Jam sudah menunjukkan pukul 13.00 ketika dua kapal rombongan program Mtma sampai di Pulau Gili ketapang. Mereka memang sengaja datang siang hari kesini, sekedar ingin menikmati dan meliput sunset Gili yang katanya indah, dan pemandangan minimnya lampu yang hanya bisa menyala di atas jam 5 sore saja."Yakin ini pulaunya, Bro?" tanya Rikas penasaran pada PL, kemudian meloncat dari atas perahu barang yang mereka naiki. Yah, perahu barang! Transportasi ke pulau ini memang hanya dilakukan di jam-jam tertentu dengan kendaraan perahu barang berukuran kecil. Penumpang duduk di atas dek kapal, dengan pagar yang sangat-sangat rendah dan satu kayu menjulur panjang dari pucuk depan ke pucuk belakang di atas kepala mereka, yang disambungkan dengan tiang layar, sebagai pegangan. Jadi bisa kalian bayangkan, bagaimana jadinya penumpang jika ombak sedang besar-besarnya?
Pantai sekitar dermaganya sih bagus, tapi mereka sedikit sanksi melihat kondisinya yang agak kotor. Rumah mereka berjejeran seperti perkampungan padat penduduk yang pindah ke pulau kecil.
"Masa bodooh... Gue mau turun! puyeng kepala." David ikutan melompat kemudian duduk di dermaga. Kepalanya sedikit pusing, beberapa hari ini badannya memang sedikit kurang fit. Diikuti beberapa anak Mtma Probolinggo, crew dan beberapa perlengkapan.
"Kita langsung kemana ini, Sur?" tanya David pada Surya anak Mtma Probolinggo.
"Ke rumah pak Mul saja, mas, rumahnya disebelah utara sendiri, deket pantai."
"Lah ini pantai," celetuk Rikas menunjuk pantai di sisi kiri kanan dermaga. Surya terkekeh.
"Bukan ini maksudnya, pantai sebelah utara pulau, yg ini jelek." katanya.
"Oooh pantesan, gue tadi rada aneh sih... Kirain ini pantainya, haha."
"Oke guys, kita take dulu disini." teriak PD pada crew. Rikas dan David segera ambil posisi.
"Kalian balik dulu ke perahu, terus pura-pura keluar dari perahu langsung nyapa, yah ..." kata director Diikuti anggukan dua host kece itu.
"Oke, siaaap ... Action!"
"Oke buuudddiiieeesss ... Akhirnya kita sampai juga di pulau Gili Trawangan, Eh Ketapang yah, Kas?" David pura-pura bertanya.
"Yo'i brow... Kita udah sampai di Gili Ketapang. Perjalanannya cukup tenang yah, tadi, walaupun agak ngeri-ngeri sedap gitu sih sebenernya. Bayangin bro, perahunya kayak gini! " Rikas menunjukkan perahu yang ia tumpangi tadi, kemudian menepuk-nepuk kayunya.
"Iya, buddies, kalian udah lihat, kan gimana perjalanan kita tadi?, coba bayangin, kalau ombaknya lagi gede-gedenya gimana?"
"Waaah... Gue nggak tahu lagi, deh, Vid, Ombaknya nggak terlalu gede aja gue deg-deg an, takut nyemplung tadi. Haha." mereka berdua tertawa. Kemudian diikuti sesi percakapan dengan anak Mtma Probolinggo dan dilanjut perjalanan menuju rumah pak Mul.
Sepanjang perjalanan mereka terlihat keheranan melihat kambing-kambing asik tidur siang disepanjang gang.
"Brow... Lihat nih, biasanya kucing atau anjing, atau.. minimal ayam lah yang suka berkeliaran didepan rumah.. Ini kambing, brow... Lagi bobok manis!!" Rikas menunjukkan beberapa kambing yang sedang asik tiduran didepannya ke arah kamera.
"And look... Lo juga bisa lihat, mereka makan plastik, brow!" kali ini David yang bicara, saat keheranan lihat kambing makan bungkus snack. "Itu nggak apa-apa bro dia makan kayak gitu? " tanyanya pada Surya.
"Nggak tahu juga sih, kak, tapi udah biasa disini kambing makan plastik," Surya terkekeh diikuti lainnya. Tak terasa perjalanan sampai diujung utara pulau.
Mereka disambut pak Mul, pemilik rumah paling utara. Jangan tanya kamar mandi, karena kamar mandinya cuma bilik. Air ditampung dalam gentong, berdiri dikit pala kelihatan. David dan Rikas yang iseng malah seneng. Mereka berdua pura-pura sembunyi dibalik bilik kemudian godain crew cewek pakai gerakan ilang muncul sambil cilukba.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am here (END)✓
Hayran Kurguterlalu lelah dengan masalah dan jalan hidupnya, Yuki memilih untuk menyerah dan melepaskan Pram laki-laki yang sudah tiga tahun ini bersamanya setelah banyak rasa sakit yang ia lalui. berbekal tabungan ia nekat pergi ke semua tempat impiannya send...