Part 9

13 0 0
                                    

"Kita tak jadi pergi?"

"Memangnya kenapa? Kita disini saja, aku suka disini"

"Kan tadi mau main katanya"

"Main disini aja ya, aku tiba-tiba malas keluar. Apalagi setelah kejadian diluar"

"Terserah"

Begitulah pertengkaran kecil yang terjadi diantara mereka. Setelah kejadian tadi diluar, Na Yeong
membawa Chanyeol ke rumahnya yang tak jauh dari tempat kejadian tadi. Rumah Na Yeong adalah rumah yang sangat nyaman, dengan desain modern klasik dan semua barangnya tertata rapi membuat siapapun tak akan mau keluar rumah. Seperti saat ini, sekarang Chanyeol sedang asyik menonton acara televisi sembari memeluk Na Yeong manja. Ditemani dengan coklat hangat dan selimut yang menutupi badan mereka membuat Chanyeol sungguh betah dengan situasi seperti ini.

"Ayahmu kemana?" Chanyeol bertanya sambil memeluk tangan Na Yeong manja.

"Dia sedang mengurus data yang harus dikirimkan ke perusahaan besok. Kenapa? Kau ingin ketemu dengannya?"

"Bukan, hanya saja..."

"Sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat. Tapi aku tak tahu tempat itu apa" dia berkata seperi itu karena dia merasa pernah melihat ayah Na Yeong di suatu tempat, mungkin jika dia melihat wajah beliau sekali lagi mungkin dia akan teringat sesuatu. Tapi sayang, ayah Na Yeong sepertinya terlalu sibuk untuk sekedar menyapa tamu anaknya.

"Kita bisa ketemu dengan ayah besok, karena sudah larut jadi sekarang kamu boleh pulang"

"Kau mengusirku?"

"Tidak, hanya saja aku khawatir orang tuaku sedang mencarimu"

"Aku sudah minta izin untuk pergi keluar rumah"

"Tapi ini sudah larut, pulanglah. Besok kita bertemu lagi ya?" Na Yeong menarik badan Chanyeol hingga tiba diambang pintu keluar.

"Apa.... aku akan mengalami hal seperi tadi?"

"Tidak, setidaknya untuk 3 hari kedepan. Tapi dia akan kembali lagi dengan kekuatan yang lebih besar"

"Yeong, aku takut"

"Kau tak perlu takut, dia tak akan bisa melukaimu lebih jauh"

"Benarkah?"

"Hm, benar. Sekarang pulanglah"

"Baik, aku pulang dulu" setelah mengecup pipi Na Yeong, Chanyeol membawa mobilnya kembali ke rumahnya.

"Jadi ini alasan kamu maksa pindah sekolah, hm?" Terdengar suara berat tepat di belakang Na Yeong. Terlihat ayahnya sedang berkacak pinggang sambil memandangi anaknya tajam.

"maaf ayah, tapi Na Yeong tak bisa membiarkannya menjadi korban, aku harus segera membebaskan dia"

"tapi kamu tahu kan akibatnya jika kamu melindunginya? kamu tak kasihan dengan Min Seok dan ayah yang selalu mengkhawatirkan kamu?" tanya ayahnya putus asa. dia memang orang yang cukup berada sebagai pengusaha toko roti yang berada di Seoul, namun dia lebih memilih untuk membawa anaknya untuk mengenyam pendidikan di daerah pinggiran saja. mungkin keputusan yang diambilnya adalah pilihan terburuk yang pernah dia ambil, karena dengan membawa Na Yeong ke rumah ibunya di Busan membuatnya kenal dengan Min Seok, Chanyeol dan keluarga Park yang membuat istri tercintanya harus pergi meninggalkannya untuk selamanya.

"aku tahu ayah pasti akan bertanya ini, tapi aku tak bisa membiarkan semua ini terjadi begitu saja. Semua perbuatan tuan Park pada Chanyeol memang sudah keterlaluan, tapi kita yang mengetahui hal tersebut takkan bisa membiarkannya begitu saja. Aku sebagai salah satu Saksi akan melakukan yang terbaik untuk keselamatan Chanyeol" ucap Na Yeng panjang lebar, ayahnya membuang nafas kasar.

FOR YOU (PCY) - END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang