Episode 1

1.3K 81 8
                                    

Sebuah desa dijepang yang bernama Kitashiobara terkenal akan pemandangannya yang indah dan hampir 80% nya merupakan hutan pegunungan. Banyak turis yang berdatangan hanya untuk melihat kekayaan alam yang tidak ada habisnya itu. Karena desa mereka menjadi popular dikalangan dalam maupun luar negeri, desa tersebut membuat penginapan, toko, pemandian air panas dan sebagainya.

Namun, ada sebuah rumor yang mengatakan bahwa salah satu toko baju disitu menggunakan sihir dan ilmu hitam. Sang pemilik yang sudah tua dan berpakaian serba hitam yang kuno membuat aura toko tersebut menjadi mistis. Tak lupa dengan mannequinnya yang selalu menjadi perbincangan masyarakat karena pernah ada seorang warga yang melihat bahwa mannequin itu bergerak dengan sendirinya. Toko baju itupun menjadi sepi pengunjung karena rumor warga sekitar.

"Akhirnya sampai juga didesa ini~", Saito Yumi atau biasa dipanggil Yumi sedang melakukan petualangan bersama sahabatnya Ishimaru Yuka atau Yuka kesebuah desa yang sedang popular dijepang. Karena penasaran, Ia mengajak Yuka untuk menghabiskan waktu liburannya disebuah desa yang indah ini. Rencananya selain berlibur, Yumi dan Yuka akan mencari pekerjaan disini dan akan menetap selama beberapa waktu untuk menghasilkan uang sendiri.

"Sebaiknya kita cepat mencari penginapan dan berkeliling sebentar didesa ini.", Yuka mengelap keringatnya. Ia dan Yumi berjalan dari arah perbatasan memasuki desa ini hingga sampai disini. Karena Desa Kitashiobara merupakan desa yang terkenal akan keindahan alamnya, penduduk setempat membuat peraturan untuk tidak membawa kendaraan memasuki desa tersebut kecuali truk pengangkutan khusus. Jadilah ia dan Yumi berjalan kaki bersama wisatawan yang lainnya.

Mereka berdua pun segera memasuki penginapan terdekat dan berganti baju. Yumi dan Yuka sudah tidak sabar untuk berkeliling disekitar desa tersebut.

"Eh Yuk-Lihat deh, kenapa toko baju itu sepi sekali ya? Padahal toko disekitarnya sangat ramai.", Saat mereka sedang asik berkeliling, Yumi sudah memperhatikan toko baju itu dengan pandangan aneh. Yang benar saja, dari sekian banyak toko disekitar sini, kenapa hanya toko baju itu yang sangat sepi?

"Aku juga tidak tau, mungkin saja sipemilik tidak memiliki pembantu?"

Oh! Jika sang pemilik tidak mempunyai pembantu, itu berarti...mereka berdua mempunyai kesempatan peluang untuk bekerja dan menghasilkan uang sendiri. Tanpa berbasa-basi, Yumi dan Yuka segera menghampiri toko tersebut dan masuk secara perlahan. Diwaktu yang bersamaan mereka memasuki toko baju itu, orang-orang disekitar langsung berbisik-bisik dan memandang mereka dengan tatapan yang aneh.

TRING! Sebuah bel yang berada dipintu akan berbunyi jika ada pengunjung yang datang. Suasana didalam toko itu sedikit menakutkan. Mungkin karena tidak ada yang mengurusnya. Yumi dan Yuka pun berjalan mengelilingi toko baju itu untuk melihat-lihat kondisi ditoko itu.

'Bajunya masih tertata rapi dan baru?', Yumi sempat memegang kondisi kain baju itu dan ternyata memang masih bagus dan sepertinya dalam kondisi baru. Iapun tak mau ambil pusing dan berkeliling lagi, dan akhirnya ia sampai dibagian belakang dalam toko baju itu. Sebuah pintu misterius yang tidak bertuliskan apa-apa mengundang rasa penasaran Yumi. Tapi sebelum sampai dipintu, disamping ada sebuah patung mannequin laki-laki berdiri tegak sambil memandang kearah Yumi. Entah ini sebuah kebetulan atau tidak, yang jelas sekarang Yumi merasa takut karena mannequin itu memandanginya.

CEKLEK! Pintu misterius itu terbuka dan munculah wanita tua berpekaian serba hitam. Jika dilihat dari dekat, pakaian yang beliau kenakan tidak sepenuhnya kuno. Melainkan terlihat elegan dan mewah,"Oh anak muda~ Apa yang membawa kalian kemari?", Wanita tua itu berjalan menggunakan tongkatnya dan tak lupa seekor kucing gendut mengikutinya dari belakang.

"M-maafkan kami nyonya~ Kami sudah memasuki tokomu tanpa izin.", Yumi yang kaget karena ia berada sangat dekat dengan wanita tua itu langsung membungkukkan badannya 90 derajat dan meminta maaf. Ia pun segera memanggil Yuka dan memperkenalkan nama mereka serta tujuan mereka kemari. Wanita tua itu dengan hati yang ramah menganggukan kepalanya mengerti.

"Kalau kalian tidak keberatan, kalian bisa bekerja disini."

"T-tentu saja tidak keberatan nyonya~ Kami akan sangat senang jika nyonya mau menerima kami! Terima kasih nyonya atas bantuannya!", Yumi dan Yuka memberi salam kepada wanita tua itu dan berpamitan untuk kembali kepenginapan karena langit sudah mulai malam.

.

.

.

.

Saat ini mereka berdua sedang berada ditempat pemandian air panas umum yang letaknya ada disamping penginapan, beruntung karena biaya yang dikeluarkan tidak terlalu mahal, mereka berdua memutuskan untuk menghangatkan diri setelah berjalan jauh.

"Waaahhh~ Enak yaa? Rasanya badanku yang semula pegal jadi kembali bersemangat lagi.", Yumi bersandaran dibatu-batu dan meletakkan handuk kecilnya diatas kepala.

"Kau benar, ototku jadi lemas kembali~ Tapi besok jangan lupa kita harus mulai bekerja ditoko baju itu."

"Kau benar juga. Aku sebenarnya kasian kepada nyonya itu, kau tau? Bukannya aku berpikiran buruk, tapi sepertinya ada hal yang terjadi hingga toko baju itu terlihat sepi.", Yumi merasa prihatin kepada nyonya tua itu.

"Hey anak muda, apa kalian sedang membicarakan toko baju yang mistis itu?", Tiba-tiba seorang wisatawan tidak sengaja mendengar pembicaraan Yumi dan Yuka.

"Astagaa! Ibu membuatku terkejut..", Yuka mengelus dadanya pelan lalu ia meneruskan kembali perkataannya,"...Iya bu, apakah ibu mengetahui sesuatu tentang toko baju itu?", Tidak bisa dipungkiri lagi jika mereka saat ini penasaran.

Mistis?

"Ya, aku sempat mendengar rumor tentang berita itu, katanya pemilik toko itu memiliki sihir yang bisa menggerakkan mannequin dimalam hari. Salah satu warga sini bilang jika mereka pernah melihat kejadian itu. Yah..kau itu memang hanya rumor, tapi siapa yang tau..", Wisatawan itu hanya mengedikkan bahunya acuh.

Benarkah? Apa hal seperti itu dijaman sekarang masih berlaku? Yah.. semua memang tidak ada yang tau selain membuktikannya sendiri. Pikir Yumi.

Setelah acara gosip-menggosip bersama wisatawan asing itu, Yumi dan Yuka kembali kekamar dan bersiap-siap untuk tidur. Mereka harus mengumpulkan energi untuk bekerja besok. Pokoknya, mereka harus buat rencana agar dagangan nyonya itu ramai pengunjung.

TBC.

Holaaa~ Mimin back again dengan ff fantasi pertama mimin, mimin harap kalian suka dan terus ngedukung mimin sampe ff ini selesai dibagian paling akhir episodenya yaa!! Jangan lupa kasih bintangnya dan komen yaw;)

MANNEQUIN BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang