Kebenaran

900 81 5
                                    

Merekapun sampai di sebuah hotel mewah yang ada di kota Seoul.

"Kenapa Jin hyung membawaku ke hotel?.
Astaga, kenapa jantungku berdetak seperti ini.
Tidak mungkin Jin hyung mengajakku kencan seperti itu kan."

"Tae Turunlah ayo kita masuk," ujar Seokjin langsung menyadarkan Taehyung dari lamunannya.

Seokjin membukakan pintu mobil untuk Taehyung dan mengulurkan tangannya menyambut Taehyung turun dari mobil. Taehyung dengan senang hati menggenggam tangan Seokjin.

Saat di lif hotel Taehyung terus menatap Seokjin yang berdiri di sampingnya. Ia tidak henti-hentinya menelan salivanya. Fikiran negatifnya semakin menguat saat Seokjin mengajak Taehyung masuk ke dalam salah satu kamar hotel tersebut.

Taehyung berdiri mematung di depan pintu kamar tersebut. Seokjin yang melihatnya langsung menarik masuk Taehyung.

"Hyung lepaskan, ini tidak benar," ujar Taehyung seraya meronta-rontah.

"Apa yang kau fikirkan Tae?."

"A-aku...."

Seokjin memberi Taehyung handuk dan menyuruhnya mandi.

"Mandilah Tae, aku ingin melihatmu segar."

Taehyung menelan saliva dengan susah payah. Pikiran negatifnya semakin menjadi-jadi.

"Jin hyung ingin aku terlihat segar, dia ingin melihatku dengan rambut basahku yang menggoda. A-aku...," ujar Taehyung dalam hatinya.

"Aku ingin kau juga memakai ini Tae," ujar Seokjin seraya memberikan setelan jas yang sangat elegan.

Taehyung masih sibuk dengan fikirannya hingga tangan Seokjin menepuk bahunya.

"Apa yang kau fikirkan Tae?. Apa kau mendengar apa yang aku katakan."

"Ne hyung, Aku mau."

Seokjin mengeryitkan alisnya mendengar jawaban Taehyung. Ia bingung dengan sikap Taehyung dari beberapa menit yang lalu. Lebih tepatnya saat ia mengajak Taehyung ke hotel.
Seokjin menatap intens Taehyung dan hal itu membuat Taehyung menundukkan mukanya malu-malu.

"Tae."

"Ne."

Taehyung melirik sebentar Seokjin dan kembali menundukkan kepalanya. Seokjin menepuk jidatnya saat ia sadar apa yang di fikirkan Taehyung saat ini.

"Aku sudah bilang padamu kalau aku akan membuat sejarah," ujar Seokjin seraya memegang kedua pundak Taehyung. Taehyung pun menganggukkan kepalanya.

"Sekarang mandilah dan pakailah pakaian yang sudah aku siapkan Tae.Aku akan menunggumu disini," ujar Seokjin seraya merangkul Taehyung dan berjalan ke depan pintu kamar mandi.

"Mandilah Tae."

"Ah, Ne hyung."

Di dalam kamar mandi Taehyung melompat-lompat kegirangan. Ia akan bersama Seokjin sampai pagi. Walaupun ia hanya menjadi pelarian fikirnya. Namun Taehyung tetap senang. Ia akan membuat Seokjin bahagia malam ini.

Seokjin mulai merogo sakunya dan mengetikan sesuatu disana. Beberapa menit berikutnya Seokjin kembali mengetik sesuatu dan mengarahkan ponsel tersebut ke telinganya.

"Apa semuanya sudah siap seperti yang aku inginkan."

"Aku tidak mau ada kesalahan."

"Baiklah, aku akan segera kesana."
Seokjin mengakhiri percakapannya.
.
.
.

Taehyung sudah selesai mandi dan ia juga memakai pakaian yang Seokjin berikan. Seokjin tersenyum melihatnya.

"Jin hyung aku...."

 Tea*TaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang