Ini baru sebulan setelah pernikahannya. Tapi kendala kerajaan yang mengharuskan sang suami untuk turun tangan dan pergi kenegeri sebrang selama beberapa hari. Dengan perasaan campur aduk, Yuuko membantu sang suami untuk mengemasi barangnya. Wajahnya terlihat muram, membuat sang suami Kenta tidak tega untuk meninggalkan istri keras kepalanya.
"Berapa hari kau akan disana?", Yuuko melipat baju-baju Kenta dengan rapi.
"Kurang lebih 5 hari."
Jika saja ini seperti dunia modern, maka Yuuko tidak akan khawatir dan bisa mengabari suaminya setiap saat dengan menggunakan telpon genggamnya. Sayangnya disini masih menggunakan sistem burung merpati.
'Hari-hari membosankan akan menemaniku sampai dia kembali.', Batin Yuuko miris.
"Jaga dirimu baik-baik. Aku akan menyuruh Ryouji untuk menemanimu.", Kenta heran pada dirinya sendiri. Sebelumnya ia tidak pernah merasakan khawatir yang berlebihan seperti ini. Kenta tau jika Yuuko itu istrinya yang keras kepala, tapi diluar itu Yuuko sangatlah ramah kepada semua orang. Yang Kenta khawatirkan adalah bagaimana jika Michiyo berbuat ulah lagi? Sejujurnya Kenta sedikit trauma saat kejadian yang lalu ia meninggalkan Yuuko selama 3 hari, dan tiba-tiba ia dikabari oleh salah satu pengawal jika Yuuko terluka. Apalagi ini ulahnya Michiyo. Teman sekaligus cinta pertama Kenta saat kecil dulu. Kenta tidak ingin hal ini terjadi kedua kalinya.
"Baiklah.", Yuuko manggut-manggut mengerti. Seperti biasa, Ryouji akan menjadi temannya dikala sang suami akan pergi bertugas diluar kerajaan,"Kapan kau akan berangkat?",
"Nanti sore."
Yuuko sudah selesai mengemasi baju serta barang bawaan Kenta yang lain kedalam tas. Sekarang ia membantu membawa tas Kenta untuk diletakkan didalam kereta kuda.
Tok!Tok!Tok!
"Ini aku.", Sahut Ryouji.
"Masuklah."
Ryouji memasuki kamar Kenta dan Yuuko setelah mendapat izin. Iapun turut membantu barang bawaan Kenta yang sekiranya berat. Mereka bertigapun membawanya kedepan kerajaan, dimana kereta kuda itu sedang dipersiapkan.
Bruk!
Setelah semuanya selesai, kini Kenta menghadap sang istri. Ia mengulurkan tangannya lalu mengurai rambut panjang Yuuko kebelakang. Memandangi paras wajah yang sempurna, tetap saja tidak akan bosan walaupun dilihat beribu-ribu kali,"Berhati-hatilah terhadap sekitar. Jangan mudah percaya pada siapapun selain aku dan Ryouji.", Bisik Kenta. Sepertinya ini pembicaraan privasi mereka berdua, Ryouji sedikit mengambil jarak beberapa meter.
"Aku mengerti. Tapi bagaimana jika—", Rupanya sang istri juga khawatir mengenai Michiyo.
Kenta mengerti perasaan sang istri. Dan dia juga terkejut dengan perubahan sikap Michiyo yang seperti itu. Mungkin semua orang belum tau, karena Michiyo yang mereka kenal adalah anak yang manis dan ramah. Tapi satu hal yang sudah diketahui Kenta, bahwa Michiyo tidaklah sebaik itu.
"Tetaplah dikeramaian, karena ia tidak akan bisa berbuat apa-apa jika ditempat yang banyak orang.", Kenta mengecup pucuk kepala istrinya. Sambil berdoa jika tuhan akan melindungi istrinya dari kejahatan.
"Ryouji, jaga Yuuko baik-baik.", Kenta menghampiri Ryouji dan menepuk pundak pria itu. Seperti menyalurkan rasa khawatirnya kepada sang sahabat.
"Kau pergilah dengan tenang, Kenta.", Ucapan Ryouji terdengar ambigu ditelinga Kenta maupun Yuuko.
"Sialan. Kau kira aku akan pergi keakhirat?", Desis Kenta pelan.
Sedangkan Ryouji hanya terkekeh. Menikmati candaannya sebelum Kenta berangkat.

KAMU SEDANG MEMBACA
MANNEQUIN BOY
FantasyYakin gak penasaran? Baca aja dulu deh, siapa tau nagih loh.. Kehidupan Yumi mulai berubah semenjak bekerja ditoko baju itu, berawal dari rumor yang mengatakan bahwa salah satu toko baju disitu menggunakan sihir dan ilmu hitam. Sang pemilik yang sud...