still6

407 32 11
                                    


Selama perjalanan pulang, Taehyung tidak dapat memejamkan matanya. Ia terus berpkir apa yang akan Ayahnya lakukan padanya nanti, mengingat ia anak yang sengaja di asingkan oleh Ayahnya. Akhirnya mereka sampai, rumah yang lima tahun ini ditinggalkan oleh Taehyung. Mingyu dibantu oleh pengawal Ayahnya mengeluarkan Taehyung dari dalam mobil. Kedatangan Taehyung dan Mingyu disambut hangat oleh Nyonya Kim, yang sudah merindukan kedua anaknya, apalagi Taehyung.

Nyonya Kim langsung memeluk Taehyung begitu mereka sampai ruang tamu. Namun sambutan dari Tuan Kim sangat berbanding terbalik. Tuan Kim langsung mendatangi Mingyu dan menamparnya dengan keras.

Plak

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi kanan Mingyu. "Sekali lagi kabur, Appa tidak akan segan-segan mengurungmu lagi!"

"Kurung Gyu saja Appa! Biar Appa puas!" sahut Mingyu.

Plak

Tamparan mendarat dipipi Mingyu lagi, tentu saja dari Tuan Kim. "Dasar anak kurang ajar! Pengawal bawa Mingyu ke kamar, dan kunci dari luar! Jangan biarkan dia keluar." perintah Tuan Kim.

"Yeobo!" panggil Nyonya Kim, "Tenanglah! Apa yang kau lakukan?" tanya Nyonya Kim. Nyonya Kim menahan para pengawal yang hendak membawa Mingyu ke kamarnya. Mengusap pipi anaknya yang baru saja ditampar oleh suaminya.

"Appa . ." Taehyung buka suara, memanggil Ayahnya.

Tuan Kim menoleh menatap anak keduanya yang kini duduk dikursi roda, "Diam kamu anak cacat, tidak usah ikut campur! Pengawal cepat bawa Mingyu ke kamarnya! Dan kau!" Tuan Kim menuding istrinya yang masih berada disamping Mingyu, "Urus anak cacat itu, jangan sampai dia keluar rumah dan bikin malu keluarga!" dan Tuan Kim langsung pergi begitu, entah kemana.

Taehyung menundukkan kepalanya, memikirkan sikap Ayahnya yang semakin keterlaluan. Taehyung mendongak, menatap ibunya yang sudah berada disampingnya. Melihat Mingyu yang diseret paska oleh para pengawal Ayahnya. "Eomma . . ."

Nyonya Kim membawa Taehyung dalam pelukannya, Taehyung menyamankan kepalanya yang ada diperut Ibunya, tangannya dilingkarkan pada pinggang sang Eomma. "Eomma kenapa Ayah berubah?"

"Eomma tidak tahu sayang, kamu yang sabar ya." Nyonya Kim mengusap kepala anaknya.

Taehyung kembali mendongak, menatap wajah Ibu-nya yang sudah basah karena air mata. "Eomma kita harus melakukan sesuatu, kasihan Mingyu."

"Iya, kita bicarakan nanti ya, sekarang Eomma antar kamu ke kamar dulu untuk istirahat." Nyonya Kim mendorong kursi roda Taehyung menuju kamar yang ada dibawah, tidak mungkin ia membawa Taehyung ke kamarnya dulu yang ada dilantai dua.

Nyonya Kim hendak membantu Taehyung pindah dari kursi roda ke tempat tidur, tapi ditahan oleh Taehyung, "Tidak perlu Eomma, Tae bisa sendiri."

"Baiklah, ngomong-ngomong bagaimana Mingyu bisa menemukanmu?" tanya Nyonya Kim.

"Jungkook yang memberitahukannya, kebetulan Jungkook sedang prektek di tempat Tae rehabilitasi Eomma."

"Jungkook pacarmu?"

"Iya tapi itu dulu, sebelum Tae memutuskannya untuk menerima perjodohan dari Appa."

Nyonya Kim kembali memeluk anaknya, merasa kesalahan sekali pada Taehyung karena tidak bisa berbuat apapun saat anak itu sedang membutuhkan. "Tae, maafkan Eomma ya, Eomma tidak bisa menolong kalian. Eomma tidak berguna, harusnya Eomma bisa mencegah Appamu ketika hendak membawamu ke panti itu." tangis Eomma Kim kembali pecah. "Maafkan Eomma sayang."

"Sudahlah Eomma, semua sudah berlalu, yang penting sekarang kita pikirkan bagaimana mengatasi Appa, membuat Appa kembali seperti Appa yang dulu, Appa yang selalu menyayangi keluarganya." ucap Taehyung.

Nyonya Kim melepaskan pelukannya pada Taehyung, "Benar katamu, bagaimana kalau kita cari hyungmu juga?"

"Iya Eomma, nanti aku akan minta bantuan Jungkook."

"Bagus, nah sekarang istirahatlah dulu, Eomma ambilkan makanan untukmu, sekalian Eomma akan menyiapkan makanan untuk Mingyu." Nyonya Kim beranjak dari kamar Taehyung menuju dapur untuk menyiapkan makanan untuk kedua buah hatinya.

#

Taehyung mengambil ponselnya, untuk mengabarkan keadaannya pada Jungkook. Meskipun sekarang keduanya sudah tidak ada hubungan yang spesial, tapi Taehyung sudah berjanji akan selalu berhubungan dengan Jungkook, baik via chat maupun telpon. Untuk hubungan kedepannya, entahlah mereka belum memikirkannya kembali, biarlah nanti waktu yang menentukannya.

Selain memberi kabar jika ia sudah sampai rumahnya, Taehyung juga meminta Jungkook untuk mencari informasi tentang Jongin kakaknya. Taehyung juga menceritakan keadaan rumahnya kepada Jungkook, tentang Ayahnya yang sangat keras dan juga tentang Mingyu yang di hukum oleh Ayahnya.

"Hyung yang sabar ya, setelah Kookie selesai tugas disini, Kookie akan membantu hyung dan Mingyu."

Itu pesan Jungkook sebelum Taehyung mengakhiri obrolannya dengan Jungkook melalui chat karena kedatangan Nyonya Kim yang membawa makanan untuk Taehyung.

"Ada yang menarik dari ponsel? Eomma lihat kau senyum-senyum sendiri." Tanya Eomma Kim.

Taehyung tersenyum pada Eomma-nya, "Sejak kapan Eomma berdiri disitu?" Taehyung balik bertanya.

"Sejak Tae tersenyum tidak jelas begitu." ucap Nyonya Kim, membuat Taehyung tersipu. Nyonya Kim masuk dan meletakkan makanan yang ia bawa dinakas samping tempat tidur Taehyung.

"Apa kau masih mencintai Jungkook?"

"Tentu saja Eomma, dia tidak bisa tergantikan." jawab Taehyung mantap. "Tapi kini kondisiku seperti ini, jadi Tae harus berpikir ulang sebelum menyatakan cintaku kembali pada Kookie."

"Jangan putus asa yan sayang, Eomma yakin Kookie pasti bisa menerima Taehyung apa adanya."

"Iya Eomma, Mingyu juga bilang begitu. Maaf Eomma bisa ambilkan laptop Tae, ada diransel Eomma. Maaf merepotkan Eomma."

"Baiklah sayang, Tae tidak meropotkan Eomma kok, sebentar ya Eomma ambilkan." Nyonya Kim kembali keluar dari kamar Taehyung untuk mengambil barang yang dibutuhkan anak keduanya tersebut. Barang-barang Taehyung dan Mingyu masih berada di ruang depan dan belum sempat dibawa masuk ke kamarnya masing-masing.

#

TBC

Bersambung ya . . .
Taekook mommennya dichap selanjutnya
Vote dan komen jangan lupa
Love you . . .

Still Loving YouWhere stories live. Discover now