Teman 2

1.8K 182 7
                                    

Semua orang yang mendengar teriakan Seokjin segera mendatanginya. Kakek Seokjin yang kamarnya paling dekat dengan ruang tengah lebih dulu menghampiri Seokjin.

"Kenapa?," tanya sang kakek.

"Aku digigiti nyamuk kek," ujar seokjin.

"Kan cuma digigit nyamuk kok teriaknya kayak ada kebakaran aja Jiin Jin," kesal sang kakek karena tidur nyenyaknya di ganggu dengan teriakan Soekjin yang gak penting.

"Ada apa hyung kenapa teriak," ujar Jhope dengan pisau cukur di tangannya. Ia belum selesai mencukur Seokjin berteriak.

Tidak kalah dengan Jhope yang berlari sebelum menyelesaikan acara mencukurnya. Suga juga berlari dengan mulut penuh busa pasta gigi karena ia sedang menggosok gigi saat mendengar teriakan Seokjin.

"Lihat badanku merah-merah karena digigit nyamuk," ujar Seokjin.

Suga dan Jhope pingsan bersamaan mendengar Seokjin bicara.

"Loh kenapa mereka," ujar sang kakek. Seokjin hanya memutar bola mata malas.

"Kakek tolong aku, gatal semua,"

"Ini semua salahmu di suruh tidur di dalam ngapain malah tidur disini."

"Sudah aku bilang aku gak mau satu kamar dengan Taehyung. Sudahlah kek kok jadi bahas tentang kamar lagi," Seokjin ngambek.

"Tae, Taehyung," teriak kakek memanggil Taehyung.

Seokjin melotot kenapa si kakek malah manggil Taehyung.

"Ne kek," Taehyung segera datang mendengar panggilan sang kakek.

"Tolong kau obati Seokjin dia di gigiti nyamuk," perintah sang kakek.

Taehyung menatap Seokjin yang sedang asyik menggaruk-garuk tubuhnya yang gatal gara-gara nyamuk. Tingkah Seokjin membuat Taehyung ingin tertawa namun ia menahan tawanya karena ada sang kakek.
.
.
.

Taehyung membawa Seokjin ke kamarnya untuk di obati. Ia mengambil minyak kayu putih dan mengoleskannya pada lengan dan kaki Seokjin.

"Apa yang kau oleskan baunya tidak enak."

"Namanya obat tentu semuanya gak ada yang wangi hyung. Tapi menurutku ini wangi."

Seokjin menurut saja dia ingin bercak-bercak merah yang membuanya gatal segera hilang.
.
.

Kekek Seokjin mengajaknya dan kedua sahabatnya untuk pergi ke kebun teh lagi. Di jalan mereka seperti orang terkenal banyak orang menyapa mereka.

Jhope melambai-lambaikan tangannya kepada semua orang yang menyapanya. Suga membungkuk-bungkukkan badannya sopan hingga ia merasa pinggangnya sakit dan berhenti melakukan hal tersebut.

Seokjin dan kakeknya hanya mengulas senyum. Terkadang kakek Seokjin tidak membalas sapaan orang yang menyapanya dan hanya memberikan senyuman saja.

Taehyung sudah menunggu mereka di kebun teh. seseorang telah berada di sebelahnya. Tidak sabar bertemu dengan Seokjin dan kedua sahabatnya.

" Kapan mereka sampai Tae aku ingin tahu seperti apa orangnya," ujar Jimin sahabat Taehyung yang sekarang berada di dekatnya.

"Entahlah mungkin sebentar lagi."
.
.

Seokjin dan yang lain telah sampai pandangan jimin tidak lepas dari sosok Seokjin.

"Wah kau sangat beruntung Tae dia sangat tampan," Ujar jimin menyenggol Taehyung.

Karena posisi Taehyung berada diatas tanah yang tidak rata membuatnya terjatuh saat Jimin dengan sengaja menyenggolnya.

Seokjin, Jhope dan Suga tertawa melihat Taehyung yang terjatuh.

"Hei Tae kenapa malah tiduran disitu", ujar Jimin yang tidak tahu kalau Taehyung terjatuh karena dirinya.

"Sialan kau Park Jimin, aku terjatuh karenamu," menepuk-nepuk pantatnya yang kotor.

"Sambutan yang menarik kkkkkk," ujar Seokjin.

"Sudah-sudah ayo semuanya ikut kakek."

Mereka semua mengikuti langkah sang kakek. Mereka berhenti di sebuah bukit dengan pemandangan yang sangat menakjubkan.

"Seokjin, Ini adalah tempat dimana aku dan nenekmu meresmikan hubungan kami ke jenjang yang lebih serius. Aku melamarnya dengan sangat romantis," kenang sang kakek menceritakan masalah asmaranya pada cucunya Seokjin.

Seokjin mendengarkan kakeknya bercerita. Sementara yang lain sibuk sendiri-sendiri.

"Hi, aku Park Jimin," menjabat tangan Suga.

"Hehehe jangan pegang-pegangan terus, namanya Min Yoongi dan aku Jhope," melepaskan tangan Jimin dari Suga.

"Possesif amat sih hyung," ujar Taehyung yang tertawa melihat tingka Jhope yang seperti orang cemburu kekasihnya di sentuh orang lain.
.
.
.

Seokjin tersenyum melihat Taehyung dan yang lainya main kejar-kejaran di kebun teh. Taehyung menghampiri Seokjin menariknya agar bergabung. Seokjin merasa ada sesuatu yang bergerak-gerak di dalam tubuhnya.

"Aaaahhh, keluarkan sesuatu yang ada di tubuhku," Seokjin jingkrak-jingkrak agar sesuatu yang bergerak itu jatuh.

Taehyung menyingkirkan belalang yang masuk ke dalam kemeja yang Jin kenakan.

"Ini hanya belalang Jin hyung."

"Singkirkan binatang itu Tae aku tidak suka."

Tiba-tiba Jhope, Suga dan Jimin datang.

"Hei apa yang kalian lakukan kenapa kau pakai lepas-lepas kemeja gitu Jin hyung," ujar Jhope.

"Ini bukan saatnya Tae," lanjut Jimin.

"Kenapa pikiran kalian kesana sih siapa tahu Jin hyung gerah. Iyakan hyung?," tambah Suga.

Seokjin hanya mangap-mangap mereka tidak membiarkan Seokjin menjawab malah terus bertanya.

"Kalian ini apaan sih aku sedang membantu Jin hyung mengambil belalang," ujar Taehyung.

Mereka semua menikmati makanan yang sudah di siapkan Taehyung sebelum datang ke tempat ini. Mereka semua dengan tenang menikmati makanannya. Taehyung mengambilkan makanan untuk Seokjin dan menyusunnya rapi di atas piring.

Seokjin tersenyum pada Taehyung yang memberikan makanan tersebut padanya.

"Jin hyung, jangan cuma senyum-senyum aja dong bilang terimakasih," ujar Suga.

"Iya hyung, dia menyebutmu manis apa sebutan untuknya," lanjut Jhope menaik-naikkan alisnya.

Tatapan Seokjin tertuju pada Taehyung di depannya. Taehyung hanya menunduk malu mendengar perkataan sahabat-sahabat Seokjin. Jimin nyolek-nyolek pinggang Taehyung.

"Taehyung~ah dia menatapmu," ujar Jimin berbisik.

Taehyung menatap Seokjin yang masih menatapnya.

"Taehyuuuung...."

Semua orang menatap Seokjin menunggu kalimat selanjutnya yang akan di ucapkan Seokjin untuk Taehyung. Sedangkan Taehyung kembali menunduk setelah beradu mata dengan Seokjin.

"Taehyung apa hyung," tanya Jhope tidak sabaran.

"Taehyung kurus kayak triplek," Ujar Seokjin tertawa senang.

Semua orang menatap Seokjin tidak percaya begitu juga dengan Taehyung.

"Tapi...," lanjut Seokjin. Semunya tidak menghiraukan Seokjin kecuali Taehyung yang masih menatapnya.

"Kau cantik Taehyung," mengedipkan mata pada Taehyung.

**TBC**

 Tea*TaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang