Kenta benar-benar memegang janjinya. Saat ia mengatakan bahwa pernikahan mereka berdua akan dipercepat, Yuuko tidak menyangka bahwa seminggu kemudian Kenta sudah menyuruhnya untuk mengukur dan memilih gaun yang cocok untuk dirinya.
Tidak hanya itu, Kenta juga menyuruh Yuuko untuk berlatih tata cara dikerajaan yang baik. Sungguh, hari-hari Yuuko menjelang pernikahan benar-benar melelahkan dan tidak ada habisnya.
"Baiklah Tuan Putri, pelajaran selanjutnya akan dimulai setelah makan siang.", Kenta memanggil salah satu guru yang pernah melatihnya dulu. Ia yakin guru itu pasti bisa menangani Yuuko.
"Hah~ Terima kasih guru..", Lesu Yuuko. Ia merasakan tulang punggungnya seperti retak semua. Kenta benar-benar keterlaluan, bagaimana bisa ia dengan teganya menyuruh Yuuko untuk berlatih siang dan malam tanpa henti? Ia harus protes jika bertemu dengan Kenta nanti.
"Bagaimana acara belajarnya? Menyenangkan?", Tiba-tiba Kenta datang dan menggoda Yuuko. Ia sedikit geli saat melihat ekspresi kesal Yuuko.
"Oh! Tentu saja menyenangkan sekali. Hingga punggungku hampir patah rasanya.", Jutek Yuuko. Ia pergi meninggalkan Kenta dan menuju ruang makan. Ia tidak punya banyak waktu lagi sebelum pelajaran selanjutnya dimulai.
"Yuuko-san, kau datang lebih awal sekarang.", Kebetulan Junichiro juga sudah sampai terlebih dahulu. Ia hanya heran, biasanya Yuuko akan datang sedikit telat karena harus bertengkar dengan kakaknya.
"Aku dikejar waktu, Junichiro. Semua ini karena iblis itu. Ishh dasar.", Yuuko menghentak-hentakkan kakinya sebal. Iapun duduk diruang makan sambil menunggu yang lainnya datang.
"Pftt—Aniki memang seperti itu.", Junichiro tertawa geli saat Yuuko memanggil kakaknya dengan sebutan 'iblis'. Mungkin itu adalah julukan yang tepat untuk kakaknya.
Setelah acara makan siang seperti biasanya, Yuuko segera kembali kekelasnya.
"Yuuko, Cepat ganti bajumu dengan baju kesatria itu. Kita akan berlatih cara bertarung sekarang."
Dengan pasrah Yuuko mengiyakan perintah gurunya dan segera pergi keruang ganti,"Hm? Ukurannya pas.", Setelah berganti baju, Yuuko dan sang guru pergi kehalaman belakang kerajaan.
"Tsk. Lama sekali.", Ia memutar bola matanya dengan malas. Ia sudah membuang waktu 30 menit hanya untuk menunggu calon istrinya yang keras kepala itu berganti baju.
"M-memang apa urusanmu?", Kenapa Kenta tiba-tiba ada disini juga? Yuuko heran, bukankah seharusnya ilmu Kenta itu sudah cukup tinggi?
"Tuan Putri Yuuko, Pangeran Kenta akan mengajarimu caranya memakai pedang yang benar. Saya permisi dulu.", Sang guru berpamitan kepada mereka berdua dan pergi meninggalkan Yuuko sendirian yang dilanda kegugupan besar. Entah kenapa mulut yang biasanya ia buat adu mulut dengan Kenta menjadi kaku dan susah digerakkan. Apalagi Kenta sedang menatapnya sekarang.
'Kenapa dia menatapku terus? Apa ada yang salah dengan penampilanku sekarang?', Batin Yuuko. Ia hanya menunduk dalam diam. Hey! Bukankah kau bilang ingin protes?
1 menit.
3 menit.
5 menit.
Yah, mereka hanya saling diam selama 5 menit sebelum Kenta memulai pembicaraannya,"Ambil pedangmu.", Kenta melemparkan Yuuko 2 buah pedang dan Yuuko menangkapnya dengan perasaan was-was. Takut-takut jika pedang ini mengenai tangannya.
"Aku akan menunjukkan caranya. Perhatikan baik-baik!", Kenta mengambil posisi, ia mulai bergerak memutar lalu menodongkan pedangnya dengan kaki kiri didepan. Jika diperhatikan dengan baik, gerakannya seperti menari namun penuh kekuatan.

KAMU SEDANG MEMBACA
MANNEQUIN BOY
FantasyYakin gak penasaran? Baca aja dulu deh, siapa tau nagih loh.. Kehidupan Yumi mulai berubah semenjak bekerja ditoko baju itu, berawal dari rumor yang mengatakan bahwa salah satu toko baju disitu menggunakan sihir dan ilmu hitam. Sang pemilik yang sud...