Hari ini

1K 111 1
                                    

Pesta ulang tahun kakek berjalan dengan lancar. Semua orang tampak bahagia. Malam ini Seokjin tidur dengan kakeknya. Ia membantu membuka kado-kado yang di dapatkan oleh kakeknya. Suga, Jimin dan Jhope tinggal di kamar yang sama karena Jimin di minta untuk menginap karena sudah terlalu malam.

Taehyung meminta Jimin untuk tidur dengan dirinya namun Jimin lebih memilih untuk tidur dengan Suga dan Jhope. Alasan Jimin menolak karena mungkin Ia tidak akan pernah bisa lagi seperti sekarang, Yaitu tidur dengan para sahabat baru.

Yang di katakan oleh Jimin memang benar. Besok tiga sahabat itu akan meninggalkan mereka. Seokjin dan kawan-kawan akan kembali ke kota.
Taehyung sangat sedih Seokjin akan kembali ke kota besok. Ia menangis di dalam kamar tanpa ada yang tahu. Siapa yang tahu perasaannya sekarang hanya Jimin dan Tuhannya yang tahu.

"Aku tahu kau akan kembali ke kota Jin hyung, tapi aku tidak menyangka akan secepat ini kita berpisah," ujar Taehyung seraya mengelus lembut foto milik Seokjin.

Matanya bengkak karena sudah sangat lama ia menangis. Air mata membuat pandangannya kabur ia berusaha mengelap air mata tersebut namun air mata itu tidak dapat berhenti.

Seseorang menutup pintu kamar Taehyung tanpa di ketahui oleh mahluk hidup yang ada di dalamnya. Taehyung terlalu larut dalam kesedihannya hingga ia tidak sadar sudah ada seseorang yang melihatnya menangis.
.
.
.

Seokjin sibuk membuka kado sang kakek. Ia menenukan sebuah hadiah dengan nama Kim Taehyung. Seokjin tanpa izin sang kakek langsung membuka kado tersebut. Seokjin mengulas senyum melihat kado pemberian Taehyung.

Sang Kakek tiba-tiba datang dan mengambil hadiah di depan Seokjin. Kekek tersenyum dengan sangat bahagia menatap hadiah tersebut.

"Itu pemberian dari_."

"Taehyung," ujar sang kakek cepat.

Kakek Seokjin langsung tahu itu hadiah pemberian Taehyung.

"Walaupun ini hanyalah lukisan tangan Taehyung yang asal-asalan tapi aku sangat suka. Hanya dia yang tahu aku suka keindahan," lanjut sang kakek masih memandang lukisan bunga yang di berikan oleh Taehyung.

"Kakek sangat menyayangi Taehyung."

"Tentu saja Seokjin aku menyayanginya sama seperti aku menyayangimu."

"Aku juga sangat menyayangi kakek."

Seokjin memeluk kakeknya dengan sayang.
"Mana hadiah darimu Seokjin aku ingin melihatnya,"

Seokjin mengambil hadiah yang sudah ia siapkan untuk kakeknya tersebut.

"Ini kek, aku harap kakek juga menyukai hadiah pemberianku sama seperti kakek menyukai hadiah pemberian Taehyung," ujar Seokjin seraya memberikan kadonya untuk sang kakek.

"Aaahh, ini bagus sekali Seokjin kau benar-benar tahu selera kakek."

Seokjin tersenyum menyaksikan kakeknya begitu bahagia mendapat kado darinya.

"Aku memilih topi itu dengan Taehyung kek, bahkan kami berebut untuk mendapatkanya. Sang penjual memberi kami topi itu secara gratis hanya karna ia melihat senyuman Taehyung," ujar Seokjin mulai menceritakan bagaimana ia dan Taehyung mendapatkan topi itu.

Sang kakek memandang sendu pada Seokjin. Tawa Seokjin saat menceritakan tentang Taehyung membuat hati sang kakek senang.
.
.
.

Pagi ini Taehyung dan Jimin mengajak Seokjin dan dua sahabatnya untuk pergi memancing di sungai.

"Hyung ayo kita mancing," ujar Jimin pada Suga dan Jhope.

Suga menatap Jhope begitu juga sebaliknya. Mereka harus meminta persetujuan Seokjin karena yang mengajak mereka kesini adalah Seokjin.

"Kok malah pandang-pandangan sih hyung," lanjut Jimin.

"Kami akan ikut jika Jin hyung juga ikut," Ujar keduanya.

"Kompak banget sih, Taehyung~ah dimana Jin hyung ayo ajak dia mancing," titah Jimin kepada Taehyung.

"Kenapa aku Jimin~ah?," ujar Taehyung sedikit keberatan. Ia belum bisa menatap Seokjin untuk saat ini.

"Kapan lagi kau bisa mengajak Jin hyung lagi," ujar Jimin seakan ia telah membaca pikiran Taehyung.

Taehyung pun mengangguk dan pergi menemui Seokjin. Taehyung bertanya pada sang kakek dimana keberadaan Seokjin dan sang kakek bilang kalau Seokjin ada di kamarnya.

"Apa Jin hyung belum bangun," batin Taehyung.

"Langsung masuk saja Taehyung dia ada dikamar," ujar sang kakek.

Taehyung menuruti ucapan sang kakek ia langsung masuk kamar tanpa mengetuk pintu terlebih dulu. Mendengar seseorang membuka pintu Seokjin mengira itu adalah kakeknya.

"Mian kek, bisa minta tolong ambilkan handuk ku aku lupa membawanya tadi," ujar Seokjin dari dalam kamar mandi milik kakeknya.

Taehyung yang mendengar permintaan Seokjin segera mengambil handuk itu dan memberikannya pada Seokjin.
Taehyung mengetuk pintu kamar mandi Seokjin.

"Masuk saja kek, aku masih cukuran tanganku kotor," ujar Seokjin dengan memegang pisau cukurnya.

Taehyung memberanikan diri untuk masuk kedalam. Ia memejamkan matanya dan menyodorkan tangannya ke depan. Seokjin melihat dari pantulan cermin kalau yang datang adalah Taehyung bukan sang kakek. Ia mematung dengan mulut menganga. Karena tidak ada respon Taehyung membuka matanya. Keduanya lansung berteriak heboh.

"Aaahhhh."

Taehyung segera berlari keluar sementara Seokjin mengambil handuknya dan pergi untuk memakai pakaiannya.
.
.
.

Jimin, Suga dan Jhope menatap Taehyung yang langsung diam setelah sampai di dekat mereka. Pipi Taehyung sangat merah ia menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang bersemu tersebut.

"Taehyung mana Jin hyung," ujar Suga.

"Apa kau dan Jin hyung melakukan sesuatu," ujar Jhope. Semua orang menatap Jhope kecuali Taehyung yang masih tertunduk malu dengan apa yang di lihatnya.

"Sesuatu apa Jhope hyung," lanjut Jimin penasaran dengan perkataan Jhope.

Seokjin menghampiri mereka yang kumpul-kumpul di ruang tamu. Semua orang menatap Seokjin dan Taehyung bergantian. Sementara Seokjin melirik Taehyung yang masih menunduk.

"Kenapa kalian ngumpul kayak gini apa kalian mau pergi," ujar Seokjin.

"Ne hyung, ayo kita pergi memancing di sungai," ujar Jhope.

"Mancing."

"Kapan lagi kau bisa mancing hyung di sungai lagi. Ikan di sungai besar-besar dan banyak lagi. Iya kan Taehyung~ah," ujar jimin.

Taehyung hanya mengangguk menyetujui perkataan Jimin.

"Apa terjadi sesuatu, kenapa kalian berdua terlihat kaku dan tidak seperti biasanya," ujar Suga.

"Kalian ciuman ya hahaha," Jhope menimpali dan hanya mendapatkan tatapan maut dari Seokjin.










**TBC**









 Tea*TaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang