Sembilan : Mintanya Apa?

1.2K 24 3
                                    

"Apa jadinya kalau aku jadi oplas biar mirip kayak Lisa blackpink, huhu..."

🎭🎭🎭

22.18 PM

Ini sudah malam, tapi Arsya dan Khanza baru saja sampai ditempat tujuan mereka.

Kota ukir, trus karya tataning bumi, Raden Ajeng Kartini. Itu yang kerap dimengerti oleh orang-orang cukup familiar dengan daerah ini. Arsya, dia bukan orang asli sini tapi dia kerap main ke rumah Zaky sewaktu kuliah dulu, untuk berlibur katanya.

Setelah Arsya memarkirkan mobil, mereka berdua lekas turun, sembari melihat area sekitar. Didepan rumah eyangnya Khanza sudah terdapat beberapa mobil dan motor yang memenuhi pekarangan, bisa dimaklumi saudara-saudaranya memang seperti terpencar antara pulau kepulau. Berkumpul lengkap kembali hanya pada hari penting atau hari raya saja.

Mobil Arsya terparkir dipekarangan rumah sebelahnya, bersanding dengan mobil milik Rafli. Rumah itu bercat tembok warna putih, hanya terdiri dari satu lantai saja, berbeda dengan rumah ayah yang di Jogja. Tetapi panjangnya melebihi rumah yang di Jogja, ada 2 kamar tamu didalamnya.

Khanza menghirup nafasnya dalam-dalam, potongan memori masa kecilnya ada disini. Tempat lahirnya disini, disini juga dia dibesarkan.

"Aku rindu tapi gak kayak dilan." ucap Khanza.

"Udah berapa lama enggak pulang?" sahut Arsya, masih dengan memandang lekat rumah bercat putih itu.

"Entah," jawabnya sambil mengangkat kedua bahunya.
Pandangan mata Khanza juga masih menatap rumah didepannya,

Tiba-tiba terdengar teriakan dari arah teras rumah, "WOYY.. KALIAN NGAPAINNN???"

Ya ampun orang yang teriak gak punya akal apa? ini udah malam, beberapa orang yang awalnya mengobrol santai didepan rumah eyang langsung pada menengok ke pekarangan rumah sebelah.

Khanza langsung menutup wajahnya dengan tas, dan lari terbirit-birit untuk masuk ke rumah. Sedangkan Arsya, dia hanya jalan biasa saja sambil meminta maaf, atas gangguan yang ada tadi.

"Maaf Pak, Buk..."

Sedangkan diteras orang yang tadi teriak malah cekikikan, dan kembali masuk ke rumah.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhh," ucap Khanza saat memasuki rumah.

"Waalaikumsalam," jawab orang-orang yang ada didalamnya.

Khanza hanya melewati ruang tamu tanpa melihat secara teliti ada siapa saja disana. Saat dia akan lenyap dari ruang tamu, seseorang membuka suaranya.

"Gak kangen sama ayah nih?"

Ah, demi apapun, Khanza rindu suara itu. Dia langsung berbalik arah dan melihat sosok yang memanggilnya tadi, berlari kearah ayahnya sambil memeluk laki-laki yang sudah tidak dilihatnya selama satu bulan terakhir ini.

"Yah, ayah kok gak pulang, Khanza kan kangen," rengek Khanza kepada ayahnya, dengan menaruh kepalanya di bahu sang ayah.

"Lah ini kan udah dirumah sayang," ucap Ayah Khanza dengan mengelus kepala anak perempuannya itu.

Namamu Dalam Sujudku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang