Part 7

14 2 0
                                    

Annyeong Yeorobun~

Makasih buat para readers yang sudah menunggu dan membaca FOR YOU

Maafin juga buat aku yang kadang slow update, karena aku sendiri sedang ujian sekolah ㅠㅠ

Oh ya! Sebelum dibaca, budaya kan untuk divote terlebih dahulu dan di comment kemudian ^^

Happy Reading
.
.
.
.
.
.

"Sudah kubilang untuk menjauhi Chanyeol, kenapa kamu masih bersamanya? Lalu aku dengar kabar bahwa kalian berpacaran, Apa kau sudah gila? Bagaimana jika dia mati? Dia sahabatku, Jeon Na Yeong. Aku tak ingin dia mati dengan cara gila seperti ini"

"Justru itu, aku akan membuat diriku yang mati. Aku akan memancing roh penjaganya agar pergi jauh dari Chanyeol. Jadi tak akan ada yang terluka"

"Apa kau bodoh? Bagaimana bisa aku membiarkanmu mati?"

"Lalu apa maumu jika aku dan Chanyeol tak boleh mati? Memangnya aku siapa? Kau siapa? Aku hanya ingin dia tetap hidup"

"Kau salah satu Orang yang spesial untukku. Aku ingin kau dan Chanyeol tetap ada untukku"

"Aku sudah menjadi temanmu dari SD, kau selalu melindungi dan membelaku. Sekarang sudah saatnya aku melindungimu. Anggap saja ini balas budiku atas kebaikan kalian"

"Jangan keras kepala, Jeon Na Yeong. Kau akan mati, dan aku tak mau kehilanganmu"

"Ini sudah takdirnya, aku akan meluruskan apa yang tidak ada pada tempatnya"

***

Sudah beberapa hari ini Chanyeol selalu menghindari tatapan Na Yeong. Dia masih malu dengan kejadian yang terjadi tempo hari, saat dengan lancangnya Na Yeong mencium pipinya dan membuat dia tak bisa tidur semalaman. Dia sudah senormal mungkin memperlakukan Na Yeong  seperti biasanya. Namun dia tak bisa, dia tak kuat menatap wajah gembulnya yang khas, yang membuat siapapun akan gemas dan ingin sekali mencubit pipi tersebut.

Sedangkan Na Yeong sendiri justru kebingungan dengan sifat Chanyeol. Dia yang biasanya menerima sifat usil dan menyebalkan darinya, sekarang harus kebingungan dengan sifatnya yang lebih terkesan menghindar.

Bahkan pada saat pulang sekolah pun dia hanya menunggu di depan kelas dan akan berjalan mendahului Na Yeong. Namun di dalam hati Na Yeong bersyukur, dia bisa melihat perubahan sifat Chanyeol yang menjadi lebih baik. Dia yang kadang bolos pada beberapa mata pelajaran kini tak pernah bolos, meskipun kadang dia tak mendengarkan apa yang sedang dijelaskan. Lalu dia sudah bisa mengontrol emosi nya, dan sekarang seluruh siswa di kelas sudah menyukainya, dan tak jarang siswa dari kelas lain yang sering mengajaknya bermain, meskipun kadang harus berakhir dengan tolakan halus namun menyakitkan.

Dalam hati Na Yeong terus berdoa agar Chanyeol bisa berubah menjadi Chanyeol yang dulu, Chanyeol yang dicintai banyak orang. Chanyeol yang ramah dan tak sungkan menolong semuanya. Loh?

Lupakan soal hal ini, sekarang mereka sedang mengisi waktu kosong pelajaran Sejarah dengan bersantai di perpustakaan. Na Yeong sedang asyik dengan buku tebalnya dan Chanyeol sekarang tak henti mengacak rambut pacarnya gemas.

"Hei, pacar" sapa Chanyeol diiringi dengan cengirannya yang menggemaskan, Na Yeong berdehem tanda menyahut panggilan yang menggelikan dari orang di depannya itu.

FOR YOU (PCY) - END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang