Hari senin di awal bulan Agustus Chanyeol kembali masuk sekolah setelah 2 minggu di mangkir karena insiden kecelakaan yang menyebabkan dirinya sempat dirawat selama seminggu, sedangkan sopirnya, Kim Jae In sedang menjalani rehabilitasi terhadap kakinya yang mengalami sedikit pergeseran karena terhimpit badan mobil.
Sekarang semua -- kecuali Chanyeol, sedang mendengarkan materi yang disampaikan oleh Noh Ssaem mengenai gerakan dasar dalam suatu tarian kontemporer, terlebih lagi para perempuan yang sangat antusias mengamati tarian -- lebih tepatnya memperhatikan wajahnya yang terbilang tampan.
"Cih... apa tampannya coba Noh Ssaem, tariannya juga jelek. Masih lebih tampan aku, dan tarian Jong In juga lebih bagus darinya" ucap Chanyeol yang dari tadi menggerutu di samping Na Yeong yang memperhatikan pelajaran dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
"Hei, kenapa reaksinya seperti itu? Kau membuatku khawatir" Tanya Chanyeol yang melihat teman sebangkunya yang sedari tadi melipat tangannya di meja.
"Jangan ajak aku bicara kecuali aku yang ajak bicara"
"Kenapa?"
"Roh penjagamu sedari tadi melihatku dengan tajam, dia tak suka denganku"
"Memang kenapa jika dia tak suka denganmu?"
"Jika saja aku bukan manusia indigo, mungkin sekarang aku sudah mati ditangannya"
"Lalu bagaimana kamu bisa terus hidup sampai sekarang?"
"Sialan. Jadi kau mendoakanku mati, ha?"
"Bukan begitu. Maksudku perjanjian apa yang kalian buat sampai kalian tak saling menyerang?"
"Itu rahasia antara aku dengan roh penjagamu. Pokoknya aku akan membantumu agar bisa lepas darinya" ucap Na Yeong yang dilanjutkan dengan Noh ssaem yang mengajak-- lebih tepatnya menantang siswanya untuk melakukan battle dance . Ada seseorang siswa yang berani maju kedepan melakukan hip hop dance dan dibalas dengan dance yang dilanjutkan dengan tarian yang lebih bagus dari Noh ssaem. Sorak sorai menyambut gerakan mereka berdua hingga tak terasa bel istirahat berbunyi.
"Kamu mau kemana?" Tanya Chanyeol saat melihat Na Yeong bergegas pergi meninggalkan kelas. Tak ada sahutan darinya, sehingga Chanyeol mengikuti perempuan itu sampai di perpustakaan buku lama yang jarang sekali dikunjungi oleh para siswa. Dia terus mengikuti perempuan itu hingga akhirnya berhenti di sebuah ruangan yang terlihat seperti pintu.
"Pintu apa itu?" Batin Chanyeol berucap. Karena baru kali ini dia melihat pintu itu, mungkin tak akan terlihat jika kita tidak benar-benar mencarinya. Chanyeol akhirnya nekat membuka pintunya. Saat dibuka, terlihat balkon atas yang mungkin tidak terjamah oleh siapapun. Hal itu terlihat dari kotornya tempat ini oleh debu dan sampah-sampah kecil.
Matanya menyusuri seluruh balkon atas sekolah hingga akhirnya dia menemukan orang yang dicari sedang duduk sambil menulis dan mendengarkan lagu menggunakan earphone.
"Ngapain kamu disini?" Ucap Chanyeol sambil mendekati Na Yeong. Yang ditanya hanya melihat sebentar lalu melanjutkan lagi kegiatan menulisnya.
Kesal tak dijawab, Chanyeol langsung duduk disamping Na Yeong dan merebut buku yang sedang dipakai untuk menulis.
"Sedang apa kau disini??!! dan tak bisakah kau tidak ganggu aku sehari saja?! Kamu tidak melihat aku sedang apa?" Ucap Na Yeong sambil mencubit pipi Chanyeol gemas. Yang dicubit hanya mengaduh kesakitan.
"Aku hanya penasaran denganmu, kenapa kamu selalu menyendiri sih? Meskipun ada yang menyendiri seperti Hyunbin tapi baru kali ini aku melihat orang yang sepertimu. Kamu seperti anti sosial" ceramah Chanyeol yang membuat Na Yeong tertawa geli.
"Kenapa malah ketawa? Apanya yang lucu?"
"Kamu tuh lucu, aku jadi suka"
Deg
Hati Chanyeol udah deg-degan dengan apa yang barusan dikatakan Na Yeong. Heol, mana mungkin Chanyeol menyukai orang yang paling sering dibully di sekolah. Dengan notabene sebagai school star, mana mungkin dia menyukai orang yang membuatnya hidup dengan ketakutan akan roh penjaga.
"Jangan ke-geeran, aku hanya muji. Masa laki-laki baperan sama gombalan garing gitu doang" ucap Na Yeong yang makin tak kuat menahan tawa karena sedari tadi Chanyeol menunduk dengan ujung pipinya yang memerah tanda bahwa ia tersipu malu.
Muka Chanyeol makin merah padam, dia sudah tak bisa lagi berpikir jernih karena sekarang ingin dia rasanya loncat dari gedung ini.
"k-kau menggodaku?!" tanya Chanyeol sedikit membentak pada Na Yeong
"daripada menggodamu, aku lebih memilih berpacaran di rumah"
"k-kau sudah punya pacar?" ucap Chanyeol meninggikan suaranya. Na Yeong yang menyadari ada sesuatu yang berbeda dari lawan bicaranya ini langsung tersenyum jahil.
"tentu aku punya, untuk apa hidupku kuhabiskan untuk menyendiri jika ternyata ada yang mau menerima dan mencintaiku apa adanya". Jawaban Na Yeong yang membuat raut wajah Chanyeol menjadi berubah. Sangat jelas bahwa ia menunjukkan sisi cemburunya. Na Yeong semakin tak kuat menahan tawanya.
"kau penasaran kan siapa pacarku?"
"aku ga nanya ya", setelahnya Na Yeong mendekatkan badannya pada Chanyeol, sangat dekat hingga Chanyeol merasakan nafasnya sangat jelas.
"pacarku itu sekarang sedang berada disisiku" bisik Na Yeong dan langsung beranjak pergi meninggalkan Chanyeol dengan muka polosnya yang membuat semua orang akan gemas. setelah beberapa detik dia baru sadar dan berlari mengejar Na Yeong.
"YA! KAU YANG KEGEERAN!!! AKU BUKAN PACARMU" teriak Chanyeol
mungkin belum untuk saat ini, lanjutnya dalam hati dengan senyum manisnya yang terukir.
Saat hendak ke kelas karena istirahat sudah selesai, dia merasa handphonenya bergetar
From: Na Yeong
Jadilah pacarku dan aku akan beritahu rahasiaku dengan roh penjagamu
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU (PCY) - END
FanfictionCast: -Park Chanyeol -Jeon Nayeong -Kim Min Seok -Lee Hae Jin Semua yang terjadi adalah takdir, dan aku akan menuntunmu menuju jalan takdir tersebut -Jeon Nayeong Jika ini adalah takdir, maka takdirku adalah mencintaimu -Park Chanyeol