"Aku harusnya berada di Penginapan Qi Xiang untuk minum anggur dan mendengarkan musik, lalu memeluk pinggang kecil wanita cantik, menciuminya, cih!"
handuk basah yang diletakkan dimatanya yang lebam, sensasinya dingin dan membuatnya mengkerut."Jika hasratmu meluap, kamu bisa menciumku."
Pria yang baru saja berbicara itu meletakkan handuk yang dipegangnya, berdiri untuk mengukur pinggangnya sendiri, suaranya penuh dengan nada minta maaf,
"Pinggang kecil sepertinya tidak mungkin sekarang ..."Fang Jing Zai mengepalkan tinjunya dan membuat suara berderit, jika kata-kata ini dikatakan oleh Xiao Man, ia akan merasa lega, tapi ini dikatakan oleh Feng Ruo Chen, ia hanya merasa .... sangat dingin.
Feng Ruo Chen duduk di samping Fang Jing Zai,
"Aku selalu merasa .... Kamu sangat membenciku."Fang Jing Zai berpikir,
'Aku tidak benci tapi pada dasarnya hanya takut padamu!'"Setiap kali Aku bersentuhan denganmu,itu hanya membawaku ke nasib buruk, Aku tidak mau menghadapinya maka tentu saja harus menghindarimu."
Setelah berkata, ia sedikit memperhatikan Feng Ruo Chen, Fang Jing Zai sudah meletakkannya di dalam hatinya, kemudian terus berbicara,
"Dan sekarang, bahkan jika Aku ingin bersembunyi Aku bahkan tidak bisa ..."Feng Ruo Chen tidak mengatakan apa-apa,hanya diam dan mengganti handuk karena mata Fang yang memar, dibasahi lagi dan lagi, tidak tahu sudah berapa kali dia sudah mengganti handuk di mata Fang Jing Zai, dan sedikit menghela napas.
Setengah Tertidur,Fang Jing Zai hanya merasakan hembusan angin yang meniup pipinya, lalu membuka matanya dan berbalik, tiba-tiba terlihat berubahan saat matanya melihat Feng Ruo Chen, pria ini jelas seumuraan dengannya, tapi tidak tahu kenapa dia sudah terlepas dari kesan muda,bisa menyingkirkan temperamen yang buruk lalu menjadi batu giok yang hangat, sudut mulutnya membentuk kondisi yang baik dan berkata,
"Di usia muda ini, bagaimana Kamu dapat menikmati masa mudamu, bisnis keluarga Feng begitu besar, namun begitu awal untuk menyuruhmu mengambil alih, apa orang tua mu ingin bergegas untuk bereinkarnasi lebih cepat? "Feng Ruo Chen hanya tertawa, namun tawa semacam ini sangat jarang terlihat karena rasanya agak bodoh.
"Ini bukan karena ayahku, inilah yang ingin aku lakukan,"
suara Feng Ruo Chen tampak rendah dan lembut seperti salju yang mencair.Fang Jing Zai menatapnya, terlihat sangat hati-hati, garis pandangnya melambangkan mata dan alisnya agar citra Feng Ruo Chen lebih jelas tergambar di hatinya.
Sebenarnya, mereka sudah saling mengenal sejak dini, hanya saja saat itu mereka hanyalah anak kecil di sekolah, ia tidak bisa mengingat namanya, hanya tahu bahwa namanya ada 'Chen', namun juga ia sering memanggilnya dengan 'Chen' yang mengandung unsur homofonis (dari nama Feng Ruo 'Chen', bisa juga berarti jeruk).
Pada saat itu, mereka semua yang masuk ke sekolah ini bukanlah anak biasa, semua Tuan Muda tidak khawatir dengan makanan dan pakaian, saat pulang dari sekolah mereka akan berkumpul untuk bermain bersama,Yuan Bao, Xiao Yu, Cai Cai .... dan banyak lagi. Saat ini ia benar-benar mengingat nama Feng Ruo Chen, hanya ada satu demi satu ingatan yang tak bisa diingat."Feng Xiao Chen." Fang Jing Zai memanggilnya.
"Hn." Feng Ruo Chen menanggapinya.
"Feng Xiao Chen Zi."
"Hn."
"Xiao Chen Feng."
"Hn."
"Xiao Feng Zi ....."
Wajah Feng Ruo Chen Tiba-tiba Down, Fang Jing Zai bertingkah seperti orang yang tidak bersalah,
"Anak mengikuti nama keluarga ayah, biarpun tidak bagus tapi tidak bisa berbuat apa-apa, sekarang kamu bisa tetap membiarkan orang memanggilmu 'Tuan Ruo Chen', tapi jika kamu sudah tua, apa kamu mau tetap membiarkan orang terus memanggilmu 'Tuan Ruo Chen' Suatu hari kamu pasti akan dipanggil Tuan Feng (dalam bahasa China Feng mendapat homofonis lainya,sama dengan orang gila), terima saja takdirmu.""Siapa bilang, ketika waktu itu tiba,Aku akan tetap membiarkan orang-orang memanggilku 'Tuan Ruo Chen'."
"Ayolah!"
Fang jing Zai melambaikan tangan Adhand-nya,
"Apa yang dikatakan para pencuri gunung itu benar, rambutmu yang tumbuh jauh dari pantas untuk menjadi 'Tuan', Kamu jelas-jelas merupakan bunga narsis yang belum berbunga dari bawang putih.""Aku tidak peduli meskipun harus berpura-pura seperti bawang putih atau tidak ...."
Tubuh Feng Ruo Chen menekan,
"'Benda' itu sudah ditumbuhi rambut cukup atau tidak .... sebenarnya Kamu tahu betul."Wajah Fang Jing Zai tiba-tiba terasa panas, berfikir bahwa orang ini benar-benar tidak tahu malu, tapi sebelum dia sempat mengucapkan kata-kata,bibirnya sudah dilumat oleh bibir Feng Ruo Chen.
Ciuman Feng Ruo Chen sangat dalam, ketika ingin mundur, Setengah bercanda Fang Jing Zai bergerak untuk menggigit bibir Feng, lalu pihak lawan dengan kasar menggigit bibir Fang, kemudian satunya menggigit, satunya menggigit, lalu bergumul, Sama seperti anak-anak singa pada waktu bermain,satu sama lain begitu intim.
"Kakak Fang, aku membawa obat anti-inflamasi dan bengkak."
Xiao Man saat baru saja akan membuka pintu,dia mendengar suara getaran dari tanah di kamar tidur.
---------------------------------
Akhirnya menerima nasib juga si Fang 😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Zui Xing Mai Shen(Selling Body after Waking from Drunk-indonesia translate)
FantasyDeskripsi Cerita : N/A Author : 齐成琨 ( Qíchéngkūn ) Language : Korean Bagi yang Homopobic dilarang keras untuk membacanya. 18+