Fang Jing Zai kemudian bermimpi.
Dalam mimpinya ia menjadi tikus abu-abu dekil, saat mengangkat kepalanya,ia melihat Feng Ruo Chen lalau telinganya tegak,dia(feng) berjongkok di depannya menjilati cakarnya.
Tikus kecil Fang tanpa mengatakan apapun hanya kabur, tapi tidak bisa berlari jauh ia sudah tertangkap oleh kucing Feng , tikus kecil Fang yang tertangkap hanya menutup matanya menunggu kematian yang akan datang, namun kucing Feng lalu mengangkat cakarnya dan Tikus kecil Fang mulai berlari lagi, tapi kucing Feng sekali lagi menangkapnya, membiarkannya pergi, lalu menangkapnya, siklus ini selalu berulang sampai ia terbangun.
Fang Jing Zai yang lusuh menatap langit lalu mengedipkan matanya, Fang Jing Zai memutuskan untuk tidur di lantai malam ini, jika bermarga Feng itu berani melakukan sesuatu, cakar mana yang berani mendekatinya, ia akan memotongnya!
--------
Berdiri, menemukan orang yang tidur di sebelahnya sudah lenyap, membuatnya berpikir tadi malam lebih seperti mimpi musim semi. Tapi dia jelas teringat,bagaimana suhu panas pria itu yang menghela napas seperti melenguh, tentang urusan tempat tidur selalu ada orang lain untuk melayaninya, tapi kali ini dia seperti dilayani bahkan dia melayani orang lain.
Terkurung dalam kegelapan, hanya meninggalkan perasaan dan denyut nadi yang ada di antara jari-jarinya. Sesaat dia tidak ingat siapa pihak lawannya,kemudian
Ingat bahwa seseorang dan dia sudah jatuh dalam hasrat yang sama sepertinya, dia juga ingin melampiaskannya, Lebih baik tidak ada yang mengevaluasi apa yang telah terjadi.Dia ada di tangannya, itu adalah hubungan timbal balik, dan pengalaman dalam keadaan sadar.
Sesuatu yang datang oleh perasaan itu begitu indah, membuatnya lupa siapa dirinya.Saling berpegangan tangan satu sama lain tanpa dilepaskan, lidah dan lidah saling menanggapinya. Kemudian lemas, basah dengan keringat dan dikelilingi oleh aroma bunga yang ringan .....
Fang Jing Zai berbalik dan bangkit dari tempat tidur, langsung menuju ke baskom, memercikkan air ke wajahnya, rangsangan dingin akhirnya memecahkan keinginan yang tidak diketahui itu.
Setelah benar-benar terjaga, ia teringat salah satu yang melepaskan hasratnya bersamanya adalah seseorang yang bernama Feng bernama Ruo Chen, kebenciannya terhadapnya semakin bertambah banyak dari sebelumnya.Ada tawa di luar, FAng Jing Zai berjalan ke luar dan melihat cucu pemilik rumah sedang sibuk dengan sarapan pagi, Feng Ruo Chen tampak segar duduk di sampingnya, kemudian ia juga menghampiri dan duduk di sana.
"Kakak Ruo Chen,ini."
Xiao Man menyendok semangkuk bubur, menambahkan beberapa acar di atasnya dan memberikannya pada Feng Ruo Chen, lalu mengemas semangkuk bubur lagi.
Fang Jing Zai mengulurkan tangan untuk mengambilnya ... Tapi Xiao Man langsung duduk dan makan bubur itu untuk dirinya sendiri, Fang Jing Zai mengangkat tangannya, menatap Xiao Man, "Buatku mana?""Kakak laki-laki Ruo Chen masih terluka, kamu tidak terluka, jangan pernah menjadikanku sebagai pelayan wanitamu."
Xiao Man mendorong mangkuk bubur itu ke arah Fang Jing Zai, yang sebenarnya untuk sarapannya sendiri.
Fang Jing Zai terdiam,
'Pria itu hanya patah kakinya, bukan tangannya, cih!'Setelah selesai sarapan,Tuan kedua Fang disuruh untuk mencuci mangkuk, pemilik rumah melihat apa yang terjadi di dapur karena khawatir tidak ada mangkuk lagi untuk makan malam jika Fang Jing Zai memecahkan mangkuk, lalu dengan terburu-buru menyuruhnya kembali.
Xiao Man membantu Feng Ruo Chen mengganti obatnya dan terdengar dia bercerita tentang cerita menarik di ibu kota, berbicara tentang tempat-tempat yang menyenangkan di sana dan akan terdengar ledakan tawa nyaring seperti lonceng, melihat tuan kedua Fang yang disuruhnya telah kembali, Xiao Man menyuruhnya lagi untuk mengambil beberapa ramuan.
Tuan Fang kedua menatap deretan susunan ramuan tapi masih belum bisa menemukan obat yang diinginkan Xiao Man, lalu menghampiri tuan tanah untuk meminta bantuan, lalu ia disuruh lagi.
Fang Jing Zai pagi ini sedang diperintah ke sana-sini, Sebaliknya pria yang duduk di halaman itu sedang mandi di bawah sinar matahari, Fang Jing Zai ingin pergi ke sana untuk menendangnya dari kursi, tapi saat melihat Feng Ruo Chen. , tiba-tiba dia teringat mimpi semalam, punggungnya tiba-tiba kedinginan, dan memutuskan untuk membiarkannya bebas.
Saat berbalik ia melihat Xiao Man membawa sebuah keranjang untuk pergi ke kota, kemudian ia mengikutinya dari belakang.Sepanjang jalan, Xiao Man mencoba menggali informasi tentang Feng Ruo Chen, yang dia bicarakan hanyalah tentang Feng Ruo Chen.
"Kakak Fang, Kamu bilang Kakak Ruo Chen suka pergi ke rumah pelacuran saat tidak punya hubungan ...."
Xiao Man menunjukkan ekspresi serius, "Apa itu rumah pelacuran?""Ini ...."
Fang Jing Zai terdiam beberapa saat, Xiao Man masih seorang gadis kecil yang tidak berpengalaman, sepertinya tidak tepat untuk mengatakannya, lalu dengan samar menjelaskan,
"Rumah bordil, errr, rumah bordil adalah tempat yang penuh dengan gadis-gadis cantik. , berpakaian warna-warni, berdiri di ambang pintu untuk menyambut tamu."
'Didedikasikan untuk menjual nafsu.'"Oh."
Xiao Man mengangguk seperti antara mengerti dan tidak tentang apa yang dikatakan Fang Jing Zai, sambil berpikir, "Kakak Ruo Chen ternyata menyukai gadis cantik.""Bukan hanya gadis cantik, messire cantik yang juga dia suka."
"Apa itu messire?"
"Ini...."
Untungnya, mereka sudah sampai di toko obat, Xiao Man tidak mengajukan pertanyaan lagi.
Setelah Keluar dari toko obat, mereka masuk ke toko anggur.
"Pemilik toko,mana minuman persikku?"Penjaga toko itu menjabat tangan Xiao Man, "hilang, karena hujan lebat sehari sebelumnya, air hujan turun ke penyimpanan anggur, merusak beberapa ruang bawah tanah."
"Ha?"
Xiao Man kecewa dan mengerutkan kening, "Kalau begitu harus menunggu tahun depan ....."
Matanya membulat besar melihat ke sekeliling toko,tiba-tiba menyala, menunjuk ke sudut rak,
"Pemilik toko, bukankah masih ada satu penyimpanan di bawah situ?"Pemilik toko menggelengkan kepalanya, "Itu sudah dipesan, tidak bisa dijual lagi. Bagaimana kalau saya memberi sebotol kecil untuk dokter Hwang secukupnya, tahun depan saya benar-benar akan pergi untuknya."
Xiao Man mendesah, mengambil botol itu namun masih belum bisa menyembunyikan kekecewaan di matanya.
Saat berjalan keluar dari toko anggur, Fang bergumam,"Apa Anggur ini bagus?"
"Hn."
Dalam perjalanan pulang, Xiao Man menceritakan kepadanya tentang anggur itu,
"Minuman buah persik yang dibuat oleh boss, setiap tahun hanya mendapatkan selusin dari mereka, saya mendengarnya terbuat dari kelopak persik, anggur beras, buah plum salju dan ayam hitam. Campuran itu, dimasukkan ke dalam ruang bawah tanah selama setahun untuk fermentasi,setelah waktunya waktu tiba, dikeluarkan dari penutup lumpur,sangat wangi , warnanya seperti persik, kakek sangat menyukainya ..... ""Kupikir ada resep khusus."
Fang Jing Zai mengangkat alisnya, "Tidakkah kamu juga memiliki pohon persik di belakang rumahmu? mari Kembali aku akan membantumu membuat beberapa penyimpanan bawah tanah untuk persik,Aku menjamin rasanya,bahwa kakek mu tidak akan pernah mencoba rasa persik ini. ""Sungguh?"
Suaranya terdengar setengah tenang, Fang Jing Zai tanpa mengatakan apa pun hanya menarik tangannya dan berlari kembali ke rumah jerami.
------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Zui Xing Mai Shen(Selling Body after Waking from Drunk-indonesia translate)
FantasyDeskripsi Cerita : N/A Author : 齐成琨 ( Qíchéngkūn ) Language : Korean Bagi yang Homopobic dilarang keras untuk membacanya. 18+