Chapter 10

3K 379 14
                                    

"Setelah kembali, kita harus mencari peramal untuk melupakan, keyakinan kita pasti berkonflik .... tidak ada yang baik yang pernah terjadi kapanpun saat aku bersamamu!"

Fang Jing Zai menutupinya dengan kedua tangannya, menengadah ke atas. Untungnya, jatuh dari tempat yang begitu tinggi, tidak ada yang serius kecuali beberapa goresan.
Dibandingkan dengan itu, Feng Ruo Chen tampak lebih menyedihkan, batu dan dahan-dahan itu meninggalkan banyak luka dalam dan dangkal di sekujur tubuhnya bagian atas, pada saat ini dia duduk di tanah, tidak mengatakan apa-apa.

Fang Jing Zai mendekat dan menendangnya dengan enteng,
"Hei, duduk di sini dan menunggu seseorang mengangkatmu? Tuan kedua, Jika kita tidak berjalan keluar dari hutan ini sebelum malam tiba, Aku yakin kita akan menjadi mangsa yang sempurna bagi binatang untuk di makan. "

Feng Ruo Chen mendongak, tersenyum padanya,
"Tidakkah Kamu mengatakan bahwa tidak akan ada yang baik kapan pun kamu bersamaku? Dan kenapa Kamu masih ingin ikut bersamaku?"

"Cih!" ia mendengus,
"Aku bahkan berdoa untuk tidak melihatmu lagi! Aku berjalan seperti ini, kamu berjalan seperti itu, kita tidak boleh mengganggu urusan masing-masing!"
Setelah mengatakan itu ia berjalan pergi.

Setelah berjalan beberapa saat, Fang Jing Zai merasa ada yang tidak beres, ia teringat saat mendarat, Feng Ruo Chen hampir tidak mengencangkan pegangan tangannya yang memegang 'lengannya'(fang), dan seperti menahan rintihan....
dan kecepatannya berjalan perlahan-lahan melambat, Fang Jing Zai tiba-tiba berdiri di sana dengan ragu-ragu, mengertakkan giginya, lalu berbalik dan berjalan kembali.

Feng Ruo Chen masih duduk di tempat itu, satu kakinya diluruskan, tangannya menopang bagian belakang dan menatap langit, saat mendengar langkah kaki, dia menengok ke belakang, wajahnya berubah dari ekspresi terkejut menjadi bahagia sehingga Fang Jing Zai sedikit terkejut.

Ia Melompatinya dan berjongkok di depannya, tanpa berkata apa-apa, Fang Jing Zai menarik kaki Feng Ruo Chen yang terbentang lurus di tanah, ia mendengar Feng Ruo Chen mengerang kesakitan dan mengertakkan giginya.

Benar saja, inilah yang terjadi.

"Hanya satu kaki yang patah ..."
gumam Fang Jing Zai, menggelengkan kepalanya dan mengungkapkan rasa kasihan.

Ia mematahkan beberapa ranting dan merobek sepotong pakaiannya untuk membungkus kaki Feng Ruo Chen yang terluka, saat mengikat ia bahkan tidak peduli dengan berat ditangannya, saat melihat ke atas, ia melihat wajah Feng Ruo chen yang pucat karena menahan rasa sakit, berkeringat di sekeliling, 'hatinya tidak merasa bahagia sama sekali.'(fang)

Setelah Fang Jing Zai selesai mengikat kaki, Feng Ruo Chen yang kesakitan sampai bibirnya berdarah karena digigitnya, Fang Jing Zai baru menyadari bahwa ia mungkin terlalu kuat, saat itu jika Feng Ruo Chen tidak mengulurkan tangan untuk menariknya.dia tidak akan jatuh bersamanya.

'Cih, itu dia yang ingin mengulurkan tangan, aku bahkan tidak memaksanya.'
Fang Jing Zai menemukan alasan di dalam hatinya untuk membebaskan diri.

Feng Ruo Chen tidak bisa berjalan, dia meminta Fang Jing Zai untuk mencari jalan keluar sendiri dan tidak perlu mengkhawatirkannya, Ru Mo akan menemukannya setelah dia melepaskan diri dari pencuri gunung itu.

Fang Jing Zai melepaskan jubahnya dan melemparkan ke wajahnya, memarahi,
"Jika kamu mati di sini, maka itu bukan masalah besar, Kamu hanya perlu bertemu Raja Neraka dan bereinkarnasi sebagai manusia dan terus hidup dengan bebas dan bahagia, Tapi aku akan membawa 'Melihat kematian dan tidak menyelamatkan,berhati dingin' seumur hidupku, cih! AKU tidak akan membiarkan keinginanmu itu menjadi kenyataan! " Setelah selesai berbicara, ia kembali dan menggendong Feng Ruo Chen dan terus berjalan untuk keluar dari hutan.

Ketika Feng Ruo Chen berbicara, ia merasa kesal, tapi ketika dia tidak berbicara, itu malah membuatnya lebih kesal, ia mengangkatnya, Feng Ruo Chen hanya mengatakan apa yang dia inginkan dan ketika menemukan posisi yang bagus untuk mengistirahatkan kepalanya dipunggungnya, Wajah mereka sangat dekat satu sama lain, setiap kali Feng Ruo Chen bernapas panasnya langsung menusuk telinga Fang Jing Zai, seberti sedikit menggoda dan memicunya.

Setelah berjalan cukup lama, di sekelilingnya hanya dikelilingi pepohonan, langit pun semakin gelap, Fang Jing Zai mulai merasa lelah.

"What the hell!!,bahkan aku belum menggendong seorang istri , tapi menggendongmu duluan, sangat tidak beruntung!"

Feng Ruo Chen diam patuh dibelakang,suaranya terdengar sangat menyenangkan,
"Aku sangat merasa terhormat, lalu bagaimana saat kita sudah kembali, Aku akan menikahmu dan membawamu ke rumahku, maka ketika waktu itu tiba, Aku juga akan menggendongmu,Tuan Kedua Fang, apakah menurutmu ide ini ide bagus?"

"Ok ~" Fang Jing Zai setuju,
"Aku ingin kebun teh keluarga Feng di Fu Jian sebagai hadiah pertunangan."

"Seleramu sepertinya tidak kecil, sepertinya Aku tidak mampu untuk ini."
Dia terdiam beberapa saat, sepertinya dia mengingatkan akan sesuatu, lalu bertanya, "Tuan kedua Fang , bagaimana kamu bisa berada di tempat itu?"

"Hanya Lewat ." ia membalas.

Ia berkata dalam hatinya,
'Bagaimana aku bisa mengatakan bahwa aku ingin berpura-pura sebagai pencuri gunung untuk mencuri [Sell Body Agreement]'.

"Tuan kedua Fang memberi bantuan, Aku merasa sangat bersyukur, jika kita bisa meninggalkan tempat ini, Aku pasti akan menyiapkan hadiah dan memberikan untuk keluarga Fang."
Feng Ruo chen mengesampingkan bercanda dan berterima kasih serius pada Fang Jing Zai.

Fang Jing Zai tidak mengatakan sepatah kata pun, jauh di lubuk hatinya ada sedikit perasaan rendah.

Ia selalu memikirkannya sifatnya(feng), menyimpannya akan menjadikannya munafik.
setelah bertemu dengannya beberapa kali, meskipun Feng Ruo Chen menggunakan tipu muslihatnya untuk membuatnya begitu menderita, namun diantara kata-kata itu ada semacam sifat tidak sombong dan murah hati, Jauh di lubuk hatinya, ia merasa sedikit kagum. Sama seperti saat dia dengan tenang menghadapi pencuri gunung.

Atau mungkin .... ada sedikit kecemburuan.

Semua yang diinginkannya, Feng Ruo Chen sudah memilikinya,semua yang tidak ia dapatkan semuanya ada di Feng Ruo Chen,usia mereka seumuran, ia dipanggil Tuan kedua Fang, tapi dia dipanggil TuanFeng .

Mungkin Fang Jing Zai lahir sudah ditakdirkan, itu takdirnya, ia tidak bisa mengubahnya.

Malam itu benar-benar menyelimuti, ia melihat cahaya samar dari hutan, setelah berjalan beberapa saat, mereka menemukan rumah jerami, pemiliknya itu adalah orang tua yang berusia lebih dari tujuh puluh tahun, dan cucu perempuan yang baru saja lulus tahun itu, Kakek dan cucunya mengandalkan obat gunung dan kemudian menjualnya ke apotek di kota untuk mencari nafkah.

Akhirnya menemukan tempat untuk menetap, pemilik rumah sedikit mengerti medis, kaki Feng Ruo Chen juga disembuhkan, Fang Jing Zai lelah setelah seharian dan tidur dengan cepat setelah berbaring di tempat tidur.

----------------

Zui Xing Mai Shen(Selling Body after Waking from Drunk-indonesia translate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang