Chapter 19

2.8K 365 29
                                    

Sedia tisu sebelum baca ya..buat lap keringat😅.

Dan Jadilah pembaca yang bijak,atau jika ada adegan yang seperti ini lagi saya sensor. 👌

------------------

"Tempat tidur"

Feng Ruo Chen menjawab dengan mantap, kemudian menarik menyambar pakaian di tubuhnya dan menarik Fang Jing Zai lalu lari kecil menuju dalam kamar tidur.

Hembusan nafas di telinga dengan aroma anggur membuatnya mabuk.
situasi seperti apa ini?

Kedua pria dengan pakaian berantakan itu saling menarik dengan tidak sabar melewati koridor yang panjang, kedua bayangan itu berjalan ke paviliun Lan Ting Water, terasa begitu lama.

Setelah Feng Ruo Chen masuk ke kamar, lalu menutup pintunya, Fang Jing Zai dengan tidak sabar langsung mendorongnya ke pintu dan menciumnya dengan liar, satu tangannya menyentuh dadanya dengan lembut, tangannya yang lain sudah menyentuh 'benda' di sana dan mulai menggosoknya tanpa henti.

"Sepertinya .... saat terakhir kali bercinta ....  sedikit berguna .... sudah, sudah belajar ..... bagaimana cara melayani orang?"
Feng Ruo Chen hampir tercekik setelah dicium begitu liar, mengucapkan kata satu demi satu karena bibirnya disegel rapat, "Keterampilan ini ... mnh ...mnh ....  harus perlihatkan ..."

Anggur adalah afrodisiak terbaik di dunia ini, membuat Fang Jing Zai melupakan semua keributan dan kesibukan yang mengganggu, melupakan kenangan lama yang tidak menyenangkan, dan bahkan lupa orang yang didorongnya ke pintu adalah seseorang yang bernama Feng Ruo Chen.

Ia hanya merasa lapar dan haus akan dirinya, Hasrat di antara kedua kakinya perlahan naik, dan Fang Jing Zai ingin melepaskannya.
Bibir Feng digigitnya sampai merah dan menjadi sedikit membengkak , kemudian bibirnya pindah menyerang ujung putingnya hingga mengeras, ia dengan ringan menggigit tempat sensitif itu, saat membuka bajunya ia bersuara dengan penuh nafsu,
"Jika kamu tidak ingin melakukannya, maka biarkan aku yang melakukannya, mungkin dengan satu juta! terhitung sudah cukup untuk pergi ke paviliun Qi Xiang dan mencari pelacur muda disana! "

Mendengar ini, Feng Ruo Chen mencengkeram bahunya dan menariknya untuk memisahkan diri,
"Pelacur muda di Qi Xiang dalam semalam bisa menghabiskan satu juta..?bukankah itu sangat gila, bahkan bisa tertawa terbahak-bahak selamanya"
Setelah mengatakan itu dia kemudian mendorongnya ke tempat tidur dengan kasar, lalu menekannya, lalu meninggalkan bekas gigitan di lehernya. Kemudian menggunakan cara kasar dan brutal untuk merobek kerah baju Fang Jing Zai, lidahnya yang lembut dan fleksibel menyapu leher dan dadanya, Meninggalkan jejak air yang bercahaya, mulutnya berkata lembut,
"Jing Zai, bagaimana jika aku ingin bersamamu malam ini?"

Pikiran Fang Jing Zai tiba-tiba sadar, berpikir,
'Apa aku punya pilihan?'

Tapi Pada saat berikutnya, satu-satunya garis pemikiran awalnya telah menyapu seperti ombak yang luar biasa.

Hasratnya membuat 'benda' yang tersembunyi menjadi lembab dan berair.
Tiba-tiba Lidah pihak lain telah membungkusnya,menjilat dan menghisapnya,telapak tangannya membelai dua bola dengan jari-jarinya yang ramping,tangan itu tidak begitu terampil,tapi membawa sebuah kenikmatan. Dan itu lebih dari yang sebelumnya ia alami.Fang Jing Zai sudah tidak bisa menahan, menekan pinggangnya untuk memasukkan lebih dalam, Hasratnya perlahan lahan naik menuju puncak kenikmatan, Dan akhirnya cairan panasnya keluar.

Feng Ruo Chen perlahan-lahan mundur, tangannya menutupi mulutnya, namun dia bisa melihat cairan putih menetes ke bawah sepanjang pergelangan tangannya.
Aroma nafsu langsung melayang di sekitar ruangan, Fang Jing Zai masih tidak sadar dari klimaksnya, namun ia merasakan bahwa pinggangnya terangkat, cairan lengket itu diaplikasikan di pintu masuk pribadinya, jari-jari pria itu dengan lembut membelai pintu masuk, terasa kasar dan erotis, menimbulkan rasa gatal.

"Apa yang kamu lakukan?"
Fang Jing Zai meneriakinya, ia masih ingat dengan ketidak-nyamanannya pada waktu yang lalu, tapi merasakan saat dia menggodanya dengan lemah lembut ini membuatnya lebih kesulitan untuk menangani daripada cara kasar dan penyiksaan.

Orang itu mendongak, mengeluarkan suara "Ohh" yang panjang, saat itu juga Fang Jing Zai merasakan bahwa jari tangannya telah meninggalkan pintu masuknya dan berubah menjadi benda lain, hangat dan keras seperti tongkat kayu yang menerobos masuk sedikit demi sedikit kedalam tubuhnya tanpa pelumasan.
Otot-otot pintu masuk dipaksa untuk terbuka, rasa sakit dan tidak nyaman mengalir sampai bagian belakang otaknya.

"Ah ..... pelan, pelan-pelan."

"Kenapa Baru sekarang kamu mengeluh padaku,bukankah kamu tidak ingin aku berlama-lama, kenapa sekarang ingin pelan-pelan?"
Feng Ruo Chen benar-benar langsung berhenti di sana, mempertahankan posisi yang masih setengah jalan, kemudian perlahan menariknya keluar dan perlahan menekan masuk,
"Sangat sulit untuk melayani tuan kedua Fang ."

Fang Jing Zai bahkan tidak mendengar apa yang Feng Ruo Chen katakan, ia hanya merasakan benda yang ada di dalam tubuhnya, dinding dalam yang lembut dan melingkar itu yang di gosok oleh benda hangat seolah olah seperti tergores pisau saat masuk, namun saat benda itu keluar terasa kosong dan ingin diisi.

"Lagi .... masih ingin ..."
Fang Jing Zai menggelengkan kepalanya dan berseru.

Feng Ruo Chen bersandar didepannya, "Masih menginginkan apa?"

Fang Jing Zai menggigit bibir bawahnya dan menelan tuntutannya yang salah, tapi sikap keras kepalanya tidak bertahan lama dan akhirnya ia kehilangan Hasrat.

"Ayo, masuklah .... jika kamu ingin melakukannya,lakukan dengan menyenangkan !!"

Feng Ruo Chen tersenyum dangkal dan mencium mata Fang Jing Zai yang melotot dan merah, lalu pinggangnya bergerak maju.

Benda itu menembus tubuhnya, dan kemudian gerakan pinggangnya yang tajam menembus kedalaman tubuh Fang Jing Zai, setiap penetrasi yang dilakukannya seperti langsung tembus ke ulu hatinya, Fang Jing Zai kesakitan dan menjerit keras, tapi Feng Ruo Chen sepertinya tidak mau mendengarnya, meletakkan kakinya di pundaknya dan berjuang lebih keras untuk menembusnya.

Fang Jing Zai sadar bahwa inilah keadaan dirinya yang sebenarnya saat berada di tempat tidur, Tuan Ruo Chen bukanlah orang yang sederhana dan lembut dan dipuji oleh dunia, juga bukan orang yang dewasa dan bijaksana, dia tetaplah seorang pria. Yang mempunyai tampang tampan seperti binatang, tidak lagi berkultivasi dan berperilaku yang didorong oleh naluri primitif, liar dan fanatik.

Tubuhnya bergetar hebat, ditembus begitu liar dan membuatnya bersuara penuh nafsu, rasa sakit dan tidak nyaman itu berangsur-angsur hilang, saat G-spot nya tersentuh membuat tubuh Fang Jing Zai tanpa sadar bergetar.
Ia membuka matanya, ia melihat binatang yang indah itu berada di atas tubuhnya, matanya yang berkilauan, bibirnya yang tipis, membuat jantung Fang Jing Zai berdebar, ia mengulurkan tangannya untuk mencari leher Feng Ruo Chen, menekan kepalanya dan memaksanya untuk menunduk.

Orang-orang yang terbiasa dengan 'bunga' pasti tahu bagaimana caranya saling menyenangkan, lidah mereka saling menempel. Terkadang ia mengencangkan lubang bunganya, dengan begitu ia bisa merasakan getarannya, kemudian ia mengambil inisiatif untuk mencocokkan ritme, membuat nafsu keduanya lebih membara.

Malam ini, tak satu pun dari mereka yang ingat sudah berapa kali mereka melakukan itu, ketika sekali lagi mereka mendaki puncak kenikmatan, kesadarannya benar-benar jatuh, Fang Jing Zai tidak dapat menahan diri untuk memeluk tubuh Feng Ruo Chen.

------------------------

Hmmmmm... galak tapi kok...😅

Zui Xing Mai Shen(Selling Body after Waking from Drunk-indonesia translate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang