Part 17 END

17 0 0
                                    

"Cepat Chanyeol, kau lama sekali"

"Sabarlah, aku tidak secepat dirimu boncel"

"Berhenti menghinaku, tiang. Mentang-mentang tinggi"

"Ck, dasar. Aku tinggal ya, pacarku sudah menunggu terlalu lama. Bye"

"Eh eh eh tunggu laporanku tinggal sedikit lagi"

Chanyeol berlari menyusuri lorong panjang sekolah sambil memegang tugas yang siap dikumpulkan. Sore ini sekolah tampak tenang, tak seperti biasanya yang tetap ramai bahkan hingga menjelang malam. Setelah mengumpulkan tugas, dia tidak langsung pulang namun justru pergi ke balkon atas yang hanya bisa dimasuki lewat pintu rahasia di perpustakaan. Dia memasang eraphone sambil mendengarkan lagu favoritnya, sesekali dia bersenandung karena mulai terhanyut dengan irama yang menhentakkan kupingnya. Meskipun wajahnya menampakkan ketenangan, namun di dalam hatinya dia tengah berpikir sambil mencoba mengingat sesuatu di tempat ini. karena ingatan dia tentang seseorang terus menyesakkan hatinya. Karena frustasi dia menjambak rambutnya dan turun untuk pulang. 

F O R      Y O U

Kelulusan Sekolah sudah berada di hadapannya. Karena menjadi salah satu murid teladan, dia mendapat banyak sekali pujian dari guru serta murid lainnya dan surat undangan universitas yang menumpuk di rumahnya. kesuksesan ini tentu bukanlah diri Chanyeol yang sebenarnya. "Anak bengal ini hanya melamun dan melihat lapang seharian, malamnya dia menghabiskan waktu untuk belajar sampai mimisan" ucap Kyungsoo sahabatnya. Dia seolah tidak peduli dengan apa yang telah dia lakukan, yang memenuhi otaknya adalah ingatannya yang terputus dan wajah seseorang yang dia tidak ingat sama sekali.  

 Sekarang dia berjalan sendirian menuju taman kota, menyusuri trotoar yang ditumbuhi pohon rindang dan lampu yang menemaninya di malam hari ini. dia duduk di salah satu kursi sambil memegang kaleng soda yang tinggal setengah. Dia mendongakkan kepalanya keatas dan melihat langit malam yang menampilkan bulan purnama. 

"Chanyeol-ah!" teriak seseorang yang berlarian dari sisi taman lainnya. Dia menoleh dan melihat sahabatnya sedang mendekat. 

"Kau kemana saja? Ayah dan ibu mencarimu sedari tadi, mereka khawatir karena kau tak berpamitan akan pergi. dan ini jauh sekali dari rumah. Pulanglah, ini sudah sangat larut. Minta maaflah kepada orangtuamu karena membuatnya khawatir" ucap Kyungsoo lalu duduk disamping Chanyeol yang tetap mendongak menatap langit.

"Kyungsoo-ah, apa aku melewatkan sesuatu yang penting?" ucp Chanyeol setelah terjadi keheningan yang terjadi cukup lama diantara mereka.

"Maksudmu?" 

"Maksudku... Apa aku melakukan sesuatu yang tak aku ingat? Apa aku melupakan seseorang yang penting? Lalu apa yang aku lakukan kemarin? Aku seolah tidak ingat apapun dengan apa yang telah terjadi. Aku takut ada orang yang menungguku terlalu lama, aku takut melakukan hal yang melukai banyak orang, aku takut aku melupakan hal penting selama ini" ceritanya seraya melempar kaleng soda yang sudah kosong ke tempat sampah. Kyunsoo mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Memangnya apa yang telah kau lakukan?"

"Entahlah, oleh karena itu aku mengkhawatirkan beberapa hal" Keduanya sama-sama terdiam setelah pikiran mereka buntu karena membicarakan hal tersebut. Mengingat mereka berada diluar terlalu lama pada malam hari, Kyungsoo akhirnya berdiri dan menarik tangan Chanyeol.

"Sudahlah jangan dipikirkan. Aku yakin dia sabar menunggumu dan semua yang terjadi adalah hal yang terbaik untuk semuanya. Ayo pulang" mereka akhirnya bergegas pulang dan berpamitan di persimpangan jalan karena arah rumah Kyunsoo yang berbeda dengannya. 

Sesampainya di rumah, Chanyeol mendapat omelan karena dia pergi namun tak berpamitan hingga membuat ayah dan ibunya khawatir. Dengan gontai dia pergi kekamarnya dan bersiap-siap untuk istirahat. Sebelum tidur, dia melakukan kebiasaan yaitu melihat fotonya dan mengusap bagian kosong disamping kiri dan kanan fotonya. Seolah disampingnya adalah orang-orang yang dia kenang dan dirindukannya terlalu lama. 

FOR YOU (PCY) - END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang