Satu : Janji Masa Lalu

1.9K 112 14
                                    

Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan,supaya kamu mengetahui Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain dia.
Maka Allah menghalagimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepadanya.

(Imam Syafi'i)

🎭🎭🎭

Tidak ada manusia yang dapat menebak takdirnya dimasa depan nanti. Semua terjadi begitu saja, berjalan mengikuti alur waktu.

Satu hal yang tidak bisa dihindari manusia adalah umur. Setelah umur kita bertambah kita  akan semakin tua bukan malah semakin muda. Hari ini adalah ulang tahun Khanza bertambahnya satu tahun usianya, satu tahun yang bermakna, satu tahun yang terlewati dengan suka maupun duka, dan satu tahun yang... luar biasa.

Dihari ini juga Khanza akan menepati janjinya yang dulu pernah dia ucapkan didepan keluarga besarnya. Seperti skak bagi Khanza saat mengatakan kata itu, dia mengatakannya karena terpaksa pasalnya dia selalu dibeda-bedakan dengan anak kakak dari bundanya.

Waktu mulai menjelang pagi suara adzan subuh pun membangunkan tidur Khanza yang cukup nyenyak tadi malam.

Khanza yang mendengar suara adzan pun langsung pergi nyelonong begitu saja ke arah kamar mandi untuk mencuci muka sekalian berwudhu.

Belum sempat membuka pintu kamar mandi mata Khanza tertuju pada korden balkon kamarnya yang terbuka.

Saat akan menutup korden sayup-sayup dia mendengar suara laki-laki melantunkan ayat suci Alquran, suaranya sangat merdu.

Dorrr...dorrr...dorr...

Bunyi benda meledak dari lantai satu membuat Khanza was-was dibuatnya, pasalnya dia sangat takut kalau ada perampok dirumahnya.

Dengan langkah berhati-hati Khanza berjalan menuruni tangga dengan hanya berbekal boneka beruang sebagai pelindungnya serta sendal hello Kitty sebagai senjatanya, dia mulai menyalakan lampu seketika kilatan kamera menyilaukan matanya.

"Happy birthday to you... Happy birthday to you.. happy birthday... Happy birthday... Happy birthday to you....."

Lagu Happy birthday langsung mengema diruang tengah, diiringi dengan lilin menyala yang diatasnya tertampang angka sembilan belas.

"Ciee.... Ulang tahun," ucap Tania kepada Khanza dengan mengangkat sebelah alisnya untuk mengode Alma.

"Barakallah fi umrik,"

"Tiup dong lilinnya."

"Eh no, doanya mana? Doa dululah baru tiup lilinnya"

"BERISIKKK!!"

"Upss," ucap mereka bertiga serentak .

"Biasa ae bang, bentar dulu ngomelnya gue mau doa buat lo bang."

"Oke. Ehm, dengerin baik-baik. Gue berdoa agar Abang gue tersayang cepet dapat jodoh. Bismillahirrahmanirrahim aminn."

" Aminn" ucapan Khanza sesegera mungkin diamini oleh kedua sahabatnya.

Pria dibelakang mereka bertiga mulai membuka suaranya, "udah gitu aja?"

"Em.. tapi sayang abang mu yang ganteng dan rajin menabung ini udah tunangan" ucap Zaky dengan memperlihatkan cincin yang tersemat dijari manisnya.

"Kapan??"

"Kok Khanza gak diajak sih?"

"Kok Abang tega,"

"Diem, dek,"

"Nih ada surat dari bunda, tadi pagi-pagi bunda pergi sama ayah gak tau kemana."

Hanya anggukkan yang keluar dari dirinya dia masih shock beberapa pertanyaan mengiringi otaknya.

Whattt Abang udah tunangan? sama siapa ya? Manusialah bodoh.

Tapi kepada aku gak diajak? Oh ya gue tau pasti karena gue rakus jadi kalau diajak nanti malu-maluin.

apa gue tanya aja ya sama Abang siapa tunangannya? Ah bodo amatlah.

"Woyy kalian berangkat ngampus hari ini?" tanya Khanza memecah keheningan ruang tamu.

"Eh..eh.. iya kita berangkat kok"

"Oke, gue mau sholat dulu tadi belum sempat gara-gara kalian nih."

🎭🎭🎭

Suara tawa terdengar dari sudut pojok kantin yang ditempati oleh Tania dan Alma, pengunjung kantin yang mendengar tawa pun langsung menengok kearah suara.

Kini bukan hanya dua orang yang tertawa tapi setengah dari pengunjung kantin pun ikut tertawa, menertawakan apa yang ada di sana.

"Ishh.. kalian kenapa sih ketawa" suara itu berasal dari Khanza yang sedari tadi menjadi bahan hiburan di kantin.

Kerudung berwarna hitam, gamis warna kuning, cadar warna putih, sarung tangan coklat, kaus kaki hitam, sepatu biru, serta ransel hijau. Itulah yang dipakai Khanza sekarang.

"Baju kaus Lo yang kekinian dikemanain Za? Kalau udah gak kepake gue mau dong," ucap salah satu temannya dari bangku sebelahnya.

'emang ada yang salah ya sama baju gue, kan kata Abang baju ini yang terbaik untuk ngampus. Ihh kenapa juga tapi Tania dan Alma gue suruh pulang dulu lagi, jadi kayaknya gue dikerjain nih sama Abang gue. Awas aja nanti'

"Ngapain sih Za pake baju yang warnanya kaya pelangi," bisik Tania diiringi dengan cekikikan Alma.

"Lagi khilap"

Khanza menggerutu dalam hati, kalau bukan karena janji itu dia tidak akan seperti ini juga, kesel pokoknya sama Abang.

🎭🎭🎭
.
.
.

Baru sempet update
Mohon dimaapkan.
Gimana dengan part ini? Seru gak seru gak usah komen, kalau kalian maksa ya komen aja. Tak beri tau gratis kok, hehe.

[Instagram : anisaa.fitrii_]

Di follow aja, eh yang mau ngefollow aja maksudnya. Di follback kok tenang aja, tapi saya di Dm ya.

Namamu Dalam Sujudku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang