"Kamu serius sama keputusan yang akan diambil?"
"Serius, demi dia akan kulakukan segalanya"
Lagi, hanya suara desahan halus yang keluar dari mulut Min Seok. Ini sudah kelima kali dia menanyakan hal tersebut, dan hasilnya tetap tak berubah. Perempuan di depannya hanya terus mengaduk kopinya yang sudah dingin sambil terus memandang jalanan luar yang tak asa menariknya sama sekali.
"Aku akan tetap mempertahankannya. Demi persahabatan kita"
"Persahabatan apanya, dia tak merasakan apa yang kau rasakan"
"Bukan aku, tapi kita"
"Sudahlah, aku yakin caranya akan gagal. Menyerahlah, dan biarkan saja dia"
"Tidak bisa, aku melihat bahwa nanti dia tak bisa punya istri jika roh itu terus menempelinya. Kau tak ingat kasus tiga tahun lalu?"
"Tiga tahun lalu?"
"Saat dimana Ji Yeon tewas pada kecelakaan beruntun, saat persahabatan kita terpecah, saat Chanyeol hilang ingatan dan Saat dimana kalian pergi meninggalkan aku sendirian di Daegu". Dia yang mendengar mengenai kasus tiga tahun lalu langsung membeku. Dia kembali teringat pada kejadian tiga tahun lalu yang menyebabkan mereka berpisah.
"M...maaf Yeong, aku tak bermak-"
"Sudah kubilang tak apa, sekarang fokuslah pada tujuan awal kita". Lagi, hanya desahan halus yang keluar dari mulut Min Seok.
"Okay jadi bagaimana rencananya?"
"Jadi rencananya aku akan mengajak dia kencan. Aku akan berusaha agar Chanyeol semakin suka padaku. Hingga pada saat yang tepat, aku akan menyuruhmu bersiap membawa pak tua itu dan kita lakukan ritual pencabutan roh itu"
"kapan kau akan melakukan ritual itu?"
"saat bulan purnama bulan depan, karena hal itu bertepatan pada bulan suci. kita tak bisa terus berlama-lama, karena semakin hari roh itu terus menyerap energi Chanyeol"
"menyerap energi Chanyeol? apa maksudmu?"
"kau tak lihat wajahnya yang terus gelap dan murung? Roh sialan itu sudah menyerap energi positifnya terlalu banyak, dia selalu mengeluh tentang badannya yang suka lemas"
"parah juga efeknya. Lalu aku harus bantu apa?"
"kau bantu aku siapkan ritualnya di Rumah Chanyeol. Bantu aku bujuk orang tua mereka agar memperbolehkan aku melakukan ritual itu di rumah mereka"
"kenapa harus aku?"
"karena aku akan sibuk menjaga Chanyeol, agar roh sialan itu tidak melahap jiwanya"
"sialan, dasar tukang penambah pekerjaan"
"makanya kita harus cepat melepaskannya"
"dan akhirnya kami harus melepaskanmu pergi". ucapan Min seok murung yang langsung mendapat usapan halus dari Na Yeong. dia mengusap kepala sahabatnya sambil tersenyum.
"aku harus melakukannya, demi persahabatan dan cinta kita yang tak ada akhirnya". ucapan Na Yeong itu sukses membuat Min Seok kembali tersenyum.
"makasih ya, Yeong. udah mau mengingat dan mempertahankan persahabatan kita"
***
Sekarang Na Yeong sedang melamun memikirkan bagaimana cara mengajak kencan Chanyeol, dia bingung harus mengajak pria itu kencan kemana dan akan melakukan apa. Dia melihat foto kenangannya dengan Chnyeol dan Min Seok tiga tahun lalu dan terbersit pikirannya akan suatu hal. Dia langsung menyambar ponselnya dan melakukan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU (PCY) - END
FanfictionCast: -Park Chanyeol -Jeon Nayeong -Kim Min Seok -Lee Hae Jin Semua yang terjadi adalah takdir, dan aku akan menuntunmu menuju jalan takdir tersebut -Jeon Nayeong Jika ini adalah takdir, maka takdirku adalah mencintaimu -Park Chanyeol