Memang benar perkataan Taeyong itu, setelah dua hari pasca kejadian Ten yang mengungkapkan perasaannya. Taeyong langsung melamarnya dan mempersiapkan pesta pernikahan mereka. Taeyong akan mengadakan pesta tersebut di taman yang kemarin menjadi saksi buta mereka. Bagi Taeyong tempat itu sangat berarti untuknya.
Kini mereka memakai jas hitam pekat, sama - sama tampan dan cantik. Apalagi Ten, calon istri seorang raja Taeyong ini memang sangat cantik bahkan belum ada yang mengalahkan. Bahkan ratu Luhan, mantan istri Raja Sehun dahulu saja tidak secantik Ten.
Ten termenenung di sebuah kursi tempat riasnya, menarik perhatian Taeyong.
"Kau kenapa, baby?" tanya Taeyong dengan panggilan sayang.
"Aku takut saja," jawaban Ten tak dimengerti Taeyong.
"Kenapa? Kau takut aku akan menghabisimu di ranjang ha?" pikiran Taeyong malah sudah kemana - mana.
"Sekali lagi jangan mesum, aku tidak mau pikiran mu jorok seperti itu," jawab Ten sebal.
"Lalu? Kau takut kenapa?"
"Aku takut rumah tangga kita tidak akan berlangsung lama. Aish, aku mau cuci tangan dulu," lalu meninggalkan Taeyong begitu saja.
Perkataan Ten selalu terngiang di pikiran Taeyong, apa maksudnya? Apakah Ten akan meninggalkannya atau justru sebaliknya? Kini pikiran Taeyong malah menjadi kacau.
⭕⭕⭕
"Kau Lee Taeyong sanggupkah menjadi suami dari Ten Chittaphon Leechaiyapornkul dan selalu setia serta menjaganya?"
"Ya, aku Lee Taeyong bersedia menjadi suami dari Ten Chittaphon Leechaiyapornkul dan selalu setia serta menjaga," ucap Taeyong tersenyum lebar kepada istrinya itu. Setelah saling mengucap janji suci, Taeyong langsung mengecup bibir manis istrinya itu. Ingat, hanya sekedar mengecup tak lebih.
Semua hadirin yang datang bersorak ceria, yang kumaksud adalah beberapa klan malaikat dan iblis. Mereka sama- sama datang ke pernikahan tersebut.
Taeyong dan Ten kini sedang berbincang - bincang bersama Raja Jaehyun.
"Kau kapan menyusul kami, raja Jae?" tanya Taeyong menggoda Jaehyun.
"Ne? Naega? Ah, mollayo," jawab Jaehyun tersipu malu.
"Bukankah raja seharusnya juga menikah, agar kehidupan kerajaan anda lebih lengkap," saran Ten namun maksudnya seperti apa yang Taeyong katakan.
"Aissh, kau ini suami istri sama saja. Lagipula belum ada orang yang cocok untukku," sahut Jaehyun kesal kepada mereka berdua. Namun bohong.
"Hahaha, kalau begitu car–" perkataan Taeyong terpotong ketika seseorang dengan napas terengah - engah menghampiri dirinya seraya memanggil - manggil namanya.
"Raja Taeyong!!!!" dari suaranya Taeyong langsung bisa mengenali suara tersebut.
"Kenapa kau berlari seperti itu, John?" ya, orang itu adalah Johnny.
"Gawat! Diluar sana ada seseorang yang mengaku - ngaku telah hamil anakmu!" Johnny benar - benar frustasi hingga tak sadar kini istri dari namja tersebut sedang mendengar perkataan tersebut. Jaehyun yang mendengarnya langsung menutup mulutnya dengan telapak tangannya.
Cairan bening mulai membasahi pipi Ten. Dan seketika juga mereka menjadi pusat perhatian, tak salah lagi itu gara - gara suara teriakan Johnny yang sangat keras.
"Ha?" Taeyong malah tak begitu bereaksi.
"Aiishhhi!" Johnny langsung menarik tangan Taeyong dan membawanya pergi, meninggalkan Ten yang tangisnya semakin menjadi - jadi.
"Raja–" ucap Ten serak menatap Jaehyun.
"Tidak, itu hanya bullshit saja!" Jaehyun mencoba untuk menenangkan Ten.
"Tapi jika itu sebuah kebenaran? Apakah saya ditakdirkan untuk selalu tersakiti?" Ten menangis terisak.
"Ani, tidak boleh ada rakyatku yang sedih seperti ini. Kemarilah," Jaehyun membuka lebar kedua lengannya untuk memberi sinyal agar Ten segera memeluknya.
Karena hatinya sedang dirundung kesedihan, akhirnya ia menjatuhkan pelukan di tubuh Jaehyun.
"Seharusnya saya bahagia saat di hari pernikahan, tetapi mengapa malah jadi seperti ini?" Ten bercurhat didalam pelukan Jaehyun.
"Sudahlah, lupakan itu. Taeyong akan kembali padamu," Jaehyun tersenyum kecut. Tak rela rakyat yang begitu ia sayangi menangis, apalagi sekarang dia sudah menjadi seorang permaisuri seorang raja iblis.
⭕⭕⭕
Langkah mereka terhenti saat melihat seorang namja dengan perut buncitnya berjalan tertatih - tatih.
"Kun?" Taeyong tersentak saat melihat sosok yang begitu ia kenal, itu dulu.
"Hai, Taeyong! Sudah puas menyakiti ku?" tanyanya tiba - tiba. Memang dulu ia adalah kekasihnya namun itu sudah lama. Sekitar 7 bulan yang lalu, sebelum Taeyong menjadi raja.
"Apa maksudmu?"
"Oh iya aku lupa, kau kan sekarang seorang raja. Jadi kau bisa puas meniduri siapa saja, haha pasti istrimu itu sudah kau tiduri beberapa kali. Namun sayang, perutku sedang ada baby - mu didalam,"
Apa barusan ia bilang? Baby - Taeyong?
"Jangan pernah mengada - ada, aku tidak seperti itu. Walaupun aku hampir saja 'melakukan' itu padamu tetapi aku sadar, sayang sekali sepertinya itu bukan baby - ku," Taeyong merasa tidak pernah melakukan apa - apa pada Kun.
"Hah, saat kau 'melakukan' itu kau dalam keadaan mabuk! Dan pada waktu itu juga kau tanam benih ini!"
"......" Taeyong terdiam cukup lama. Apakah benar anak yang sedang dikandung Kun itu adalah anaknya? Apa yang harus ia katakan pada Ten nanti?
Johnny yang menyimaknya hanya bisa melongo tak percaya.
TBC!
Hoy😁
Apa itu?😑😕
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Devil🔱 •TAETEN•
FantasyBagaimana jika pemimpin klan iblis sekejam Taeyong bisa jatuh cinta kepada malaikat selembut Ten, akankah cinta mereka bisa terwujud? Atau harus kandas karena mereka suatu yang berlawanan. Namun kekuatan cinta itu benar adanya. «Start from 16일 1월 20...