Chapter 8

3.2K 372 21
                                    

Obat yang digunakan Fang Jing Zai ke dalam makanan Feng Ruo Chen adalah obat bius. Tujuannya hanya satu, setelah Feng Ruo Chen jatuh tertidur lelap, ia akan mencuri 'Kontrak Jual Tubuh', dan jika ia mempunyai kesempatan ia akan memukul dan menendang wajah Feng Ruo Chen untuk melepaskan kemarahannya.

"Tok ... Tok ..."

Suara ketukan membawa Fang Jing Zai kembali dari imajinasinya.

"Siapa?"

"Tuan, Anda belum makan apa-apa hari ini, Anda pasti sudah merasa lapar kan? dengan Rendah hati saya sudah menyiapkan beberapa makanan untuk Tuan."

Sebenarnya, ia sama sekali tidak merasa lapar.
Tapi sekarang waktunya untuk mengisi perutnya, lalu ia berkata pada pelayan itu,
"Bawa makanannya ke dalam."

Pelayan itu meletakkan makanan itu di atas meja dan berjalan keluar ruangan.
Fang Jing Zai berjalan ke meja makan dan mulai memakan makanan itu sambil menghitung pemikirannya yang rumit, ia memperkirakan kemungkinan sekitar waktu ini yang bermarga Feng sudah jatuh tertidur lelap.

Semakin ia memikirkannya, semakin ia merasa sangat bahagia, dan ia juga tiba-tiba merasa sangat lapar untuk saat itu.

Setelah menghabiskan semua makanannya, ia menaruh sumpit dan bersendawa.
Tuan kedua Fang mengatupkan giginya, membelai perutnya yang membengkak,dan tiba-tiba teringat sesuatu.

Jadi makan malam yang ditawarkan oleh penginapan itu sama dengan
semua tamu .....

Ia tiba-tiba merasa pusing, dan kemudian ia jatuh pingsan ...

--------

Keesokan paginya, Fang Jing Zai terbangun dari tidurnya, pertama ia bertanya-tanya kenapa ia bisa tidur di lantai. Kemudian ia sedikit tersadar kembali, ia buru-buru berdiri dari lantai.

Hal pertama yang ia lakukan adalah bergegas memanggil dan menemukan pelayan yang melayani makanan untuknya tadi malam.

"Katakan! Apa yang Kamu masukkan ke dalam makananku tadi malam?"

"Tuan, apa yang kamu bicarakan?" Pelayan yang takut pada Fang Jing Zai terus menggigil.

"Aku tanya kamu!"
Fang Jing Zai bertanya kepadanya berkata,
"Tadi malam apa kamu memasukkan obat bius ke makananku? Apa penginapan ini penginapan yang tidak bermoral, apa Kamu berniat merampokku saat aku tertidur dengan nyenyak ?!"

Orang-orang di sekitarnya terbahak-bahak.

Bahkan ada tamu yang berada tepat diseberang pintu,  setelah mendengar 'penginapan yang tidak bermoral' dan 'merampok', kakinya tiba-tiba terhenti di udara, lalu memutar tubuhnya dan lari.

Bendahara melihat pemandangan ini dan merasa sangat cemas, dia buru-buru berjalan di depan Fang Jing Zai,
"Aiyo Tuanku, kamu tidak bisa berbicara seperti ini, penginapan ini sudah buka puluhan tahun dan menjaga kredibilitasnya, dan tidak akan pernah melakukan hal yang tidak bermoral."
Saat mengatakan itu, bendahara tersebut merampas pelayan dari tangan Fang Jing Zai dan menepuk bagian belakang kepalanya,
" Kamu ini bajingan kecil, tidak biasanya kamu terlihat bertindak cukup licik, apa yang telah diam-diam kamu lakukan, secepatnya keluarkan, atau Aku akan mengirimmu ke pengadilan! "

Kata ini sangat kuat, pelayan itu berlutut dan berkata,
"Tuan, pelayan rendah ini akan menceritakan semuanya, makanan itu pada awalnya untuk Tuan yang di samping kamarnya, Tapi Tuan itu berkata Dia tidak memiliki nafsu makan, pelayan rendah ini menganggap itu sia-sia belaka jika membuangnya begitu saja, pelayan rendah ini membawanya ke kamar Tuan ......pelayan rendah ini benar-benar tidak memasukkan obat apa pun ke dalam makanan Tuan! Dia bahkan mengatakan bahwa sayuran itu tidak tampak segar, pelayan rendah ini lalu secara khusus pergi untuk mengganti dengan piring yang lain ... pelayan rendah ini benar-benar tidak berbohong kepada Tuan ... "

Padahal Rencana itu begitu sempurna, dengan mencampur obat secara dadakan, bahkan bisa membuatnya menjadi orang yang terbius.

Setelah mendengar penjelasan tersebut, Fang Jing Zai merasa ingin membunuh pelayan ini,
'Bajingan! marga Feng tidak mau makan malah mengirimkan padaku, apa yang dia pikir tentangku ?!'

Fang Jing Zai sangat marah, dan menggunakan kakinya untuk menendang meja.

Sekarang yang bermarga Feng harusnya dalam perjalanan kembali ke kapal, ia menjadi semakin marah dan kesal, Kepalanya terkulai lemas dan berjalan.

"Bendahara, kuda 'Snow White' itu kenapa bisa hilang?"

"Oh, maksud Anda kuda itu, pagi ini ada seorang Tuan yang membelinya untuk gerobaknya. Tuan itu adalah Tuan Feng yang tinggal di Kamar Timur .... "

Fang Jing Zai kaget, dan buru-buru bergegas ke bendahara.

"Maksud Kamu, bermarga Feng membeli kereta kuda? Bukankah dia akan menggunakan jalur air?"

Bendahara itu berkata,
"Ya, Tuan Feng akan mengambil jalur air pada awalnya, saya juga tidak yakin mengapa dia mengubahnya menjadi jalur darat, saya sudah mengingatkannya, rute darat sulit untuk perjalanan, dan baru baru ini juga ada pencuri gunung, tapi dia tidak mau mendengarkan."

Fang Jing Zai meletakkan kepalanya di meja tukang kebun dan mulai berpikir,lalu bertanya kepada bendahara,
"Bendahara, temukan untukku seekor kuda yang bisa mengejar 'Snow White' .."

Bendahara itu tertawa dan berkata,
"Tidak sulit dilakukan, 'Putri Salju' saat lebih muda bisa berlari jauh bermil-mil, tapi sekarang sudah tua, tidak terlalu cepat lagi."

Fang Jing Zai juga tidak mengerti apa yang ingin dilakukan Feng Ruo Chen saat membeli kuda tua untuk gerobaknya, dengan cara ini kembali ke Rumah akan lama sekali.

Jangan bilang pemandang sepanjang jalan terlalu bagus, dan merencanakan untuk menempuh perjalanan darat?

Itu tidak mungkin, karena akan segera tiba musim semi teh, dan setiap tahun teh penghormatan itu berasal dari kebun teh keluarga Feng, yang bermarga Feng tidak punya waktu untuk bermain-main.

'Aku tidak peduli lagi!'

Fang Jing Zai segera mengemasi bajunya.

Meminta petunjuk pemilik penginapan tentang tempat bandit itu biasanya bersembunyi untuk menyerang, dan buru-buru mengendarai kudanya untuk mengejarnya.

Fang Jing Zai berkata di dalam hatinya,
'Jika Aku tidak dapat mengambil kembali kertas itu, Aku tidak akan mundur!'

--------------

Setelah melewati kota Jiang Ning, Fang Jing Zai menghindari jalan utama dan menggunakan jalan setapak, ia bergegas masuk dan berhenti di tempat persembunyian pencuri gunung yang menurut pemilik penginapan sebelumnya tinggal.

Dan sampailah ia ke bukit, jalannya hanya seukuran lebar gerbong,dan pada sisi gunung, sisi lainnya tebing, ia menghadap ke medan itu, ia juga tidak bisa melihat satu orang pun di sana, tempat ini memang sepi. .

Di Jalan utama selain jejak kuku kuda ,juga masih belum ada jejak roda baru di atasnya, Fang Jing Zai harus berada di depan Feng Ruo Chen.
Ia turun dari kuda, mengambil ranselnya dari punggung kuda dan memukul kuda itu dan membiarkan kuda itu berlari, sementara Ia menyembunyikan diri di belakang batu di samping jalan.

Ia membuka ranselnya, di dalamnya ada kemeja kain kasar yang ia meminta pemilik penginapan membelikan, dan pisau berkarat.

Fang Jing Zai mengeluarkan saputangan untuk menutupi wajahnya, akan tetapi ia tidak punya waktu untuk mengganti pakaian, karena sudah mendengar suara berdenting dari kejauhan, itu terdengar seperti bel kuda.

'Apa dia sudah datang?'

----------------

Jahatnyaaa..sampai-sampai menyamar sebagai bandit 😪

Zui Xing Mai Shen(Selling Body after Waking from Drunk-indonesia translate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang