Jilbab itu bukan hanya untuk wanita yang pandai agamanya saja,
Jilbab juga bukan hanya untuk wanita yang pintar mengaji dan berakhlak mulia saja,
Namun jilbab adalah untuk semua wanita yang mengaku dirinya MUSLIMAH.
Maka dari itu kita semua harus membiasakan memakai jilbab untuk menutup aurat kita yang tidak sepantasnya diperlihatkan kesemua orang.
Ustadzah disini bukan hanya akan membahas tentang hukum memakai jilbab bagi perempuan yang sudah baligh tetapi juga ustadzah akan menjelaskan bagaimana cara berpakaian yang benar menurut Islam.
Khanza yang mendengar ceramah yang bertujuan menyindir dirinya langsung nyelonong pergi begitu saja dari tempat pengajian yang biasa dikunjungi bersama bundanya.
Dia hanya ingin menenangkan dirinya, memang sedari tadi Khanza memikirkan masalah rumit hidupnya yang tidak akan selesai jika dirumuskan dalam rumus matematika.
"Gerah pake banget," keluhnya saat melihat matahari memang tepat diatas kepala. Khanza kembali mengibaskan tangannya untuk dijadikan pengganti kipas.
"Buka, enggak, buka, enggak, buka, enggak, buka, enggak" menghitung kancing Hem-nya adalah pekerjaan terkuker (kurang kerjaan) yang pernah Khanza lakukan selama ini.
Khanza segera mencari tempat duduk yang nyaman. Kali ini tekatnya sudah bulat dia akan membukanya disini.
Saat hampir saja Khanza akan membukanya tiba-tiba ada pria yang tidak jauh dari tempat duduknya berlari dengan tergesa-gesa, seperti sedang menyelamatkan kucing yang sedang bertengkar serta meneriakkan kalimat 'BERHENTI'.
"Mbak enggak baik membuka jilbab di depan umum, mbak harus tau kalau Islam itu mewajibkan bagi semua kaum hawa yang sudah baligh untuk memakai jilbab. Mutlak hukumnya, tidak bisa diganggu gugat. Jadi...."
Perempuan yang satu ini hanya diam dan menatap pria didepannya dengan jengkel, pasalnya pria didepannya ini sangat cerewet seperti ayah dan bundanya.
"Diam!! Gue lagi nggak mood bicara"
"Jadi mbak mau denger hadisnya?" tawar pria itu.
"Ehh nggak usah deh, btw tadi lo ngomongin tentang apaan nggak ngerti gue?"
"Hukum memakai jilbab untuk perempuan yang udah baligh."
Khanza langsung menupuk jidadnya sendiri,
"Maaf mas tapi saya tadi bungkuk bukan mau membuka jilbab tapi mau membuka se-pa-tu," ucapnya menekan kata sepatu lalu Khanza pergi meninggalkan pria didepannya yang masih shock karena tebakannya salah.
Mungkin pria itu malu, tapi dugaannya salah dia malah mengejar Khanza. Memberikannya sebuah kain hitam dan menaruh kain itu digenggaman Khanza.
"Mbak mungkin perlu ini"
Khanza menatap tajam kain hitam yang masih ada digengamannya, apa coba maksud pria itu memberikannya selembar hitam kain ini? gunanya untuk apa? untuk menghapus ingus?
"Whattt teroris, iya yang dipakai teroris itu,"
"Khanza," ucap seorang perempuan dari sebelah bangku yang cukup mengejutkan Khanza.
"Kamu itu ya Za, buat kita semua bingung aja. Bunda kamu nyariin kamu dari tadi, eh ternyata kamu ada di sini, ngomong sendiri lagi"
Khanza pun langsung menenggok jam tangannya dan menyadari bahwa dia sudah hampir 1 jam disini. Pantas bundanya khawatir.
"Tadi gue mikirin beban hidup, cinta gue, serta masa depan gue yang gak ada kelarnya yang selalu memenuhi otak gue, padahal otak gue kan kecil gak bakal cukup kapasitasnya yakan?" gurau Khanza.
"Aelah, malah curhat nih anak, yok bali," ajak Alma lalu menuntun tangan Khanza agar iku kembali ketempat pengajian bersamanya.
"Ayok sih kita kebali bosen gue dijogja terus 'mendem gudeg akunya neng', "
"Serah Khanza lah yang cerdas dan rajin menabung serta taat kepada orang tua," jawab Alma kemudian.
Mereka berdua berjalan bersama menyusuri kompleks perumahan, iringi dengan canda tawa yang sangat mengusik kawanan semut disekitar mereka.
🎭🎭🎭
Kini dua orang wanita sedang menonton tv bersama diruang keluarga setelah selesai makan malam.
"Bun mau denger cerita untuk hari ini nggak?" Ucapan Khanza memecah keheningan.
"Apa? Ketemu gebetan dijalan tadi pas kabur dari tempat pengajian?" ucap Rena -Bunda Khanza- dengan judes.
"Yaelah Bun nggak usah judes-judes cepet tua nanti. Gebetan Khanza katanya hari ini mau nganterin mamanya ke mall, jadi gak mungkin kan ketemu"
"Selingkuh tuh, tiati loh pelakor ada dimana-mana," ucap Bunda Khanza
"Belum jadian kali bun. Emak-emak ngerumpinya gitu terus ya Bun? entar kalau ayah diembat pelakor bunda mau apain pelakor itu??"
"Bunda ruqyah plus mau bunda ajakin nonton pertandingan motor GP, kalau bisa sih sekalian mau ajakin pelakor itu adu tinju. Kayaknya enak ya kan Za." Khanza yang mendengar jawaban bundanya mau ngukuk sekeras-kerasnya tapi takut dosa.
"Udah. Giliran khanza jadi ceritanya tadi Khanza ketemu sama pria, seumuran babang Zaky, dan doyan ngomong sama kayak bunda. Dia kan nyerocos terus Bun, dikira aku mau buka jilbab didepan umum, tapi sebenarnya Khanza itu mau buka sepatu. Terus pas Khanza mau cabut dan kembali ketempat pengajian dianya malah ngasih beginian," ucapnya panjang lebar sambil mengambil cadar yang ada didalam tasnya.
"Cadar? Kenapa nggak sekalian dipake?"
Huh. Khanza menghela nafasnya, curhat bersama bundanya tidak akan membuahkan hasil malahan dia semakin terpojokkan.
"Lah bunda kan tau kalau Khanza pake jilbab aja belom masa mau pake cadar, enggak lucu dong Bun. Entar Khanza dikira orang yang keluar dari RuJi lagi" ucap Khanza mencoba memberhentikan bundanya untuk tidak memojokkan dirinya lagi.
"Jangan lupa janjinya loh"
"Iya, Bunda"
Tingg...
1 pesan belum dibaca
ATM berjalan 💙
Za Abang besok udah mau pulang dari Surabaya, kamu mau titip apa??Me🐣
Biasa satu porsi (roti buaya)ATM berjalan 💙
Oke-oke satu porsi buaya, bunda tanyain gih minta apa?Me🐣
Kata bunda "Bunda maunya ayah kembali tanpa pelakor," udah itu aja maunya bunda bang.
✓Read🎭🎭🎭
[Instagram : anisaa.fitrii_]
Masukin perpustakaan pribadi dulu ya.. hehehe...
Ehm. Vote dan komennya selalu ditunggu 😆Semoga kalian suka dengan cerita pertamaku
Jepara,11 Jumadil Ula 1439
Revisi, 22jan2k19
Niss✓
KAMU SEDANG MEMBACA
Namamu Dalam Sujudku
EspiritualAr-Rahman surat itu adalah surat yang selalu dibaca oleh orang-orang untuk menenangkan hatinya. Berharap kepada Allah untuk kebaikan hidupnya. Kata ummi "Barangsiapa yang membaca surat Ar-Rahman, Allah akan menyayangi kelemahannya dan meridhai nikma...