Chapter 2

6K 565 58
                                    

(Saya menggunakan 'IA' pada Fang Jing Zai,biar nggak bingung bacanya)
------------

Keesokan harinya, ia terbangun karena sakit kepala, seperti ada sekelompok lalat yang mengganggu kepalanya, berdengung tanpa henti.

Sampai kepalanya sedikit jernih, ia berencana untuk bangun. Lengannya tanpa disengaja menyentuh sesuatu yang hangat disampingnya, saat ia berbalik dan melihat, ia menyempitkan udara dingin ke paru-parunya.

Ia pikir ia sedang mengalami mimpi basah karena kemabukannya tadi malam, ia tidak menyangka ......

Akhirnya ingatan kemarin malam membanjirinya berulang kali -------

Dengan sedikit perlawanan, pernapasan yang tertekan dan ekstasi kehangatan yang kekal...... juga samar-samar ingat ia 'menekannya' dibawah tubuhnya dan hampir tidak 'menyerahkannya' kedalam dirinya(seseorang) untuk melepas semua hasrat ketidakpuasannya.

Fang Jing Zai mulai merasa menyesal. Melihat punggung yang halus ditutupi dengan tanda biru(memar), ia tahu betapa ia telah kehilangan kendali saat itu, beruntung ia tidak menyebabkan kematian, tapi ....

Rumor 'tak tertandingi' mengapa sepertinya tidak berpengalaman ?!
Namun kekuatannya tidak kecil, fisiknya juga tidak terlihat begitu tipis .....

Tiba-tiba ia merasa ada yang tidak beres.

"Hei!"
Sambil mengulurkan tangannya untuk mengguncangnya, orang itu tidak merespons. hingga ia mengguncang beberapa kali,
"Hei, apa kamu baik-baik saja?"
Melihat dia terbaring tak bergerak, Fang Jing Zai tiba-tiba menjadi panik dan tergerak untuk menutupinya, tapi itu terlihat .....

Sama seperti mimpi buruk !!

"Aaaaaaaaaaaa!"
Jeritan menusuk seperti menembus langit, membuat takut burung gereja.

"Apa yang kamu teriakkan dipagi hari?" Orang itu berbalik, tampak sangat lelah bahkan suaranya begitu serak.

"Feng, Feng, Feng .............."
Ia memegangi selimut dan bergerak ke sudut tempat tidur, menunjuk dengan tidak nyaman ke pria di depannya,lidahnya kelu untuk waktu yang lama.tidak tahu apa yang ingin dikatakan.

Orang itu mengangkat alisnya,
"Kamu kenapa?Seperti sedang melihat hantu? "

Fang Jing Zai akhirnya terbangun dari keterkejutannya,
"Feng..Ruo..Chen! Kamu..kamu..kamu kenapa ada di sini?"

Feng Ruo Chen meliriknya,
"Kalau begitu, menurutmu siapa yang harus berada di sini?"
Sambil berkata dia mengangkat selimut untuk memperlihatkan bukti ditubuhnya.

Kemudian pandangan Fang Jing Zai tertuju pada selangkangan Ruo Chen ...... ada 'kekacauan' yang sekali lagi mengingatkannya.

Itu bukan mimpi!

Ia bahkan mengenalinya sebagai Mo Yu! Fang Jing Zai.. Fang Jing Zai ah, bahkan babi pun bisa membedakan anak mereka sendiri. Kamu benar-benar salah mengenali kedua orang itu, kamu, kamu benar-benar .... Aih! Sekarang bukan saatnya memikirkannya, yang terpenting adalah ..... apa yang harus dilakukan kali ini?

'Hanya dengan mengatakan bahwa aku melakukan itu saat aku sedang mabuk dan bahkan tidak menyadarinya .....

Tapi hanya hantu yang akan percaya itu.

Kalau begitu mari kita coba mengatakan bahwa Aku mabuk dan mengenalinya sebagai Mo Yu .....

Itu juga tidak akan berhasil!

Jika Feng Ruo Chen tahu bahwa aku tidak bisa membawa pelacur laki-laki, maka aku akan menjadi bahan tertawaannya.'

Fang Jing Zai memegangi selimut dan mencoba mencari alasan di hatinya.

Zui Xing Mai Shen(Selling Body after Waking from Drunk-indonesia translate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang