"Mingyu!" Taehyung menoleh, mencari suara yang iarindukan selama ini.
"Tae-hyung." Panggil Mingyu sekali lagi.
Taehyung memutar kursi rodanya, menghadap sumber suara. Merentangkan tangannya menyambut kedatangan adiknya.
Mingyu langsung menghabur kepelukan Taehyung. Hyung yang selama ia benci, karena kesalahpahaman yang terjadi.
"Tae-hyung, aku merindukanmu, hiks." Isak Mingyu dalam pelukan Taehyung, "Maafkan aku hyung, hiks."
"Hyung juga merindukanmu Gyu." Taehyung-pun memeluk adiknya dengan erat. Ia sangat merindukan adiknyaitu. Ia ingin minta maaf pada adiknya, karena keadaannya sekarang adiknya menjadi korban perjodohan oleh orang tuanya.
"Hyung . . . kenapa kau jadi begini?" Tanya Mingyu masih dalam isakannya.
Taehyung melepaskan pelukannya pada Mingyu, ia mengajak Mingyu kebangku yang berada dibawah pohon untuk berbicara. Dibantu Jungkook yang mendorong kursi roda.
Jungkook meninggalkan Taehyung dan Mingyu untuk berbicara. Jungkook merasa mereka berdua perlu privasi untuk berbicara, Jungkook berlalu untuk melanjutkan pekerjaannya. Jungkook akan menjemput Taehyung jika sudah waktunya untuk terapi.
#
Jungkook menjemput Taehyung untuk melakukan terapi, meski hasil terapi tidak maksimal, namun lumayan. Paling tidak bias membuat otot-otot Taehyung tidak kaku. Sebetulnya Taehyung ingin berhenti terapi dan keluar dari panti rehabilitasi, tapi ia belum siap untuk berbaur dengan dunia luar, ia tidak memiliki ketrampilan yang bias diandalkan untuk menopang hidupnya.
Mingyu mengikuti kemana Jungkook membawa Taehyung. Untuk saat Mingyu akan ikut kemana Taehyung pergi. Mingyu sudah tahu semuanya, ia ingin menebus kesalahannya pada Taehyung. Melindungi Taehyung setelah ini, tapi entah bagaimananasib Mingyu selanjutnya.
Mingyu memandangi Taehyung yang sedang terapi bersama Jungkook. Taehyung tidak terapi dengan mencoba berjalan. Taehyung hanya mencoba menggerakkan otot-otot kakinya saja, karena selama ini Taehyung kadang susah menggerakkan otot-otot kakinya. Semuanya terasa kaku bagi Taehyung. Mingyu mengumpat dalam hati, merutuki orang tuanya yang dengan tega menyingkirkan Taehyung hanya karena hyung-nya sekarang tidak bias berjalan. Membiarkan Taehyung menjalani kesulitannya sendiri. Rasanya Mingyu tidak akan pernah kembali kerumah orang tuanya, Mingyu ingin hidup damai bersama Taehyung tanpa tekanan dari Orang tua. Namun, Mingyu bias apa? Pernah ia mencoba kabur dari rumah untuk menghindari pertemuan dengan keluarga Eunha akan tetapi usahanya tidak pernah berhasil. Mingyu juga yakin, cepat atau lambat Mingyu pasti ditemukan oleh pengawal ayahnya dan menyeretnya pulang.
#
"Gyu . . . bagaimana kabar Appa dan Eomma?" Tanya Taehyung pada adiknya yang sudah berbaring dikasur milik Taehyung.
"Entahlah hyung, aku jarang bertemu dengan mereka."
"Apa mereka tahu kalau kau pergi dan menemuiku?"
"Tentu saja tidak, aku kabur dari pengawal Appa, . . .mungkin tidak lama lagi aku tertangkap hyung."
"Apa Appa masih sering menghukum seperti dulu gyu?"
"Masih hyung, bahkan lebih parah."
"Maafkanaku Gyu, seandainya ini tidak terjadi pasti kau tidak akan menderita seperti ini." Ucap Taehyung.
"Sudahlah hyung, semua juga sudah terjadi. Aku tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dirimu yang sekarang,"
"Tidak apa-apa Gyu. Oh ya Gyu . . . apa kau tahu kabar Jongin hyung?"
"Tidak hyung, dia hilang seperti ditelan bumi. Ngomong-ngomong bagaimana hubungan hyung dengan Kookie?" Mingyu mengganti topik pembicaraannya. Menanyakan hubungan percintaan sang kakak dengan kekasihnya yang kandas karena perjodohan Taehyung dengan Eunha.
"Entahlah Gyu, . . .kau tahu kondisiku sekarang, sangat tidak pantas menjadi pendamping Jungkook yang sebentar lagi akan menjadi dokter." Jawab Taehyung.
"Apa hyung masih mencintai Jungkook?"
Taehyung menganggukkan kepalanya, "Dia cinta pertama dan terakhirku Gyu, tidak ada yang bias menggantikan tempatnya."
"Kalau begitu hyung jangan rendah diri, hyung harus berusaha mendapatkan Jungkook kembali." Mingyu memberikan semangat untuk hyung-nya.
"Tapi Gyu . . . hyung cacat sekarang."
"Yang cacat-kan kaki hyung, hyung masih bias menggunakan otak hyung untuk bekerja."
"Ah betul juga. . . tapi apa ada orang yang mau memperkejakan orang cacat seperti hyung?"
"Pasti ada hyung, hyung jangan menyerah sebelum mencobanya. Apa selama ini hyung belum pernah mencobanya?
Taehyung menggelengkan kepalanya, "Belum Gyu, hyung takut."
"Hyung sekarang tidak perlu takut, ada Gyu dan Jungkook disini yang menemani hyung. Bagaimana kalau besok kita Tanya dokter hyung dan menanyakan apakah ada pekerjaan untuk hyung." Usul Mingyu.
"Baiklah, makasih ya Gyu."
"Sama-sama hyung, doakan saja semoga pengawalnya Appa tidak kemari dan menyeretku pulang, jadi aku bisa membantu hyung disini. Oh iya hyung, bagaimana kalau hyung buat novel saja? Bukankah dulu hyung sering juara menulis?" Mingyu mengingatkan.
"Kalau itu sudah banyak Gyu, kerjaan hyung selama disinikan hanya menulis." Taehyung mengambil laptopnya lalu menyerahkannya pada Mingyu.
"Kalau begitu, edit saja hyung dan serahkan ke penerbit, aku akan membantumu hyung." Mingyu bertambah semangat setelah membuka file novel milik kakaknya. "Kita minta bantuan Jungkook juga, siapa tahu ia ada kenalan seorang penerbit."
#
TBC
Sambung lagi nanti ya
Jangan lupa Vote dam komentarnya
Love you . . .
YOU ARE READING
Still Loving You
Fiksi PenggemarTaehyung dan Jungkook adalah sepasang kekasih. Namun, hubungan mereka harus berakhir.