Dua Belas : Jodoh Cerminan Diri

92 8 0
                                    

Selamat membaca...

🎭🎭🎭

Siapa yang tahu isi hati manusia?
hanya Allah yang maha mengetahui, pengobrak-abrik hati manusia. Pada dasarnya hati manusia milik Allah, hanya Allah yang mengenggam hati manusia, merancangnya sedemikian rupa hingga membuat alur yang tidak terasa.

Dia yang disana mengatakan, 'aku tidak apa-apa.' padahal yang sebenarnya dia tengah bersedih.

Semua penyakit ada obatnya, jika hati tengah dirundung kemarahan tahanlah. Karena sesungguhnya amarah itu adalah godaan dari setan, cepat-cepatlah beristigfar. Astagfirullahaladzim.

CINTA, yang katanya lima huruf sejuta makna. Itu hanya angan belaka saja bila cinta kepada sesama manusia, percayalah suatu hari pasti cinta itu akan pudar. Allah itu maha pencemburu, ketika cinta manusia melebihi cinta kepada Allah dia akan cemburu terhadap itu.

Ungkapan I LOVE YOU itu akan kalah dengan ungkapan AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH, Allah pasti akan meridai makhluknya.

"Khanza,"

Earphone yang terpasang ditelinga Khanza kini telah tercabut sebelah.

"Ada apa sih, Bun. Ini nih Khanza lagi proses hijrah, malah diganggu. Enggak khusyuk nih," ucapnya sambil membenarkan earphone-nya kembali ke telinga.

"Subhanalah, anak Bunda pinter banget. Aaaa... jadi sayang,"

"Bunda kebanyakan nonton kartun ya," ucapnya sambil bergeser tempat.

"Bisa aja deh. Didepan Bang Zaky udah pulang, tumben nggak heboh minta oleh-oleh."

"Abang sekarang pelit, Bun." adunya. Khanza melepas earphone, lalu turun dari ranjang dan bergegas untuk pergi ke depan. Memantau situasi yang ada disana.

Rena hanya menggelengkan kepala saja saat melihat tingkah anaknya itu, plin plan sekali anaknya, padahal mulutnya berkata apa tubuhnya bergerak seperti apa. Entah saat mengandung Khanza dia mengidam apa? Pusing sudah dia mengurusi anaknya yang satu ini.

Rena menyusul Khanza untuk turun ke bawah. Benar saja disana terdengar keributan antara Khanza dan Zaky.

"Abang oleh-oleh buat Khanza mana?" pintanya sambil menghadang Zaky yang mengeluarkan beberapa barang istrinya dari bagasi mobil.

"Nggak ada, Dek" jawab Zaky yang tengah sibuk dengan barang-barangnya.

Khanza tampak tidak percaya dengan ucapan Zaky, dia pun gencar untuk mencari oleh-oleh yang dibawa pulang oleh abangnya.

"Dimana?"

"Diam dulu, tubuh Abang rasanya pegal. Tau dong habis ngapain." Zaky memutar tubuhnya kearah Khanza dengan menaikkan sebelah alisnya keatas.

Otak Khanza seketika menjadi loading, mencari dalam kamus otaknya apa yang dimaksud dengan kalimat yang diucapkan Zaky.

"Ehmm.."

Zaky yang awalnya masih menertawakan Khanza seketika langsung diam saat melihat bundanya telah berada didepan pintu.

Namamu Dalam Sujudku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang