Conversation

2.9K 402 42
                                    

Disinilah ia berada, sebuah ruangan berukuran raksasa tempat para iblis dan malaikat bertemu. Tentu saja Taeyong dan beberapa wakilnya datang terlambat karena ya, mereka adalah iblis. Semuanya pasti serba salah–berbeda dengan malaikat yang semuanya benar.

"Selamat datang, Raja Taeyong," sambut Jaehyun ramah, Taeyong hanya tersenyum tipis.

Taeyong bersama wakilnya duduk ditempat yang sudah tersedia. Jaehyun juga membawa beberapa wakilnya, hingga pandangan Taeyong jatuh ke salah satu wakil Jaehyun.

"Kau? Malaikat yang sok - sokan itu?" tiba - tiba Taeyong mengatakan hal itu, seperti bukan raja saja.

"Kau? Iblis paling laknat dan menyebalkan itu," balasnya tak kalah dari ucapan Taeyong, walau ia sudah tahu jika Taeyong itu adalah seorang raja iblis namun tak ia hiraukan.

Yang menyaksikan hanya menganga, bagaimana malaikat baru ini bisa seberani dan selancang ini. Sebenarnya Jaehyun cukup malu mendapati ada rakyatnya yang seperti ini.

"Ten, bersikaplah yang sopan!" peringat Jaehyun, Ten langsung menundukkan kepalanya.

"Maaf, raja," maaf Ten.

"Hm, maafkan rakyatku ini. Dia pendatang baru, jadi masih belum tahu," jelas Jaehyun.

"Seharusnya dia menjadi klanku saja, sikapnya saja buruk sepertiku," jawab Taeyong bergurau.

Jaehyun hanya tersenyum lucu, sedangkan Ten hanya tersenyum kecut membatin.

"Enak saja, aku tak sudi jadi iblis jelek sepertimu Taeyong!"

⭕⭕⭕

"Jadi tujuan aku mengadakan pertemuan adalah untuk mendata kembali klan malaikat dan iblis, mungkin dari klan iblis ada rakyat baru?" Jaehyun membuka pertemuan ini, ia menatap Taeyong yang sedari tadi memperhatikan malaikat yang bernama Ten itu.

"Oh, eh–iya iya. Apa yang tadi kau katakan? Maaf, aku kurang konsentrasi," Taeyong merasa sangat malu sekali, tapi ya sudahlah.

"Apakah ada rakyat baru diklanmu?" ulangnya lagi.

"Tidak," jawab Taeyong singkat padat dan jelas.

"Dan itu yang ingin kubahas sebagai tambahan, mengingat jumlah klan kita tidak seimbang akan mengganggu proses kehidupan. Aku yakin kau tidak akan begitu saja merelakan kemenangan klan kamikan?"

"Jadi?"

"Usahakan perbanyak jumlah klanmu hingga seimbang dengan kami. Oh ya, aku juga ingin memperkenalkan rakyat baruku. Dari yang paling ujung sana!"

"Namaku Moon Taeil, keahlianku adalah membujuk manusia agar rajin beribadah," ucap yang berbadan tak terlalu tinggi.

"Namaku Winwin, keahlianku adalah memotivasi manusia agar tidak putus asa," disambung sebelahnya yang badannya kurus namun tinggi.

"......"

"......"

"......"

"......"

"Namaku Ten Leechaiyapornkul, keahlianku mengganggalkan hasutan iblis," ucap yang terakhir sambil melirik ke arah Taeyong dengan lirikan mengejek. Dan tentu saja Taeyong menyadarinya karena sedari tadi ia memperhatikan Ten terus.

"Cih," Taeyong hanya mendecih pelan.

"Baiklah, semua sudah memperkenalkan diri. So, kita sudahi pertemuan ini," Jaehyun berniat untuk menutup pertemuan ini karena tidak ada yang penting lagi.

"Hm, bagaimana jika malaikat baru yang tak tahu sopan santun itu menjalani trainee di kerajaanku. Agar dia bisa bersikap sopan kepada klanku," Ten hampir saja ingin memuntahkan apa yang ada diperutnya, walaupun dia tidak makan atau minum.

"Apa?!" Ten terbangkit dari kursinya dan membulatkan matanya sebulat - bulatnya.

"Itu untuk kebaikanmu nanti, Ten," Jaehyun selaku rajanya malah mendukungnya, habis sudah riwayat Ten.

"Tapi raja–" Ten mencoba menolaknya.

"Ini perintahku! Lagipula Raja Taeyong bermaksud baik,"

"Ne, raja," Ten hanya bisa pasrah. Kini ia harus berhadapan dengan iblis menyebalkan yang mungkin sangat ia benci.

Raja Jaehyun dan beberapa malaikat lainnya segera kembali ke kerajaannya sendiri, kecuali Ten yang disisakan.

"Tak usah malu seperti itu," ucap Taeyong kepada sesosok malaikat cantik disampingnya itu.

Ten hanya mendengus kesal dan menggembungkan pipinya. Bahkan untuk sekedar menatap wajah Taeyong saja ia tidak sudi, ia membencinya.

"Jangan cemberut dong, nanti kecantikanmu hilang loh," ucap Taeyong lagi sambil mencolek pipi Ten.

"Aishh, jangan sentuh aku lagi!" protes Ten galak.

"Jangan galak - galak dong, kan seharusnya malaikat itu lembut tidak seperti kau. Mungkin kau salah makhluk, seharusnya kau menjadi iblis sepertiku," ucapan Taeyong membuat Ten tambah kesal.

"Ayo kita pulang!"

Ten hanya membatin, "Apa pulang?"

TBC!

Voment kalian menyemangatiku😘

Crazy Devil🔱 •TAETEN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang