Chapter 32

2.1K 330 26
                                    

Keluarga Fang, keluarga Feng, dan masalah Mo Yu, setelah kekacauan yang meledak sedikit demi sedikit mereda.

Lentera kertas putih yang tergantung di pintu sudah ditarik ke bawah, toko anggur yang tutup untuk sementara waktu dan kini dibuka secara resmi lagi, anggur itu masih merupakan anggur asli, hanya saja tubuh orang yang sibuk sudah berubah.

Daun musim gugur turun ke tanah, salju musim dingin melayang, dan setahun kemudian wangi aroma pir dan peach blossom mulai tercium.

"Hei, hei, hei, yang di sana, jangan diam di sana, cepatlah ke sini, Tuan kedua akan segera tiba, jika melihat ini dia pasti akan berkhotbah lagi."
Sang Tuan telah pergi berbulan-bulan, mendengar bahwa besok akan kembali, Chu Jiu terus sibuk memerintah para pelayan untuk membersihkan rumah Tuan kedua Fang.

"Sudah selesai?, apa harus menunggu sampai aku kembali untuk membersihkan rumah?"

Suara rendah terdengar dari belakang, Chu Jiu tercengang, punggungnya menjadu basah karena keringat dinginnya, berbalik dan menyeringai,
"Tuan kedua, bukankah anda bilang anda akan kembali besok?"

Fang Jing Zai melemparkan tasnya ke lengan Chu Jiu,
"Aku buru-buru bergegas kembali hari ini untuk melihat kalian semua!"

"Tuan kedua, kita tidak malas, bukankah anda sendiri yang berpesan bahwa tanpa izin anda tidak boleh berjalan di halaman anda, tidak boleh memindahkan barang anda, tidak boleh ...."
Chu Jiu mengikuti Fang Jing Zai berjalan masuk kedalam, dan masih mencari-cari alasan untuk dirinya sendiri.

Setelah Fang Jing Zai masuk ke rumah, ia langsung pergi ke ruang belajar, setelah beberapa bulan, buku akun tetap menumpuk di atas meja.

"Tuan, Anda harus istirahat, nanti saja untuk melihat buku akunnya."
Chu Jiu membawa secangkir teh, tapi dia melihat tuannya yang bahkan belum mandi, sudah duduk di sana untuk memeriksa buku akunnya.

Fang Jing Zai melambaikan tangan, Chu Jiu meletakkan teh di atas meja, dan mundur ke samping.

Ketika mengambil alih keluarga Fang, tidak ada yang percaya bahwa Tuan kedua Fang bisa mengurus bisnis keluarga Fang yang begitu besar, membujuk Tuan Tua Fang agar dirinya bisa mengambil alih, Tuan Tua Fang tidak langsung menolak, dan berkata, 'keluarga Fang bisa ada, itu sangat beruntung, meskipun ada yang meninggal, tapi kehidupan harus terus berlanjut'.
Semakin banyak Tuan kedua Fang berubah, semakin banyak orang di yang ingin melihat keluarga Fang terjatuh, namun Fang Jing Zai tidak membiarkan keinginan mereka menjadi kenyataan.

Jadi setahun kemudian, Meskipun diterpa angin dan hujan, ada pasang ada surut, keluarga Fang masih menjadi keluarga Fang yang kaya, Fang Jing Zai menjual anggur peach blossom di toko anggurnya.
Segera setelah itu, harumnya mengambang dalam sepuluh mil,menyebar tertiup angin musim semi, dan seketika orang-orang memanggil Tuan kedua Fang tidak seperti biasanya yang dengan nada mengejek.

Banyak hal yang memudar, banyak hal yang terbolak-balik, tapi, selalu ada sesuatu yang terdampar di kedalaman ingatannya, naik turun, dan tidak pernah pudar.

Meja makan Fang Xiao Zai penuh dengan aroma apik dari kue osmanthus yang manis dan anggur beras ketan, saat berbicara tentang anggur 'Tawa angin musim semi', Fang Jing Zai selalu tidak dapat menjelaskan tentang perasaannya, dan pada saat itu, ia berpikir bagaimana ia akan tertawa? bahkan ia sendiri tidak tahu.....

Setelah Kira-kira satu jam, Fang Jing Zai selesai memeriksa buku akun, meletakkannya diatas meja itu dan mengendurkan ototnya yang kaku, berbalik, dan mendapati bahwa Chu Jiu tidur nyenyak bersandar di pintu dan mulutnya terbuka lebar.

Fang Jing Zai merasa lucu, kemudian mengambil secangkir teh dan meminumnya, meskipun tehnya sudah dingin, namun tetap manis dan beraroma di dalam mulutnya.

Seperti sedang memikirkan sesuatu, Fang Jing Zai perlahan membuka tutup cangkir, melihat warna cerah daun teh,"Qi Qiang" memang teh yang berkualitas bagus, tidak bisa untuk tidak bertanya, "Dari mana teh ini datang?"

Mendengar pertanyaan itu, Chu Jiu tiba-tiba terbangun, tapi masih belum bereaksi, Fang Jing Zai kemudian bertanya lagi,
"Teh ini berasal dari toko mana?"

"Oh, Tuan kedua Fang bertanya tentang teh ini ...."
Chu Jiu berjalan ke depan untuk merapikan buku-buku di atas meja, sambil membersihkannya, dia berkata,
"Teh yang kita minum tidak pernah dibeli, keluarga Feng akan mengirim banyak ke sini setiap tahun, juga tahu selera sari tuan-tuan kami. Untuk Tuan Tua adalah Silver Needle, untuk Tuan besar(kakaknya) adalah Tie guan yin, dan itu juga untuk Tuan kedua, tapi Tuan kedua jarang minum, jadi pada dasarnya dipakai untuk menjamu tamu atau memberikannya."

Fang Jing Zai meletakkan cangkir tehnya, "Apa yang aku minum ini?"

"Yu Qian Long Jing"

Fang Jing Zai merasa tersentuh dari lubuk hatinya, tiba-tiba teringat malam itu saat mereka berbaring di sofa dan mengobrol.

* flashback dari percakapan dengan Feng di Chapter 20

"Bagaimana ini bisa terjadi?"
Ia bertanya dengan rasa ingin tahu, jika menggunakan sempoa jangka panjang, seharusnya ujung jari yang mendapat kapalan.

"Ini muncul saat menggoreng teh," Setelah selesai bercinta, suaranya dipenuhi dengan suara malas.

"Bahkan sebagai Tuan pun perlu belajar tentang ini?"

"......"
Orang itu terdiam beberapa saat, lalu menjawab,
"Bukan, Aku hanya ingin melakukannya." Dan kemudian berhenti sejenak dan melanjutkan,
"Karena tidak bisa mendapatkannya,aku menuangkan cinta untuk hal seperti ini .... Semoga suatu saat dia bisa meminum tehnya, dan dia bisa menghargainya."

Fang Jing Zai tertawa,
"Seorang Tuan Feng yang tinggi dan hebat ini juga memiliki rahasia besar yang tak seorang pun tahu."

"Tunggu sampai kamu memiliki seseorang yang kamu kagumi, maka pada saat itu kamu akan melakukannya, sesuatu yang begitu dekat namun tak berdaya dan tidak dapat mendekatinya."

.............  flashback end.

Keluarga Fang dan keluarga Feng selalu melakukan urusan bisnis, karena mereka sudah saling mengenal, seringkali hanya perlu mengirim seorang pelayan untuk menyampaikan pesan untuk dilakukan.

Sejak hari itu berpisah di dermaga, ia sudah lama sekali tidak melihat orang itu, dan saat ini adalah sudah saatnya memanen teh musim semi, dan ia menduga bahwa Feng sudah berada di kebun teh di Hang Zhou.

"Tuan kedua, sudah sangat terlambat, apa Anda ingin makan atau mandi terlebih dulu?"

"Aku tidak punya selera makan, kamu bisa menyiapkan air panas untukku."

Setelah mengatakan itu ia berdiri, dan pergi ke aula Leluhur, meskipun kakak laki-lakinya juga sibuk sebelumnya, namun kedua laki-laku saudara itu masih sesekali mengobrol meskipun satu atau dua kata, bercanda, namun sekarang, hanya membiarkan dirinya sendirian, Fang Jing Zai baru menyadari bahwa ia tidak memiliki seseorang untuk diajak bicara dan bercanda.

"Kakak, apa kamu baik-baik saja?"
Fang Jing Zai berkata sambil menyeka 'tablet peringatan'(mungkin papan nama)dengan lengan bajunya, persis seperti sebelumnya saat ia membelai rambut kakak laki-lakinya.
"Keluarga Fang sangat baik sekarang, Aku juga tidak pernah menduga bahwa 'Tawa angin musim semi' yang membosankan itu laku dengan sangat baik, aku secara pribadi telah memeriksa penyimpanan beras, juga menambah jumlah tenaga kerja untuk berjaga-jaga ..... bahkan jika mendapat kecelakaan, Aku juga sudah berbisnis beras di tempat lain, tidak akan seperti tahun lalu ..... "
Fang jing zai berbicara lebih banyak dan lebih pelan,
" Maukah kamu cemburu? Adikmu sebenarnya orang yang cakap ... "
berhenti menyeka, nama di tablet peringatan itu membuat hatinya terasa sakit, Fang Jing Zai menunduk, suaranya tidak terdengar, manik-manik bening jatuh pada batu giok, meja itu dipenuhi dengan noda air mata.

Fang Jing Zai menangis, berlutut menunduk di tempat suci yang sunyi itu.

"Kakak ..... Jing Zai sangat merindukanmu ......."

-------------------

Zui Xing Mai Shen(Selling Body after Waking from Drunk-indonesia translate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang