Ketika seseorang yang baru kamu kenal, tiba-tiba menarikmu jauh dari kehidupan yang sudah sedari dulu kau jalani. Dia membawamu untuk merasakan hal-hal baru, bahagia, menyenangkan, sakit dan menyedihkan.
Main Cast:
-Jannine Weigel (Jane)
-Jessica Mi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pict 2:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sedikit share, author suka liat foto castnya sebelum baca atau nulis cerita.
Pict 1 unch banget ya, tatapan Jessi berasa kalo Jane sudah memiliki hatinya.
Pict 2 lirikan mu Jess...
*** ~Selamat membaca~
Jane pov
Handphoneku berdering ditengah pembicaraan. Jessi yang sedari tadi bersandar dibahuku langsung bangun supaya aku bisa menerima panggilan.
"Hallo." sapaku.
"Hallo, dengan Jannine Weigel, betul?" sahut tanya ramah dari seberang telpon.
"Iya betul saya sendiri." jawabku seadanya.
"Kami dari pihak Rumah Sakit Cendana ingin menginformasikan, bahwa Wildan Permana telah mengalami kecelakaan, keadaannya tidak begitu parah jadi bisa langsung pulang. Oleh karena itu, anda diharapkan datang untuk mengisi data keluarga serta menyelesaikan administrasi. Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, terima kasih."Awalnya aku terkejut saat tahu Wildan kecelakaan, namun ketika pihak Rumah Sakit ini bilang tidak terlalu parah aku sedikit lega. penjelasan yang cukup jelas pun membuat aku mengerti.
"Baik, saya segera kesana." usai menutup panggilan, aku melirik jam dinding menunjukkan pukul 11. Sudah selarut ini kak Nathan belum juga pulang. Aku tidak bisa meninggalkan Jessi sekarang. Tapi aku juga harus secepatnya menjemput Wildan. Anak itu tak tahan dengan suasana Rumah Sakit. Mengingat hal seperti ini pernah terjadi.
"Kenapa, Jane?" Suara Jessi tertangkap lembut. Dia pasti menyadari ekspresiku yang sedikit panik tadi.
Baru saja aku akan membuka mulut, suara kak Nathan terdengar "Kakak pulang." dengan begini aku bisa meninggalkan Jessi dengan tenang.
