Taehyung mengucek-ucek matanya merasa tidak percaya dengan apa yang di lihatnya sekarang. Seokjin berdiri di depannya dengan memakai sepatu but dan tak lupa sebuah ember di tangannya untuk memeras susu. Tujuannya datang memang untuk memeras susu.
"Taehyung."
"Hai, Jin hyung."
"Kenapa kau bisa ada disini."
"Kami datang bersama kakek. sekarang beliau ada di penginapan," ujar Jimin.
"Kenapa kakek tidak memberitahuku kalau kalian akan pergi ke kota. Kalau aku tahu aku akan menjemput kalian," ujar Seokjin. Ia merasa hatinya sangat senang saat ini. Rasa kesal yang dirasakannya saat datang ke pertenakan kini hilang hanya karena ia bisa melihat Taehyung.
"Mungkin kakek tidak ingin merepotkanmu Jin hyung," ujar Taehyung tampak rona merah di pipinya. Jimin yang merasa jadi obat nyamuk buru-buru pergi dengan alasan ingin mengumpulkan apel yang ia petik tadi.
"Dasar Jimin~ah, dia tahu saja," batin Taehyung.
"Kakek memang seperti itu. Apa dia gak mau menemui cucunya." Taehyung hanya tersenyum.
"Kau mau kemana dengan ember itu Jin hyung."
"Aku mau memerah sapi. Sebenarnya aku gak suka dengan semua ini. Tapi eomma malah memaksaku. Dia bahkan tak membiarkan aku makan terlebih dulu." Seokjin menghelah nafas, ia terlihat sangat melas.
"Aku akan membantumu Jin hyung. Setelah itu kita bisa makan bersama aku juga belum makan."
"Baiklah kalau kau gak keberatan."
"Tentu saja tidak."
Mereka pergi menuju kandang sapi. Seokjin merasa geli menyentuh susu sapi. Ia sebenarnya sangat enggan menyentuhnya. Namun karena Taehyung menuntun tangannya mau tidak mau Seokjin memeras susu juga. Dekdegan tentu saja. Taehyung merasa jantungnya seakan copot. Berada sedekat ini dengan Seokjin sungguh membuatnya salah tingkah.
"Tae, aku sudah bisa. Kau tidak usah memegang tanganku lagi."
"Aah," Taehyung melepas genggaman tangannya pada tangan Seokjin.
"Kau masih memakai gelang itu Tae?."
Seokjin memegang tangan Taehyung dan melihat gelang di tangannya."Ne, ini kan gelang persahabatan kita Jin hyung. Aku tidak akan pernah melepaskannya." Seokjin tersenyum. Taehyung memang sahabat yang baik.
.
.
."Jimin dimana Taehyung?," ujar sang kakek.
"Tadi dia bersama Jin hyung kek. Jin hyung ada disini."
"Jadi mereka sudah ketemu."
"Kakek tahu Jin hyung ada disini?. Apa kakek bertemu dengannya tadi. Tetapi kenapa Jin hyung tidak tahu kalau kita ada disini ya," ujar Jimin. Sang kakek hanya geleng-geleng menatap Jimin.
"Kakek tahu karena kakek tadi sudah menelepon eommanya." Jimin hanya bisa bilang kata Ooh.
"Sekarang kamu bantuin kakek ya."
"Bantuin apa kek?."
"Pijitin kakek. Badan kakek capek semua. Biasanya Taehyung yang mijat kakek tapi karena dia tidak ada kau saja yang gantiin dia Jimin." Jimin langsung menunduk lesu. Niat hati membantu sahabatnya malah ia dapat masalah karena sahabatnya.
"Nasib nasib," batin Jimin.
.
.
.Selesai memerah susu sapi Seokjin dan Taehyung makan bersama. Mereka menggelar tikar di bawah pohon tidak lupa dua cangkir teh disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tea*Tae
FanfictionBerawal dari liburan Kim Seokjin dan dua sahabatnya ke sebuah desa tempat kakek Seokjin tinggal. Seokjin x Taehyung