Hadiah Perpisahan

1K 108 2
                                    

Seokjin memegang ember di tangannya ia mulai berlari ke arah Jhope dan Suga yang lebih dulu mendapatkan ikan. Jimin memanggil Taehyung untuk meminta ember juga. Taehyung dan Seokjin berpapasan lalu saling menabrak karena ember mereka berat. Ikan-ikan yang ada di dalam ember pada lepas dan semua orang berusaha menangkap ikan-ikan tersebut.

Seokjin dan Taehyung menangkap ikan yang sama. Kedua tangan mereka saling menyentuh dan membuat semburat merah di pipi Taehyung saat ia melihat Seokjin juga menatapnya.

Menyadari kalau mereka saling menatap membuat Seokjin melepas genggaman tangannya pada ikan tersebut. Semua orang berhasil menangkap ikan kecuali Seokjin.

"Mana ikan mu hyung?. Tidak dapat ikan tidak dapat makan," ujar Jimin yang sedang membakar ikan tangkapan mereka.

"Aku tidak lapar kalian saja yang makan," Seokjin menuju bawah pohon menjauhi yang lainnya.

Ikan pun matang dan semua mulai menyantap ikan tersebut. Melihat Seokjin yang sendirian Taehyung menghampirinya.

"Hyung, ini aku bawakan untukmu."

"Makasih, tapi aku tidak lapar."
Seokjin menolak pemberian Taehyung.

"Jin hyung , entar sore kau sudah balik ke kota kan?,"

"Hem,"

Seokjin melirik Taehyung yang duduk di sampingnya. Taehyung tampak menunduk dan terlihat jelas kalau ia sedang sedih sekarang.

"Apa kau tidak rela aku pergi?."

Sontak Taehyung langsung menatap Seokjin perkataan Seokjin memacu detak jantungnya lebih cepat lagi.

"Bukan, bukan seperti itu maksudnya hyung."

"Jadi kau tidak ingin aku tetap tinggal disini."

Taehyung ternganga mendengar perkataan Seokjin. Taehyung berfikir apa Seokjin ingin ia mengatakan agar Seokjin tetap tinggal. Seokjin tertawa melihat ekspresi Taehyung.

"Kau ini aneh sekali Tae," ujar Seokjin masih dengan tawa.

"Sebenarnya aku masih suka disini. Tapi masa liburanku tidak panjang jadi aku harus pergi kembali ke kota. Di kota banyak orang yang menantikanku pulang."

Seokjin mulai menatap kembali Taehyung yang sekarang sudah menunduk kembali. Ia memeluk Taehyung tanpa sadar dan membuat Taehyung seketika meneteskan air matanya. Taehyung tidak bisa lagi menahan air mata kesedihannya.

Hatinya sakit kalau harus berpisah dengan Seokjin. Taehyung menyukai Seokjin bahkan sebelum Seokjin datang ke desanya. Ia mencintai Seokjin dari gambaran cerita yang selalu di ceritakan kakeknya. Bagaimana Seokjin apa yang ia sukai dan tidak di sukai dan saat sang kakek sedang bicara dengan Eomma seokjin. Taehyung selalu menyimak seperti apa seorang Kim Seokjin itu.
.
.
.

Seokjin merasakan pundaknya basa karena sesuatu. Ia melepas pelukannya pada Taehyung. Wajah Taehyung sangat merah dan tetesan air mata masih mengalir di pipiya.

"Hey Taehyung apa kau menangis."

"Ah, ani hyung aku hanya kelilipan. Anginnya sangat kencang hingga debu masuk ke mataku. Lagi pula rambutmu juga membuat gatal mataku tadi."

Saat ini memang angin sedikit kencang bahkan dedaunan ikut beterbangan terbawah oleh angin.

"Benarkah, Maafkan aku kalau begitu Tae."

Taehyung hanya mengangguk. Seokjin mengusap air mata Taehyung. Namun hal tersebut malah membuat Taehyung ingin terus menangis.

"Aku tidak apa-apa hyung," ujar Taehyung. Ia mengusap air matanya kasar."

"Aku akan memberikan hadiah untuk mu sebelum aku pergi Taehyung."

Seokjin mengangkat lengan Taehyung untuk bangun dan mengajaknya pergi. Yang lainnya hanya menatap heran pada keduanya.
.
.
.

Sampailah mereka di tempat yang di inginkan oleh Seokjin.

"ngapain kita pergi ke pasar Jin hyung. Apa kau ingin membawa oleh-oleh."

"Aku ingin memberi hadiah perpisahan untukmu Taehyung."

"Itu tidak perlu hyung."

"Kau sudah menjadi teman yang baik saat aku disini. Jadi aku ingin memberikan sesuatu sebelum aku pergi Tae," ujar Seokjin dengan senyuman di wajahnya.

Seokjin memilih hadiah sebuah gelang yang sama. Ia memakaikannya di tangan Taehyung.

"Sangat cocok di tanganmu Taehyung. Aku juga memakai gelang yang sama denganmu. Mulai sekarang kau juga akan menjadi sahabatku Taehyung."

"Gomawo hyung, aku akan menjaga gelang ini," tersenyum kecut ke arah Seokjin.
.
.
.

Hari sudah menjelang sore hari Seokjin dan kedua sahabatnya Suga dan Jhope bersiap-siap untuk kembali ke kota. Sementara kakek Seokjin ikut membantu cucunya beres-beres.

"Kalau kau ada waktu luang pergilah kesini lagi Seokjin," ujar sang kakek.

"Tentu kek, aku juga senang ada disini bersamamu."

Taehyung dan Jimin sudah berada di ruang tamu menunggu Seokjin dan kedua sahabatnya keluar. Tidak lama merekapun keluar dengan koper-koper di tangan mereka.

"Aku ikut mengantar kalian ya," ujar Jimin.

"Ayo semuanya kita akan mengantar Seokjin dan kawan-kawannya ke stasiun," ujar sang kakek.

"Biar aku yang bawa kopermu Jin hyung," ujar Taehyung mengambil koper di tangan Seokjin.

"Thank Taehyung," Seokjin mengelus kepala Taehyung dengan tersenyum.
.
.
.

Mereka semua sudah sampai di stasiun. Wajah mereka semunya tampak sedih. Semuanya tidak ingin berpisah.

"Aku pasti akan merindukan bermain catur dengan kalian berdua hyung," ujar Jimin memeluk bergantian Suga dan Jhope.

"Aku juga," ujar Jhope.

"Aku juga akan merindukanmu Jimin," Lanjut Suga memeluk erat Jimin.

Semua mata menatap tingka tidak biasa yang di tunjukkan oleh Suga. Apalagi Jhope yang nyengir kuda kepada Suga.

"Aku juga akan merindukanmu Taehyung," ujar Suga memeluk Taehyung setelah ia melihat semua orang sedang  menatapnya sekarang.

"Ne hyung, Aku juga akan merindukan kalian semua."

Taehyung melirik Seokjin yang berdiri di hadapannya. Seokjin tersenyum kepada semuanya.

"Hati-hati Seokjin, sampaikan salamku untuk semua orang yang ada di rumahmu nanti," ujar sang kakek seraya memeluk cucunya tersebut.

"Tentu kek, aku akan merindukan kakek."

Keretapun segera berangkat. Taehyung menghentikan langkah Seokjin sebelum ia masuk ke dalam kereta.

"Jin hyung, Jangan lupakan kami."

Chuup~

Taehyung mencium pipi Seokjin.

"Ayo hyung nanti kau tertinggal," ujar Jhope. Seokjin segera berlari menuju pintu kereta yang sudah mulai berjalan. Ketiganya dada-dada kepada Taehyung dan lainnya.

"Aku tidak akan melupakan kalian," ujar Seokjin. Ia melemparkan flying kiss pada Taehyung. Taehyung menangkap flying kiss tersebut dan menaruhnya di dadanya.

"Apa kau tahu Jin hyung jika Taehyung mencintaimu," ujar Suga tiba-tiba.







**TBC**










 Tea*TaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang