cukup Julaikha

449 75 12
                                    

Gadis berbadan tinggi kurus itu menggigit gagang kaca matanya dengan resah. Dia tidak tahan lagi, bahkan hanya sekedar melihat sepasang suami istri itu jalan-jalan dimall saja membuat dadanya begitu sakit. Bukannya David itu miliknya? Tapi kenapa segala macam cara yang ia lakukan selalu gagal?

Kejadian terakhir yang ia kira akan berhasik ternyata gagal juga.

Really unfair. Gadis kampungan itu mendapatkan David dengan mudahnya, tanpa harus bersusah-susah. Apalagi kalau bukan main guna-guna? Apasih kelebihan dia? Masih bagus Gemala partner kerjanya sekarang, atau minimal Putri lah... Standar bersanding dengan laki-laki multi talent seperti David. Ini?

Hhhhh.... Widi amat sangat kesal.

******

"Siang Yuk... Gimana kabar kamu?"

Yuki berdiri mematung. Demi apa gadis itu masih berani menginjakkan kaki dirumahnya? Bahkan dengan begitu percaya dirinya dan senyum merekah tanpa keraguan.

"Siang mbak." balas Yuki malas-malasan. Tetap berdiri disana tanpa mempersilahkan tamu tak diundangnya masuk.

"Kamu nggak mempersilahkan aku masuk?"

"Maaf, ada apa yah mba?" Yuki tidak menghiraukan pertanyaan Widi yang seolah tidak bersalah sedikitpun.

Gadis didepannya tersenyum percaya diri. Tanpa dilihatpun Yuki tau pandangan mata kesal dan jijik itu tertuju padanya.

"Langsung aja yah..." jawab Widi masih dengan senyum sinisnya. "Apa David udah cerita kalau dia mau keluar dari MTMA?"

"Apa?"

Widi mengangguk-angguk bahagia. Yes! Dia belum tau. Pasti David belum memberi tahunya. Susah kan menjelaskan kegalauannya saat ini pada Yuki? Yuki bukan gadis tangguh dan berfikiran maju. Mana tau dia tentang jenjang karir didunia pertelevisian?

"Mbak tau dari mana?" Yuki seakan penasaran.

"Kamu lupa aku siapa?" lagi-lagi Widi tersenyum. "Jelas aku tau semua kegiatan David diluar."

Yuki menelan ludah gusar. Dia istri David, tapi dia akui, dia sama sekali tidak tau apapun mengenai pekerjaan dan kontrak-kontrak David. Davidpun tidak pernah mengatakan tentang rencananya keluar dari program adventure tersebut.

"Dia belum ngasih tau kamu?" tanya Widi lagi. Yuki menggeleng , terlihat sedih.

"Harusnya saat mengambil keputusan dia ngomong kan sama istrinya?" kali ini wajah Widi dibuat se simpati mungkin. "Hampir semua orang sudah tau loh.."

"Aa' belum ngasih tau." ucapnya pelan. Kemudian tersenyum semanis mungkin pada gadis didepannya. Membuat Widi sedikit terkejut.

"Kamu nggak marah?"

"Nggak." ditatapnya mata gadis didepannya dengan percaya diri. "Aa' pasti punya alasan."

"Tap--"

"Lagipula saya bukan perempuan yang buta sama sekali dengan dunia broadcasting. Saya tau karir host tidak boleh stak disatu tempat saja. Kita tidak bisa bergantung terus menerus, jika tidak ingin jatuh.. Dan saya sangat percaya aa' tidak akan mengecewakan saya mbak." jawabnya panjang lebar. Hatinya mungkin terusik karena David sama sekali tidak memberi tahunya, tapi ia mengenal David, ia tau suaminya tidak akan mengecewakannya.

Widi mengepalkan jari-jarinya menahan kesal. Sebenarnya siapa gadis ini?

"Kampungan!" makinya tertahan kemudian pergi begitu saja. Tapu tiba-tiba terhenti saat Yuki memanggilnya.

"Trimakasih.. Mbak udah perhatian banget sama rumah tangga dan suami saya.. Tapi maaf, kalau cinta mbak bertepuk sebelah tangan " Yuki tersenyum lega, dan buru-buru menutup pintu rumahnya.

I am here   (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang