Chap. 7 - What's Wrong With Me

47.1K 2K 10
                                    

Kimmy dan Lucas sampai di penthouse Kimmy pukul 1 dini hari. Ia memakirkan mobilnya di parkiran basement lalu menghela nafas. Memang Kimmy yang menyetir mobilnya karena ia kasihan dengan Lucas yang tampaknya kelelahan itu. Ditambah tubuhnya sempat limbung tadi. Tiba-tiba ingatannya teringat pada perdebatan tadi.

Flashback on

"Apa kau tidak apa-apa, Lucas?" tanya Kimmy dan terdapat nada khawatir di dalamnya. "Aku tidak apa-apa" kata Lucas. Kimmy memapah Lucas untuk masuk ke mobil dan mendudukkan Lucas disamping kursi pengemudi. Lalu Kimmy segera memasuki mobil dan duduk di tempat pengemudi. "Mengapa kau yang menyetir Kim?" tanya Lucas tidak suka. "Karena aku takut terjadi sesuatu jika kau yang menyetir. Ditambah melihat kondisimu yang tidak baik-baik saja itu" kata Kimmy.

"Aku baik-baik saja Kim. Sungguh" kata Lucas meyakinkan padahal tidak. Ia belum makan sedari tadi pagi. "Bibirmu pucat, Lucas" kata Kimmy. "Aku tidak apa-apa Kim. Biarkan aku saja yang menyetir" kata Lucas tidak mau mengalah. "Tidak! Aku yang menyetir" balas Kimmy keras kepala. 

Wanita ini sungguh keras kepala, batin Lucas.

"Kim, biarkan aku saja. Tidak baik seorang wanita menyetir malam-malam" kata Lucas mencoba sabar. "Tidak peduli, lagipula aku sudah sering seperti ini sendirian" kata Kimmy berbohong. Ia akan berani jika ditemani oleh orang, contohnya sekarang. Ia bersama Lucas. "Sudahlah. Berdebat denganmu tidak akan ada habisnya" kata Lucas. Kimmy pun senang karena ia bisa mengemudikan mobilnya. Ia sendiri juga tahu Lucas tidak akan kuat. Karena jarak dari tempat mereka sekarang menuju ke penthouse Kimmy lumayan jauh.

"Terima kasih kau telah menyelamatkanku, Lucas" kata Kimmy di sela-sela menyetir. "Sama-sama, Kim. Syukurlah kau baik-baik saja" kata Lucas. Tak lama kemudian Lucas sudah tertidur dengan pulas.

Flashback off

Kimmy hanya menggeleng-gelengkan mengingat perdebatan tadi. Sebenarnya ia bisa saja mengijinkan Lucas menyetir, namun ia khawatir dengan keadaannya. Darah yang mengering di sudut bibir ditambah bibirnya yang pucat itu. Apalagi ia sempat limbung, ia tidak mau jika terjadi sesuatu dengan Lucas.

Sejak kapan aku khawatir dengan orang lain?, batin Kimmy.

"Mengapa kau menggeleng-gelengkan kepalamu?" tanya Lucas dengan suara khas orang baru bangun tidur. Rupanya ia tertidur dengan pulas tadi. Kimmy kaget mendengar suara Lucas itu. "Tidak ada" jawab Kimmy.  "Ayo turun" ajak Kimmy. "Kita berada dimana?" tanya Lucas. Rupanya ia belum benar-benar sadar. "Penthouse-ku" kata Kimmy. "Ayo" kata Kimmy lalu keluar dari mobilnya. Lucas juga keluar dari mobilnya lalu mengikuti Kimmy. Mereka berdua menuju ke lift lalu menekan lantai 25, tempat dimana penthouse Kimmy berada.

Ting!

Suara dentingan lift yang menandakan mereka telah sampai di lantai 25. Kimmy mengambil access card di tasnya lalu membuka pintu penthouse-nya. Lucas dan Kimmy segera masuk kedalamnya. Lucas duduk di sofa ruang tamu sedangkan Kimmy menuju ke dapur untuk mengambil air untuk dirinya dan Lucas.

Ia menuju keruang tamu sambil membawa air yang ia ambil untuk Lucas dan dirinya tadi. Ia melihat Lucas sedang tertidur dengan mulut sedikit menganga. Kimmy terkekeh pelan melihat wajah Lucas yang menurutnya menggemaskan itu. Ia duduk disamping Lucas lalu menggoyang-goyangkan lengan kekar Lucas untuk bangun. Lengannya terasa hangat. Walaupun terbalut oleh kemejanya, ia tetap saja bisa merasakannya.

"Aneh. Jangan-jangan ia demam" kata Kimmy. Ia segera menyentuh kening Lucas dan benar saja. Lucas demam. Kimmy segera mengambil baskom berisi air hangat dan juga lap. Tak lupa juga ia mengambil kotak P3K untuk mengobati luka Lucas. Ia membangunkan Lucas lalu ia memapahnya menuju ke kamar tamu dan juga menyuruhnya mengganti kemejanya dengan kemeja baru.

MY PERFECT LADYKILLER [COMPLETED]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang