Chapter 36

2.4K 317 28
                                    

Setelah bermain-main sepanjang malam, mereka tidur sampai sore hari dan baru bangun, bau di dalam kamar membuat orang-orang malu, tubuh berkeringat lengket dan masih melekat bersama.

"Aku harus mengingatkanmu lagi ....."
Feng Ruo Chen mengelus kepalanya, suaranya yang serak membuatnya terdengar lebih menyedihkan, jelas malam itu, rasa sakitnya terasa lebih daripada kegembiraannya.

"Bukankah itu tentang satu juta pada satu kali waktu(menusuk 😅), apa kamu takut aku tidak bisa membayar? Biarkan aku menghitung ..."
Fang Jing Zai mengulurkan tangannya dan menyentuh jari-jari mulai menghitung, "Satu, dua, tiga, empat ... "
Setelah menghitung sampai setengahnya ia menyerah, ia sendiri tidak bisa mengingat berapa kali ia telah melakukannya, kemudian ia berbalik dan menekan orang itu lagi, benda di antara kakinya secara erotis mengusap kakinya,
"Ketika Saya menghemat sepuluh juta saya akan membayarmu sekaligus. "

Feng Ruo Chen mengulurkan tangan dan memegang 'barang'-nya,
"Kalau begitu apa kamu berencana untuk memberikan ke saya seluruh kekayaan keluarga Fang?"
Setelah mengatakan itu dia mulai menaik turunkan tangannya, Fang Jing Zai menyipitkan matanya dalam kegembiraan dan membuat erangan,
"Jika kamu ingin aku akan memberikannya padamu, kamu bisa datang ke keluarga Fang, dan menggunakan nama keluargaku."

Feng Ruo Chen mengejek, jari-jarinya menyentil bagian kepala 'barang'-nya, Fang Jing Zai kesakitan, menggertakkan giginya, membungkuk dan menggigit pundaknya, segera muncul cap dua baris gigi yang rapi.

Melihat tanda-tanda gigi itu, ia tampak belum puas, dan menundukkan kepalanya seperti anjing, menjilati dan mengisap kuat di sana dalam waktu yang lama, sampai bekas giginya menjadi memar merah keunguan, kemudian ia dengan puas melepaskannya.

Feng Ruo Chen juga hanya membiarkannya melakukan hal-hal yang tidak masuk akal, dia hanya memeluk bahunya, merabanya, dia merasa kulitnya penuh dengan kulit kasar, tidak bisa untuk tidak bertanya,
"Apa yang terjadi dengan punggungmu?"

Wajah Fang Jing Zai tiba-tiba tampak berwibawa, berpaling dari tubuh Feng Ruo Chen dan duduk,
"Ini peringatan untukku sendiri ...."
Dengan cedera seperti itu ia tidak akan pernah pergi ke paviliun Qi Xiang lagi, juga tidak memiliki waktu untuk pergi ke tempat semacam itu, ia tidak bisa membiarkan keluarga Fang hancur di tangannya, tetap tidak akan membiarkan itu terjadi!

Terasa jari-jari bergerak di punggungnya, dia merasa benda kecil dan langsing itu bergerak di punggungnya seinci demi seinci, kemudian tangan pihak lain bergerak melewati ketiak dan memeluknya, suara seraknya terdengar di dekat telinganya.

"Kemarin di kapal, setengah sadar aku bisa mendengar seseorang memanggil namaku." Ada jejak kebanggaan dan harapan dalam suaranya.

Ketika mengatakan itu, Fang Jing Zai terkejut, kemudian ingat, pada saat itu ketika melihatnya terbaring di dek , ia tidak bisa menahan diri untuk tidak memanggil 'Ruo Chen'.

'Apa yang begitu baik untuk diperhatikan?'

'Bukankah Itu hanya memanggil namaku?'

Tapi kemudian ia berpikir, Sepertinya ia memang tidak pernah memanggilnya dengan nama saja, ketika ia marah ia selalu memanggilnya dengan 'Bermarga Feng', ketika ingin mengejeknya maka akan memanggilnya Tuan 'Feng' (bisa juga berarti gila), sebagian besar saat mereka bertemu satu sama lain dan bahkan tidak saling menyapa.

Semakin dekat dengan orang ini, semakin Fang Jing Zai tidak bisa memahaminya, dia adalah seorang pria yang berambisi, tetapi di sisi lain, namun orang yang mudah sekali puas, seolah-olah hanya dengan satu hal kecil, dia akan menjadi bahagia selama setengah hari, dan hal itu, yang berhubungan dengan dirinya.

"Jing Zai ...." Dia memanggilnya, tetapi bagian akhir kalimat itu hilang, sangat aneh, Fang Jing Zai merasa dirinya bisa menebak apa yang ingin dia katakan.

Ia menggerakkan tangannya di pinggangnya, berbalik, awalnya ia ingin bercanda dengannya, tapi setelah melihat ekspresi seriusnya, ia seperti terinfeksi. Fang Jing Zai kemudian memegang tangannya dan menciumnya, "Ruo Chen ..." Saat melihat ekspresi linglungnya, merasa itu sangat menarik, kemudian memanggilnya lagi,
"Ruo Chen ... Ruo Chen ... Ruo Chen ..."

Fang Jing Zai tertegun sejenak, lalu tersenyum,
"Sepertinya jika aku tidak melakukan apa-apa, Aku tidak akan dipimpin olehmu dalam waktu singkat."
Setelah mengatakan itu, ia tiba-tiba mencium bibirnya, mulut terjerat bersama dan satu sama lain mencoba untuk mendapatkan manis mulut masing-masing.

Fang Jing Zai punya firasat, perasaan Feng Ruo Chen padanya jauh lebih dalam daripada perasaannya padanya, dan tidak sedikit perbedaannya.

'Sebenarnya apa yang sangat baik tentangku?'

Tapi kata ini, bagaimanapun ia tidak bisa menanyakannya. Ia tahu, jika bertanya demikian, dia pasti mengolok-oloknya.

Berciuman dan berciuman hingga membuat api membakar di dalam menjadi lebih terang, Fang Jing Zai menekan Feng Ruo Chen di sofa, ketika ia hendak mengangkat kakinya, Feng Ruo Chen memegangi bahunya dan membalikkan badannya lalu menekannya di bawah.
Jari pria itu menekan 'pintu masuk'nya dan mencoba menyelidik di dalam, Fang Jing Zai mengambil beberapa napas untuk merilekskan tubuhnya, nafsunya mengamuk, kali ini selama ia bisa melarikan diri dari api(hasrat), ia sudah tidak peduli siapa yang berada di atas dan siapa yang berada di bawah.

"Kamu yakin kamu masih memiliki kekuatan?"
Kakinya di angkat, Fang Jing Zai merasa bahwa benda keras pihak lain menekan pintu masuknya, panas membara.

"Apa yang kamu katakan?"
dengan nada provokatif.

Lubang Tubuhnya sedang dibuka sedikit demi sedikit, Fang Jing Zai mencengkeram tinjunya untuk bersiap menerima 'benda besar' yang hangat itu, pada momen ini ......

"Tuan kedua, kamu sudah kembali?"

............

Semua tindakan terhenti pada saat ini, dua orang yang akan bekerja keras di tempat tidur serta merta .......

Chu Jiu tercengang setelah melihat adegan ini di depannya.

"Ng .... Tuan kedua .... Chu Jiu tahu bahwa tuan kedua bekerja sangat keras untuk mengurus keluarga Fang .... ng ..... saya tidak berharap Tuhan kedua sebenarnya ... ..ng ..... tuan kedua kamu pasti sangat menderita ...... "

"Diam!"

Sebuah bantal terbang ke arah Chu Jiu.

"Feng Ruo Chen, kamu berani tertawa!"

Bantal lain terbang.

--------------------

Zui Xing Mai Shen(Selling Body after Waking from Drunk-indonesia translate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang