Chapter 11

2.9K 380 28
                                    

Hari ini panas banget..padahal habis hujan.
Gara gara mentranslate chapter ini saya jadi keringetan 😪.
Hot scene!!,,,,

-------------

Tidur sampai larut malam, saat ia berguling, ia menyentuh sesuatu yang hangat di sampingnya, dengan menggunakan cahaya bulan melalui jendela, ia menemukan bahwa benda tak dikenal ini bukan benda lain, tapi Tuan Feng Ruo Chen.

Fang Jing Zai mengangkat kakinya dan bersiap untuk menendangnya, namun pikiran tentang lantai basah mungkin tidak begitu bagus untuk tubuhnya yang terluka, akhirnya ia menyerah pada gagasan ini.

Feng Ruo Chen tidur di samping tempatnya tidur, ia sangat berhati-hati karena takut dia bangun, Fang Jing Zai yang sudah tidur nyenyak maka dari itu Fang Jing Zai bergerak sedikit, membuat sedikit ruang kosong, lalu berbalik menghadap sisi dinding untuk terus tidur.

Tapi semakin ia tidur, semakin ia merasa aneh.

Perasaan hangat di belakangnya terus-menerus membungkus lebih dekat, Fang Jing Zai bergerak sedikit, sampai ujung hidungnya menyentuh dinding ..... tidak ada tempat untuk bersembunyi, pria di belakang sudah menempelkan seluruh tubuhnya, bernapas pelan, sepertinya tertidur nyenyak.

Tubuh Feng Ruo Chen penuh dengan luka yang dalam dan dangkal, dia sedikit demam saat tiba di rumah jerami, gunung itu sangat dingin di malam hari, dia pasti merasa kedinginan dan secara alami mencari tempat yang hangat untuk dipegang. Ketika ia berpikir begitu, ia tidak lagi pindah untuk menjauh lagi, dan membiarkan Feng Ruo Chen menemaninya untuk menghangatkan dirinya sendiri, sesaat kemudian, ia mulai menyesal.
'Apa ini yang disebut 'diberikan
satu inci, menginginkan satu mil' ,Ketika sedang menafsirkan kata-kata ekstrem tentang Feng Ruo Chen,
Tangan yang gelisah itu, pertama-tama hanya memegang lengan Fang Jing Zai, sedikit demi sedikit akhirnya bergerak ke bagian depan tubuhnya, masuk kedalam pakaiannya dan Menyentuh putingnya. Tubuh Fang Jing Zai sedikit layu, disentuh seperti itu membuatnya merasa aneh.

"Hei, kau sudah bangun, kan ?!"
Fang Jing Zai tidak bisa tidak berbicara, tapi hanya diam, "Bermarga Feng, apa kamu tidak yakin kalau aku bisa menendangmu keluar ruangan dan membiarkanmu membeku sampai mati ?!"

Setelah mengancam, pemilik tangan itu menenangkan diri, namun tetap saja memeluk Fang Jing Zai dari belakang, Fang Jing Zai menghela napas, hanya berpelukan, toh apapun yang tidak bisa dilakukan sudah dilakukan oleh mereka, apa lagi yang harus ditakutkan, kali ini ia sangat mengantuk, tidak bisa berpikir terlalu banyak lagi.
Tapi tangan itu hanya tenang sejenak, dan mulai rusuh, bahkan sudah masukkan ke dalam pakaiannya!

Jari-jari itu meremas putingnya, seperti memainkan sesuatu yang menarik, membelainya bolak-balik, memegangnya dan meremasnya, bahkan dengan mencubitnya.
Perasaan aneh melanda di seluruh tubuhnya, Fang Jing Zai merasa bahwa nafsunya berangsur-angsur naik.

"Feng Ruo Chen, kamu ...... Bajingan!"
Fang Jing Zai mengerutkan giginya dan marah, tapi pada saat ia mengatakan itu,secara tidak disengaja ia merasakan penuh dengan rasa hawa nafsu, ini tidak diragukan lagi adalah karena hasutan orang itu, lalu tangan itu melakukan lagi dan lagi semakin lancang membelai dada.lalu ke perut dan tergelincir sampai ke bawah, dan akhirnya menyentuh 'adik kecil'-nya yang sudah menegang.

"Di mana kamu menyentuh ...... ah!" Ketidakmampuan untuk memprotes akhirnya berubah menjadi desahan .Fang Jing Zai di satu sisi ingin menghentikannya, tapi disisi lain dirinya sudah  tidak tahan dengan kebutuhan alami akan kelelakiannya, kedua macam kesadaran dalam dirinya tampak menyilaukan.akhirnya ia tidak bisa mengendalikan keinginannya dan diremasnya bulat-bulat, semua perasaan terkonsentrasi pada keinginan gairahnya yang pecah, Fang Jing Zai seperti ikan yang keluar dari air, terengah-engah dan melenguh dengan kuat.

"Jika terlalu keras, kita mungkin akan didengar ....."
Pria di belakang dengan ramah mengingatkan, mendekat ke lehernya dan menggigit telinganya, Fang Jing Zai tiba-tiba merinding, segera mengulurkan tangan dan menutupi mulutnya sendiri.

Karena ia membelakangi Feng Ruo Chen, jadi ia tidak bisa melihat ekspresi Feng Ruo Chen, tapi Fang Jing Zai menduga kalau dia tersenyum bangga karena telah menggodanya bahkan membuat ia bereaksi terhadapnya.
Ia pun menyerah untuk menolak dan langsung jatuh ke dalam hasratnya sendiri. Ia membenci 'adik kecil'nya yang mengecewakan di sana, Fang Jing Zai membuka mulutnya dan dengan pahit menggigit jari tangannya sendiri.

Cairan berdarah memenuhi mulutnya, rasa sakit membuatnya sedikit tersadar dari hasratnya, Fang Jing Zai tiba-tiba melompat dan mendorong Feng Ruo Chen ke samping, lalu menampar wajahnya.

Cahaya bulan bersinar terang di dalam ruangan, Fang Jing Zai menyusut di sisi tempat tidur dengan mata menatap tajam pada Feng Ruo Chen, terasa seperti binatang yang terluka.

Saat berbalik ia tidak bisa melihat wajah Feng Ruo Chen dengan jelas, kemarahan di dalam hatinya masih belum lenyap, melihat pihak lain mengangkat tangannya ke arahnya, ia bergegas mendekat dan menekannya ke tempat tidur, menekan dengan keras di kaki yang patah, membuat Feng Ruo Chen terengah-engah kesakitan.

"Bajingan!"
Fang Jing Zai mengutuk pelan, jika bukan karena 'Sell Body Agreement' itu, ia bahkan tidak perlu menghindarinya untuk pergi ke Jiang Ning, dan bahkan tidak perlu menghadapi hal seperti ini, semakin ia memikirkan itu semakin ia dalam menekan.

Feng Ruo Chen dijepit sampai sulit bernafas, dia mengangkat kakinya yang tidak terluka dan menendang perut Fang Jing Zai, Fang jing Zai kesakitan dan melepaskannya, bernapas berat dan bergerak ke samping.

Feng Ruo chen duduk, hanya ada kegelapan, tapi Fang Jing Zai bisa merasakan bahwa Feng Ruo Chen menatapnya, pihak lain perlahan membuka mulutnya, suaranya tampak sedikit serak,
"Aku tidak akan bermain denganmu lagi, tapi .... apa kamu yakin kamu baik-baik saja dengan kondisimu saat ini? "

Fang Jing Zai tertegun sejenak, dan kemudian mengerti apa arti perkataan Feng Ruo Chen, hasrat yang diprovokasi, setelah melewati masalah itu sekarang, namun 'adik kecil'-nya itu masih bernafsu tinggi.

Fang Jing Zai memutuskan untuk pergi keluar dan menuangkan air dingin, meskipun ruangannya gelap, tapi ia tidak ingin menuntaskan hasrat itu di depannya,bahkam tidak memungkinkan untik tidur dengan kondisi ini.

"Karena aku yang memulainya, maka biarkan aku menuntaskannya, Aku sangat menyesal."
Ketika selesai berbicara, Feng Ruo Chen telah mengulurkan tangan dan menangkap Fang Jing Zai yang berencana untuk melarikan diri, tangannya yang lain telah menyentuh 'adik kecil' Fang Jing Zai yang berhasrat besar, dengan lembut mengusapnya.

Hanya ada suara nafas di dalam ruangan, hasrat yang kuat dalam kegelapan, naik turun yang diberikan oleh tangan memberikan rangsangan yang tinggi, tampak sangat jelas.

Nafsu itu memenuhi otak Fang Jing Zai sudah mengacaukan kewarasannya,dengan sia-sia ia meraba-raba disekitarnya, secara tidak sengaja ia menyentuh dada Feng ruo Chen, terasa semua sangat lembab dan panas, jubah Feng Ruo Chen sudah kendur karena perjuangannya sekarang, kepala orang lain yang dalam kesenangan terkulai di bahunya, dia meningkatkan kecepatan tangannya,
"Jing Zai, juga ....  sentuh milikku juga."

Tampak seperti terpesona, tangan Fang Jing Zai menyelinap untuk menyentuh 'benda' milik Feng Ruo Chen, wajah Feng Ruo Chen menempel di wajahnya dan perlahan mencumbui,
'pengalaman hari itu waktu di penginapan membuatku merasakan perasaan aneh dihati ku dan sekarang kembali meluap, apa ini?'

Fang Jing Zai sudah tidak punya waktu untuk memikirkannya.
Mereka memberi kesenangan satu sama lain, raungan seperti binatang buas, Hasrat terpendam di dalam banjir keluar, dan kemudian seperti ombak yang surut,lalu semuanya kembali sepi seperti sedia kala.

--------------------

*lap keringat

Hmmmm.....akhirnya tahluk juga..😪

Zui Xing Mai Shen(Selling Body after Waking from Drunk-indonesia translate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang