lama tak berjumpa, Kusanagi Haru"sesosok wanita muncul begitu saja dari balik cahaya tempat kertas mantra itu terjatuh tadi.

Wanita dengan perawakan mata berwarna hijau lebar, rambut panjang hitam digerai lurus juga memiliki poni yang lurus rata, tingginya kurang lebih 165 cm tubuh yang berbentuk seperti model dan menggunakan hakama seperti seorang omyouji atau samurai dari jepang.

Dengan nada terkesan rendah tetapi seperti merendahkan Haru, dia tersenyum sambil menatap Haru. Rei yang berada disudut ruangan hanya memperhatikan dengan tatapan tenang seperti biasanya, normalnya seorang akan kaget saat kejadian seperti ini terjadi tetapi di mata Rei malah terlihat tatapan seorang yang seperti merasa bersalah. Disamping itu, Haru menatap terkejut meski masih dapat menjaga ketenangannya setelah melihat wanita itu.

"hmm, lama tak berjumpa Kagura" Haru membalas sapaan wanita itu sambil menyebut namanya dengan senyuman kecil.

"apa yang kau inginkan datang kesini apalagi dengan cara yang seperti ini? Oh dan sebelum itu, tak kusangka sekarang kau suka memakai hakama dengan model seperti itu, waktu memang dapat mengubah orang ya" Haru menambahkan penjelasannya dengan pertanyaan aneh yang bahkan membuat wanita asing yang bernama Kagura memasang wajah bingung di wajahnya.

Kagura yang kebingungan menanggapi tatapan Haru yang mengarah ke arah pahanya. Apa yang terlihat adalah hakama kagura pada bagian paha yang terpotong seperti bekas sayatan yang membuat paha Kagura terlihat. Posisi potongan pada hakama itu membuat penampilan Kagura seperti terlihat model yang sangat seksi dan erotis.

"ar....ah..Haru tak kusangka 3 tahun kau keluar dari akademi dan kau menjadi semesum ini"

"ehh, hei, bukan aku yang melakukannya. Kenapa kau menuduhku"

"padahal jika kau memintanya baik-baik, aku mau saja menunjukkannya padamu" tambah Kagura kepada Haru dengan wajah sedikit malu-malu kucing kepada Haru.

"oi.. apa maksud perkataan mu itu" Haru hanya menaggapi kata-kata kagura dengan ekspresi seakan-akan dia sudah tahu akan sifat Kagura yang seperti itu.

"kau tahulah, lagipula kita ini kan tunangan" masih melanjutkan dengan nada malu-malunya.

"kau ini, masih saja mau melakukan semua itu. dengar ya kagura, pertunangan kita itu hanyalah atas dasar keluarga kita. Dan semenjak aku sudah tidak tinggal di sana lagi, meski aku masih menggunakan nama Kusanagi, aku tidak menganggap diriku sebagai bagian dari keluarga itu lagi. Jadi begitulah, bahkan pertunangan kita ini, anggap saja tidak pernah terjadi." Membalas dengan nada yang serius Haru menatap wajah Kagura mengisyaratkan bahwa dia saat ini sedang tidak bercanda dan agar mau mengerti dengan situasinya.

"lagipula, mengapa kau tiba-tiba muncul disini Kagura?"

"aku diperintahkan untuk membawamu kembali ke academy Haru. sedangkan masalah pertunangan, aku akan tetap menganggapnya terjadi selama kau masihlah Haru yang kukenal" Dengan nada serius Kagura menjawab pertanyaan Haru, sedangkan dengan wajah agak memerah untuk jawaban ke duanya.

"aku tidak mengerti apa yang mereka inginkan dengan membawaku kembali ke academy, tapi kau pikir aku akan membiarkanmu membawaku begitu saja" Haru memasang kuda-kuda seakan-akan dia sudah siap untuk bertarung dengan Kagura.

"well, aku memang tidak berpikir seperti itu" bukan hanya Haru, Kagura bahkan memasang kuda-kuda siap bertempur, dia mengangkat sebuah kertas jimat yang umumnya digunakan oleh omyouji.

Suasana diantara Haru dan Kagura menegang, bahkan seakan-akan tidak membiarkan seekor serangga lewat diantara mereka. Keheningan yang hanya beberapa detik itu terasa sangat lama seperti beberapa menit berlalu.

"ano...kalau kalian ingin melakukan pertengkaran kekasih, bisakah setidaknya kalian melakukannya di taman atau di tempat lain? Kalau begini kalian bisa menghancurkan rumahku" Rei yang berada disudut kamar yang tadinya hanya terdiam melihat mereka berbicara dengan tatapan seperti orang iri, mulai mengangkat tangannya dan berbicara.

"wah, aku sampai lupa. Ternyata ada warga sipil yang seorang biasa sedang bersama Haru"

"really? Sasuga perfect ikemen (seperti yang diharapkan ) sepertinya kehadiran orang sepertiku disini memang hanya seperti kehadiran semut yang bahkan tidak dapat dianggap. Dan juga, punya tunangan? Secantik dan semanis ini pula? Entah kenapa sekarang kau membuatku semakin jengkel padamu kuzukemen" Rei mulai mengeluarkan semua perasaan jengkelnya terhadap Haru.

"begitulah, seperti yang kau lihat, disini kau hanyalah sebuah serangga bahkan lebih rendah jadi bisakah kau membiarkan kami berdua dan keluar dari sini. Mushi-kun" dengan nada mengejek seperti seorang wanita tsundere yang merendahkan orang lain, Kagura membalas kata-kata Rei.

"ha? Mushi? Jangan hanya karena kau bisa menggunakan Ki dan seorang Levian kau merendahkanku. Aku memang tidak mungkin bisa menang jika aku bertarung melawanmu, tapi sebaiknya kamu tidak merendahkan manusia terutama mengatai mereka mushi(serangga) kuzubitchi" Rei membalas Kagura dengan ejekannya yang seperti biasa, bahkan memberi julukan kepada Kagura.

"ha? bitchi? kuzu? Kimi shinitai hoshidesu ka? (kau ingin mati ya?)" Kagura saat ini terbwa emosi terhadap ejekan Rei dan mengeluarkan aura membunuhnya. meski begitu dalam beberapa artian, suasana diantara mereka malah terlihat seperti dua orang bertentangan yang saling mengejek satu-sama lain

Haru yang melihat mereka berdua malah memegang kepalanya telah mengetahui bahwa ini pasti akan terjadi jika mereka berdua bertemu. Teman baik yang dikenalnya sejak dia menjadi mahasiswa dan keluar dari tanggung jawab keluarga, dan seorang tunangan yang sebenarnya juga teman masa kecil Haru.

Melihat mereka berdua membuatnya tersenyum kecil

"kurasa mungkin kemiripan itulah yang membuatku merasa nyaman berteman dengan Rei" batinnya.

"hei Kagura," Haru yang berhenti dari lamunannya memanggil Kagura yang sementara dalam perdebatan adu ejek dengan Rei.

"iya Haru?"

"yang memerintahkanmu untuk membawaku kembali, mungkinkah si ayah sialan ( kuso oyaji) itu?" Tanya Haru dengan wajah penuh serius kepada Kagura

"ya begitulah"

"jika aku menolak kembali ke academy atau bahkan jika aku kembali, apa yang akan mereka perbuat kepada ibuku?"

"tidak ada" respon Kagura singkat

"apa?"

"seperti yang kubilang tidak ada. Aku diperintahkan untuk membawamu kembali, bahkan jika aku harus menyeretmu dalam keadaan pingsan,-"

"wah kejamnya" Rei memotong pembicaraan Kagura dengan komentar singkatnya.

Kagura melirik Rei sedikit dan kemudian melanjutkan pembicaraannya.

"yang diinginkan oleh ketua adalah kau kembali ke academy, bahkan jika kau ingin pulang kerumah atau saat akhir pecan menemui ibumu tidak ada larangan. Asalkan kau mengikuti dan hadir di academy layaknya siswa disana. Itu saja" jelas Kagura.

"dan untuk tujuan apa aku harus kembali?"

"soal itu,sebaiknya kau bicarakan langsung dengan ketua" Kagura menjawab singkat pertanyaan Haru, seolah-olah menghindari untuk menjawabnya dan melempar tanggung jawab itu ke orang yang lain.


The Weakest StrongestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang