34 "Pengganggu"

472 83 20
                                    

Yuki mengerutkan kening sebal. Rasanya ingin sekali menangis sambil teriak sekencang-kencangnya agar David tau dia sedang marah. Seharian ini badannya pegal-pegal, kaki cenut-cenut, badan gatal padahal udah mandi, dan David? David sama sekali tidak mengajaknya bicara, dia malah asik tidur dengan majalah adventure diatas wajahnya. Aaaarrgghh......!!! Sebenarnya Ada apa dengan dirinya kali ini?

Dihempaskanya pantat diatas sofa. Dielusnya perut yang sudah mulai terlihat buncit itu. Yah.. kandungannya telah memasuki usia empat belas minggu. Segala keluhan mengenai mual dan pusing sudah jarang ia rasakan. Tapi..tapi...

"Papah kamu ngeselin dek.... Iya kan? Iya taauu.... Pokoknya iya!" Katanya berbicara sendiri, kemudian mulai meneteskan air mata. Mana David yang biasanya super perhatian itu? Kenapa berubah jadi David yang pelor? Begitu pipi nempel langsung molor.. hiks..hiks...

Dilemparnya kemoceng begitu saja kelantai, kemudian merebahkan diri diatas sofa.
"Mamah kan juga pingin tidur... Emangnya papah aja? Mamah capek... Dari pagi didapur, udah selesein masak malah papah tidur.."

Hidungnya terasa buntu tatkala ia tidak bisa membendung tangis yang seakan ogah berhenti. Tapi rasanya malas sekali beranjak untuk sekedar mengambil tisyu di atas meja. Jarinya hanya sibuk menyeka air mata.

"jangan ambekan gitu ah, kamu kan bisa bangunin aa'..." Tiba-tiba David sudah berjongkok didepannya, menyeka air mata Yuki dengan tisyu kemudian mengambil selembar tisyu lagi dan meletakkan dihidung istrinya dengan sabar. "Tuuh... Idung kamu mampet kan jadinya?"

Yuki menatap laki-laki itu masih dengan mata sembabnya. Wajah suaminya yang terlihat sedikit lelah. Baru saja semalam ia datang dari tripnya ke Borneo. Wajar saja jika David lelah. Tapi kenapa kesal sekali melihat laki-laki berwajah teduh itu tidak mengganggunya pagi ini?

"Jul masak apa hari ini?" Tanya David lagi lembut. Yuki yang masih dalam posisi rebahan langsung menjulurkan tangannya, meraih leher David dan merengkuhnya tanpa berniat menjawab pertanyaan laki-laki itu.

"Maafin Jul yah a'... "

"Emang Jul salah apa?"

"Jul sebel sama aa', padahal aa' juga lagi capek.."

"Aa' kayak lagi diemin ponakan aa' kalo kayak gini.. " David senyum-senyum jail. Dalam hitungan detik sebuah cubitan mendarat di dadanya, membuatnya meringis sambil menggelinjang geli.

"Enak aja..!" Kemudian dua sejoli itu tertawa kecil menyadari drama calon emak-emak yang Yuki alami pagi ini.

********

Balada obsesi Widi terus berlanjut hingga saat ini. David berkali-kali menerima chat dan misscall dari gadis itu meski tak satupun berniat ia balas. Lama-lama kepalanya pening juga. Belum lagi media yang akhirnya tau wajah Yuki yang selama ini berusaha dia jaga.

Bukannya David tidak ingin menampakkan Yuki pada media, tapi dia tidak ingin Yuki mendapat sorotan, kemudian berakhir dengan membanding-bandingkan istrinya dan mantan-mantannya terdahulu. Itu akan menyakiti hati Yuki.

Cukup media tau, bahwa ia sudah menikah menurutnya sudah cukup. Tapi karena kemunculan Widi yang akhir-akhir ini semakin membuatnya pusing, Rikas diam-diam meng-upload foto pernikahan mereka di Instagramnya, dengan kata-kata yang ia yakin akan membuat Widi sedikit kepanasan.

"the funny story of your meeting, a simple but memorable wedding, and your journey to become a future father ... Nggak nyangka yah bro akhirnya Lo sampe sini juga... jaga hati baek2.. Jaga Ikuy baek2.. gue saksi gigihnya perjuangan Lo.. "

Dan, coment-pun bermunculan disana, dari akun yang mengatakan Yuki cantik dan segala hal yang baik sampai akun yang mengatakan bahwa David salah pilih pasangan.

I am here   (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang