Taehyung tidak bisa memaksa kakeknya untuk pulang ke desa karena keluarga kakeknya memang disini. Jadi ia memutuskan untuk pulang sendiri. Kakeknya yang merasa keputusan Taehyung yang tiba-tiba ingin pulang membuatnya menanyakan hal tersebut pada Jimin.
"hei Jimin kenapa Taehyung tiba-tiba ingin pulang?. Wajahnya juga terlihat sedih. Dia gak mungkin minta pulang karena aku tahu dia sangat senang disini," ujar sang kakek.
"Kakek tenang aja, Taehyung tidak apa-apa," ujar Jimin seraya senyum-senyum.
"Apa ini gara-gara Seokjin?," tanya sang kakek sekali lagi.
Jimin tersenyum seraya mengangguk-anggukkan kepalanya. "Dasar masa mudah," ujar sang kakek seraya meninggalkan Jimin.
Dua jam sebelum Taehyung pulang ke desa Jimin menghubungi Jhope dan juga Suga. Ia meminta kedua sahabat Seokjin tersebut untuk membantunya menjelaskan perihal kesalah pahaman yang terjadi antara Seokjin dan juga Taehyung.
Tanpa di duga Taehyung memutuskan pergi sejam sebelum kepulangannya ke desa. Jimin semakin gusar karena ponsel Jhope dan Suga tidak dapat di hubungi.
"Ajhuma, Ajushi aku minta maaf kalau selama aku disini telah membuat kesalahan yang mungkin tidak aku sadari. Aku mau kembali ke desa lebih dulu karena aku tidak bisa meninggalkan lama-lama tugasku disana. Terimakasih sudah menerimaku di rumahmu yang nyaman ini selama beberapa hari," ujar Taehyung seraya mengedarkan matanya keseluruh ruangan.
"Iya, sama-sama Taehyung," ujar kedua orang tua Seokjin.
"Jin hyung aku pamit, Terimakasih sudah menerimaku tinggal di kamarmu selama ini. Aku pulang dulu hyung."
"Sebenarnya aku masih ingin kau ada disini Tae," ujar Seokjin. Taehyung hanya tersenyum.
"Kakek, Jimin~ah aku pulang duluan," Taehyungpun pergi.
Karena takut Taehyung keburu pergi Jimin ikut Taehyung agar ia bisa mengulur waktu untuk Jhope dan Suga yang akan menjelaskan segalanya pada Seokjin.
.
.
.Jhope dan Suga menjelaskan segalanya pada Seokjin.
"Kau harus percaya padaku hyung. Taehyung sangat mencintaimu dan dia juga tahu kalau kau mencintainya," ujar Jhope bersikeras menjelaskan pada Seokjin kalau Taehyung mencintai Seokjin bukan dirinya seperti pemikiran Seokjin.
"Ne hyung, kami dan juga Jimin sudah mengatakan kalau kau mencintainya kemarin di hotel. Tapi kau tidak kunjung balik ke restoran. Asal kau tahu saja Taehyung menunggumu sampai tengah malam," ujar Suga seraya menepuk-nepuk pundak Seokjin.
"Apa?, Tae...."
"Taehyung tidak marah padamu hyung walaupun kau buat ia menunggu," ujar Jhope.
"Ne, ia bahkan menghalangiku untuk menyeretmu kembali ke hotel. Dia bilang akan meminta penjelasanmu besok kenapa kau meninggalkannya," lanjut Suga.
"Apa?, jadi tadi Tae ingin mendengarkan penjelasanku. Tapi aku malah membuatnya salah paham dengan kebohonganku. Ah sial," batin Seokjin.
"Belum terlambat hyung, cepat kejar dia," ujar Jhope.
"Ne hyung, nyatakan cintamu sebelum terlambat. Jangan buat kesalah pahaman ini memisahkan cintamu," ujar Suga. Seokjin mengangguk.
Tanpa menunggu lama Seokjin segera pergi ke stasiun. Jimin semakin bingung karena ia tidak punya alasan lagi untuk menghentikan kepergian Taehyung.
"Jimin~ah kau ini kenapa sih?. Jangan terus mengajakku keliling-keliling gak jelas. Nanti aku bisa ketinggalan kereta," ujar Taehyung kesal karena Jimin terus mengajaknya keliling stasiun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tea*Tae
FanfictionBerawal dari liburan Kim Seokjin dan dua sahabatnya ke sebuah desa tempat kakek Seokjin tinggal. Seokjin x Taehyung