Prolog

9.1K 377 1
                                    

Hafiz menghentikan lamunannya saat mendengar ponselnya berdering nyaring. Diraihnya ponsel tersebut, tertera nama 'Ibu' di layar ponselnya.

Dia mengernyitkan dahinya, ada apa ibunya menelpon malam-malam begini? Batinnya.

Digesernya tanda hijau yang ada di layar ponselnya.

"Assalamualaikum bu." Sapa Hafiz lembut.

"Waalaikumsalam le. Gimana kabarmu? Apik-apik ae tha(baik-baik saja kan)?" Tanya sang ibu kental akan logat Jawanya.

"Alhamdulillah Hafiz baik bu. Kalau Ibu, bapak, sama adek gimana kabarnya bu?"

"Alhamdulillah, ibu, bapak, dan adikmu sehat le." Ibunya memberi jeda. "Le kemarin tetangga kita datang ke rumah, dia melamarmu untuk anak gadisnya. Gimana le kamu mau ndak? Ibu dan bapak terserah sama kamu le. Apapun keputusan kamu ibu pasti akan dukung kamu." jelas ibunya panjang lebar.

Kenapa waktunya bertepatan dengan amanah itu? Amanah yang harus ia emban saat ini?

Oh, Allah Hafiz harus bagaimana? Mana yang harus ia pilih?

~~~~~~~~~~~SCDNS~~~~~~~~~~~

Sorry for typo.

Butuh kritikan dan saran.

'Sa

Sajadah Cinta Di Negeri Sakura |√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang